nusabali

Pemagang asal Jembrana Meninggal di Jepang

Kecelakaan Saat Bekerja, 18 Juli Jenazah Tiba di Bali

  • www.nusabali.com-pemagang-asal-jembrana-meninggal-di-jepang

NEGARA, NusaBali - Kabar duka datang dari salah seorang pemagang (pekerja magang) asal Kabupaten Jembrana di Jepang. Pemagang bernama I Made Dwi Putrayasa,34, dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat bekerja. Saat ini, jenazah korban masih dititipkan di salah satu rumah sakit di Jepang.

Dari informasi yang dihimpun, Dwi yang merupakan warga Banjar Ketiman Kaja, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana, dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di salah satu rumah sakit di Jepang pada, Rabu (10/7) lalu sekitar pukul 21.36 waktu setempat. Dia dirawat setelah diketahui mengalami cidera kepala berat (CKB) akibat terjatuh dari bak pick up saat mengirim akar teratai bersama bosnya pada, Senin (8/7) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. 

"Kami dapat informasi dari pihak penyalur bahwa anak saya mengalami kecelakaan saat kerja. Sempat dirawat, tetapi anak saya dinyatakan sudah meninggal dunia," ujar ayah kandung Dwi, yakni I Ketut Winarka,59, saat dikonfirmasi, Selasa (16/7). Winarka menuturkan, Dwi sebelumnya berangkat magang ke Jepang pada bulan Maret 2022 lalu melalui penyalur tenaga kerja PT Japan Indonesia Asaori (JIA). 

Selama ini, Winarka mengaku bahwa anaknya tidak pernah memiliki masalah. Dari informasi yang diterimanya, insiden yang dialami anaknya itu murni karena kecelakaan. "Dari keterangan yang kami terima, dia jatuh dari bak pick up saat mengirim akar teratai. Katanya dia duduk di belakang (bak pick up) dan bosnya yang nyopir. Pas lewat tikungan, anak saya jatuh dan mengalami luka serius di kepala," ujar Winarka.

I Made Dwi Putrayasa semasa hidupnya (tengah). –IST 

Setelah kejadian itu, sambung Winarka, anaknya langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan di kepala Dwi dinyatakan terdapat gumpalan darah akibat benturan saat terjatuh. "Katanya sudah langsung ditangani. Juga dilakukan operasi  pengeboran kepala untuk mengeluarkan gumpalan darah. Namun tetap koma dan dinyatakan meninggal pada tanggal 10 Juli," ujar Winarka. Dia menjelaskan, Dwi meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih berusia 14 tahun dan 5 tahun. 

Saat ini, keluarga berharap jenazah Dwi bisa segera dipulangkan untuk selanjutnya dilakukan upacara pengabenan. Dari informasi yang diterima keluarga, jenazah Dwi akan tiba di Bali pada, Kamis tanggal 18 Juli ini. "Informasi yang kami terima, jenazah akan sampai di Bali tanggal 18 Juli 2024 ini. Semoga tidak ada kendala supaya cepat bisa diaben. Kalau memang sudah bisa dipulangkan pas tanggal 18 Juli, kami rencanakan ngaben di tanggal 21 Juli," ucap Winarka. Sementara Kepala Bidang (Kabid) Penempatan, Pelatihan, Produktifitas dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Nakerprin) Jembrana, Putu Agus Arimbawa saat dikonfirmasi, Selasa kemarin mengaku sudah memonitor adanya seorang pemagang asal Jembrana yang meninggal dunia di Jepang itu. 

Menurutnya, pemulangan jenazah I Made Dwi Putrayasa itu dipastikan sudah sampai di Bali pada tanggal 18 Juli ini. "Biaya proses pemulangan ditanggung oleh pihak penyalur tenaga kerja serta pihak perusahaan tempat Dwi bekerja. Kemudian dari kami di Pemkab Jembrana juga mempersiapkan santunan untuk Dwi dan keluarga nantinya. Nanti kita siapkan ambulance untuk penjemputan jenazah, termasuk memfasilitasi penjemput keluarga ke bandara," ujar Agus. 7 ode

Komentar