Suhu Udara di Bali Semakin Dingin, BBMKG Sebut Fenomena Tahunan
Udara dingin yang dirasakan masyarakat Bali merupakan fenomena tahunan. Suhu minimum terendah di wilayah Bali biasanya terjadi pada Juli hingga Agustus.
MANGUPURA, NusaBali
Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat Bali merasakan perubahan suhu udara yang signifikan. Dikenal dengan iklim tropis yang hangat, namuan Bali kini mengalami suhu udara yang semakin dingin, terutama pada saat malam hari.
Salah seorang warga Chandra Novadani mengaku suhu udara terasa lebih dingin, terutama di daerah dataran tinggi seperti Uluwatu. Hembusan angin, kata dia, akan lebih terasa dingin pada malam hari. “Iya, memang lagi dingin, apalagi di daerah atas (Uluwatu) dingin sekali sekarang. Udah terasa dari minggu lalu, sewaktu ke Uluwatu terasa sekali dinginnya. Lebih dingin waktu malam hari,” ucapnya, Senin (15/7) siang.
Sementara, Prakirawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Kadek Setiya Wati, menjelaskan suhu udara dingin yang dirasakan masyarakat Bali merupakan fenomena tahunan yang biasa terjadi. Suhu minimum terendah di wilayah Bali biasanya terjadi pada Juli hingga Agustus.
“Pada Juni, tepatnya tanggal 21 Juni, posisi semu tahunan matahari berada di titik balik utara pada 23,5 derajat Lintang Utara. Hal ini menyebabkan Belahan Bumi Utara (BBU) ekuator mengalami musim panas, sedangkan Belahan Bumi Selatan (BBS) ekuator mengalami musim dingin dan Bali, terletak di sebelah selatan ekuator,” jelas Setiya Wati, Senin (15/7) siang.
Setiya Wati lebih lanjut menjelaskan, permukaan bumi memerlukan waktu untuk melepaskan panas yang disimpannya. Oleh karena itu, suhu udara dingin terendah di Bali biasanya terjadi pada Juli hingga Agustus. Gerak semu tahunan matahari pada Juni yang berada di Belahan Bumi Utara menyebabkan kawasan Australia mengalami musim dingin dengan tekanan udara maksimum. Sementara itu, benua Asia mengalami suhu lebih panas dengan tekanan udara minimum. Ketika angin bergerak menuju khatulistiwa, gaya Coriolis menyebabkan angin yang bertiup dari Australia berbelok ke arah kanan menuju benua Asia. Angin monsun timur yang bergerak dari Australia menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.
“Hal ini disebabkan angin yang bertiup berasal dari daerah gurun pasir di bagian utara Australia yang bersifat kering dan melewati laut yang sempit, sehingga uap air yang terkandung tidak sebanyak yang dibawa oleh angin monsun barat atau monsun Asia,” jelasnya.
Pada musim kemarau, lanjut Setiya Wati, uap air yang tersedia di atmosfer sedikit, sehingga pembentukan awan menjadi minimal. Oleh karena itu, radiasi gelombang pendek sinar matahari dapat diserap maksimal oleh permukaan bumi pada siang hari. Sementara pada dini hari, radiasi gelombang pendek yang terserap oleh permukaan bumi dilepaskan kembali ke atmosfer dalam bentuk gelombang panjang.
“Proses pelepasan ini dapat terjadi secara maksimal karena tidak terganggu oleh tutupan awan yang dapat memantulkan kembali radiasi tersebut, sehingga mempercepat proses pendinginan permukaan bumi,” tambahnya.
Masih menurut Setiya Wati, angin timuran yang bersifat kering dan dingin serta memiliki kecepatan tinggi mengakibatkan proses pendinginan bumi pada malam hari berlangsung cepat, sehingga dirasakan sebagai suhu udara yang dingin. Meski terasa lebih dingin, kondisi tersebut masih tergolong normal berdasarkan hasil pengamatan.
“Jika dibandingkan dengan nilai normalnya, yaitu 23,6 derajat Celsius di Stasiun Geofisika Denpasar; 21,9 derajat Celsius di Stasiun Klimatologi Bali; 22,4 derajat Celsius di Pos Kahang-Kahang; dan 24,5 derajat Celsius di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai, maka kondisi ini masih pada batas normal,” jelas Setiya Wati.
Namun, untuk wilayah Kahang-Kahang (Karangasem), suhu minimum sempat masuk dalam kategori ekstrem (mencapai 19 derajat Celsius) pada 7 dan 9 Juli 2024, dengan selisih sekitar 3 derajat Celsius dari nilai normal setempat. Meski demikian, dia mengungkapkan jika pihaknya akan terus mengupdate informasi terkini terkait perkiraan cuaca di Bali. “BBMKG wilayah III selalu mengupdate informasi prakiraan cuaca dan juga peringatan dini baik cuaca maupun gelombang. Oleh karena itu, silahkan mengkases website kami atau melalui jejaring sosial lainnya seperti Instagram, WA, dan Telegram serta bisa menghubungi langsung ke nomor kantor kami,” ujarnya. 7 ol3
Komentar