nusabali

Peserta KB Aktif di Buleleng Melebihi Target, Metode Jangka Pendek Lebih Diminati

  • www.nusabali.com-peserta-kb-aktif-di-buleleng-melebihi-target-metode-jangka-pendek-lebih-diminati

SINGARAJA, NusaBali - Jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Kabupaten Buleleng telah melampaui target yang ditetapkan.

Metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil KB, suntik KB, hingga kondom, lebih diminati di kalangan keluarga di Buleleng. Selain praktis, metode itu dianggap lebih aman. 

Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, target peserta KB aktif di Buleleng adalah 62.000. Namun hingga Juni 2024, jumlahnya mencapai 81.241.

“Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) ada 120.683 untuk di Buleleng. Sementara target peserta KB aktif 62.000. Tapi kami sudah berhasil, kemarin Juni peserta KB aktifnya di 81.241 jadi sebenarnya kami sudah melebihi target yang sudah ditetapkan,” ujarnya, dikonfirmasi Rabu (17/7) siang.

Riang Pustaka juga menjelaskan bahwa kebutuhan alat kontrasepsi (adminit) telah menurun. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah peserta KB aktif. “Dulu target kami untuk adminit adalah 17 persen, namun sekarang sudah turun menjadi 10 persen. Artinya, kami sudah dapat memfasilitasi semua keluarga yang mengikuti program KB,” lanjut dia.

Meskipun demikian, Riang Pustaka mengakui jika target untuk penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Buleleng belum tercapai. Target MKJP di Kabupaten Buleleng adalah 32.000, namun hingga Juni 2024, hanya tercapai 21.000.

Kata dia, MKJP bisa didapatkan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang panjang misalnya hingga tiga tahun. Metode kontrasepsi itu, menurut dia, cocok untuk di wilayah dengan masyarakat yang akses ke fasilitas kesehatannya jauh. “Karena masyarakatnya tinggal di pedalaman. Jadi sekali jalan, misalnya dua tahun datang lagi,” lanjutnya.

Sementara masyarakat di Buleleng cukup dekat dan mudah mengakses fasilitas kesehatan. “Memang benar bahwa target MKJP di Buleleng belum tercapai. Masyarakat di Buleleng lebih memilih metode kontrasepsi jangka pendek seperti kondom, suntik maupun pil KB karena lebih praktis dan mudah didapatkan,” tandas Rian Pustaka.7 mzk

Komentar