Pasemetonan Djambe Gelar Baksos
Pasemetonan Djambe menggelar bakti sosial (baksos) pengobatan mata gratis.
DENPASAR, NusaBali
Acara yang digelar Rabu (9/8), merupakan rangkaian HUT ke-4 yang puncaknya jatuh pada bulan Mei lalu. Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng dipilih sebagai lokasi melakukan baksos karena ada keterkaitan historis dengan Pasemetonan Djambe ini.
Ketua Harian Pasemetonan Djambe, Ketut Narendra, mengatakan, acara baksos ini menyasar sedikitnya 300 pasien, serta 20 orang pasien untuk dioperasi katarak yang tersebar di enam dusun, di Desa Banjar, Kecamatan Banjar.
Pihak Pasemetonan Djambe tak sendirian dalam menggelar baksos. Mereka menggandeng Yayasan John Fawcett Foundation (JFF) yang khusus bergerak di bidang pengobatan mata. Selain mendapat pemeriksaan dan pengobatan secara gratis, warga yang mengalami gangguan penglihatan juga diberikan sumbangan kaca mata gratis dari pihak JFF.
“Kami bekerjasama dengan JFF untuk membagikan kaca mata gratis. Jumlahnya juga hampir ratusan. Nah kenapa kita pilih Desa Banjar untuk baksosnya, karena mengingat banyak warga yang merupakan keturunan Djambe bermukim di Banjar. Sehingga ini yang melandasi kami untuk berbuat,” kata Narendra.
Ketua Umum Pasemetonan Djambe, AAN Rai Iswara mengatakan, kegiatan baksos ini merupakan salah salah satu wujud memupuk semangat kebersamaan, saling membantu dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat yang kurang mampu. Rai Iswara yang juga merupakan Sekda Kota Denpasar tak menampik, jika masih banyak Pasemetonan Djambe yang kondisinya belum mapan secara ekonomi, sehingga membutuhkan perhatian lebih serius.
“Kita membentuk suatu Pasemetonan Djambe ini tujuannya untuk memupuk semangat kebersamaan, dan memiliki kecerdasan sosial spiritual. Dalam implementasinya, ini yang kita wujudkan lewat baksos pengobatan mata gratis. Antusias masyarakat juga sangat besar, untuk berobat di sini” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang warga yang menderita katarak, Dewa Nyoman Oka mengaku sangat bersyukur dengan dilaksanakan operasi katarak gratis dari Pasemetonan Djambe. Sebab selama ini penglihatannya cukup terganggu akibat penyakit ini. Pihaknya berharap agar kegiatan serupa juga rutin dilaksnakan. “Syukur ada operasi gratis. Jadi kataraknya segera dioperasi, bisa melihat normal. Sakit ini sudah setahun saya alami” katanya.
Sebelum dilakukan operasi, para pasien terlebih dulu dicek kesehatan matanya dengan menggunakan alat tes mata. Selain itu, bagi mereka yang hanya mengalami gangguan (bukan katarak), langsung diberikan kacamata secara gratis. Sebanyak 300 kacamata sudah dibagikan kepada ratusan masyarakat yang mengalami gangguan pengelihatan. *
Ketua Harian Pasemetonan Djambe, Ketut Narendra, mengatakan, acara baksos ini menyasar sedikitnya 300 pasien, serta 20 orang pasien untuk dioperasi katarak yang tersebar di enam dusun, di Desa Banjar, Kecamatan Banjar.
Pihak Pasemetonan Djambe tak sendirian dalam menggelar baksos. Mereka menggandeng Yayasan John Fawcett Foundation (JFF) yang khusus bergerak di bidang pengobatan mata. Selain mendapat pemeriksaan dan pengobatan secara gratis, warga yang mengalami gangguan penglihatan juga diberikan sumbangan kaca mata gratis dari pihak JFF.
“Kami bekerjasama dengan JFF untuk membagikan kaca mata gratis. Jumlahnya juga hampir ratusan. Nah kenapa kita pilih Desa Banjar untuk baksosnya, karena mengingat banyak warga yang merupakan keturunan Djambe bermukim di Banjar. Sehingga ini yang melandasi kami untuk berbuat,” kata Narendra.
Ketua Umum Pasemetonan Djambe, AAN Rai Iswara mengatakan, kegiatan baksos ini merupakan salah salah satu wujud memupuk semangat kebersamaan, saling membantu dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat yang kurang mampu. Rai Iswara yang juga merupakan Sekda Kota Denpasar tak menampik, jika masih banyak Pasemetonan Djambe yang kondisinya belum mapan secara ekonomi, sehingga membutuhkan perhatian lebih serius.
“Kita membentuk suatu Pasemetonan Djambe ini tujuannya untuk memupuk semangat kebersamaan, dan memiliki kecerdasan sosial spiritual. Dalam implementasinya, ini yang kita wujudkan lewat baksos pengobatan mata gratis. Antusias masyarakat juga sangat besar, untuk berobat di sini” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang warga yang menderita katarak, Dewa Nyoman Oka mengaku sangat bersyukur dengan dilaksanakan operasi katarak gratis dari Pasemetonan Djambe. Sebab selama ini penglihatannya cukup terganggu akibat penyakit ini. Pihaknya berharap agar kegiatan serupa juga rutin dilaksnakan. “Syukur ada operasi gratis. Jadi kataraknya segera dioperasi, bisa melihat normal. Sakit ini sudah setahun saya alami” katanya.
Sebelum dilakukan operasi, para pasien terlebih dulu dicek kesehatan matanya dengan menggunakan alat tes mata. Selain itu, bagi mereka yang hanya mengalami gangguan (bukan katarak), langsung diberikan kacamata secara gratis. Sebanyak 300 kacamata sudah dibagikan kepada ratusan masyarakat yang mengalami gangguan pengelihatan. *
Komentar