nusabali

Siswa Tidak Dapat Sekolah Terdistribusi Tuntas

Hari Pertama Tahun Ajaran Baru

  • www.nusabali.com-siswa-tidak-dapat-sekolah-terdistribusi-tuntas

SINGARAJA, NusaBali - Seluruh satuan pendidikan secara serentak memulai tahun ajaran baru 2024-2025, Senin (15/7) kemarin. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng memastikan seluruh siswa usia sekolah sudah terdistribusi kembali ke zona masing-masing.

Proses pembelajaran di tahun ajaran baru dibuka dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dipusatkan di SMPN 4 Sukasada dan dibuka langsung Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika. Seluruh siswa baru di masing-masing satuan pendidikan akan diberikan sosialisasi pengenalan lingkungan sekolah hingga pendidikan karakter.
 
Astika menyebut persoalan pada masa PPDB lalu beberapa sekolah overload pendaftar, sudah didistribusikan kembali ke zona masing-masing. Semua sekolah hanya diperkenankan untuk mengoptimalisasi jumlah rombongan belajar, tidak ada kebijakan penambahan rombel.
 
Sedangkan untuk optimalisasi rombel, di jenjang SD satu rombel sesuai SPM berjumlah 28 orang, dapat dimaksimalkan menjadi 32 orang. Di jenjang SMP dengan SPM jumlah satu rombel 32 orang dimaksimalkan menjadi 36 orang.
 
“Kalau SMP, SPM (Standar Pelayanan Minimal) hanya boleh 11 rombel tidak boleh lebih. Ini memberi kesempatan sekolah swasta juga untuk menerima siswa di zona terdekatnya,” ucap Astika.
 
Pejabat asal Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini mencontohkan kondisi kekurangan siswa di SMPN 3 Sukasada, kini sudah terpenuhi dengan pendistribusian pelamar yang melebihi di SMPN 1 Sukasada. Siswa yang berasal dari Desa Gitgit, Padangbulia, Nagasepaha dan sekitarnya sudah diarahkan untuk kembali ke zonanya SMPN 3 Sukasada.
 
Hal serupa juga dilakukan di SMP di perkotaan. SMPN 1 Singaraja yang mendapatkan pendaftar membludak dari jalur prestasi, dikembalikan di zona masing-masing. “Semuanya sudah klir, tetapi setelah ini kita akan buka Posko DO (Drop Out) untuk mengantisipasi anak-anak putus sekolah dan yang masih tercecer,” terang Astika.
 
Sementara itu dalam pembukaan MPLS Astika menekankan sekolah dapat menciptakan kegiatan yang edukatif dan kreatif. Sehingga menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa. Pelaksanaan MPLS juga mengharuskan pihak sekolah untuk mengimplementasikan program pencegahan dan penanganan tindak kekerasan di lingkungan sekolah (PPKSP), serta fokus pada Gerakan Sekolah Sehat (GSS). Program ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan terhindar dari masalah bullying serta kekerasan.7 k23

Komentar