Atlet Nasional Harus Boleh Ikuti Kejuaraan Lokal
KONI Bali Harus Longgarkan Aturan
Kebijakan KONI Bali, atlet SEA Games asal Bali yang tidak boleh ikut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali merugikan para atlet Bali itu sendiri. Jumlahnya tidak begitu banyak, tapi sangat disayangkan
DENPASAR, NusaBali
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali didorong memberikan ruang kepada atlet asal Pulau Dewata yang membela Indonesia untuk berlaga dalam berbagai kejuaraan skala domestik, seperti Porprov atau Kejurprov.
Hal itu agar para atlet Bali, yang ikut berbagai kejuaraan internasonal, seperti SEA Games, dapat berlaga pada berbagai ajang lokal dan memberikan kontribusi bagi daerah asalnya. Dengan demikian, keinginan atlet Bali pindah atau membela daerah lain dapat diantisipasi.
Usulan tersebut di atas disampaikan Pelatih Perbakin Isrok F saat menerima tim KONI Badung saat monitoring dan evaluasi (Monev) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut Isrok, selama ini pengurus KONI Bali sepertinya kurang memperhatikan sejumlah atlet Bali yang ikut memperkuat Indonsia ke SEA Games atau kejuaraan internasional lainnya. Jumlahnya tidak banyak, namun KONI Bali seperti tidak hirau dengan masa depan dan nasib mereka.
"Kebijakan KONI Bali, atlet SEA Games asal Bali yang tidak boleh ikut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali merugikan para atlet Bali itu sendiri. Jumlahnya tidak begitu banyak, tapi sangat disayangkan," kata Isrok, Rabu (17/7).
Salah satunya berasal dari Perbakin atas nama Dewa Putu Yadi Suteja yang dapat medali emas SEA Games 2021. Berikutnya dalam SEA Games di Kamboja tidak ada cabang menembak. Nasib serupa juga dialami Maria Londa dari cabangoOlahraga atletik, dan sejumkah atlet lain dari kabupaten/kota di Bali. Kalau kebijakan itu terus dilakukan, kata Isro, atlet Bali yang punya prestasi internasional akan merasa tidak mendapat perhatian KONI Bali.
"Lalu siapa yang memperhatikan mereka? Apakah dibiarkan, sampai ada keinginan mereka pindah ke daerah lain, sebab hal itu tidak terjadi di daerah lain?," ungkap Isrok, penuh tanda tanya.
Sementara itu Ketua Umum KONI Badung Made Nariana yang mendengar keluhan itu pun tidak bisa berbuat banyak. Karena, hal ini sudah berulangkali disampaikan dan diusulkan dalam rapat KONI supaya semua atlet diberikan hak yang sama. Sekalipun pernah ikut SEA Games atau Asian Games, hak mereka sama ikut Porprov Bali.
Kalaupun KONI Bali melarang, dengan dalih peremajaan atau regenerasi atlet, kata Nariana, itu artinya KONI akan mencetak juara kembar dan prestasi semu. Di luar atlet internasional, ada juara baru Porprov Bali, tetapi begitu PON tetap yang dikirim adalah mereka terbaik dan pernah menjadi pemain Sea Games.
"Kalau menurut saya, regenerasi itu penting dibina, namun dalam kejuaraan seperti Porprov Bali biarkan mereka mendapatkan prestasi juara dengan cara alamiah. Harus diadu dengan siapa pun. Tidak menang dan menjadi juara Bali semu dengan menyingkirkan atlet lain," kata Nariana, yang juga mantan Ketua KONI Bali ini.
Nariana mengajak Pengurus Perbakin dan Pengurus PASI Badung, menghadap ke KONI Bali supaya atlet dalam posisi apa pun diberikan ikut dalam Porprov Bali. Karena disadari, ini adalah hak semua atlet Bali dan tidak ada diskriminasi, sehingga semua atlet mendapat penghargaan yang sama dari daerah masing-masing.
"Berikan kesempatan yang sama kepada semua atlet untuk berlaga di Porprov, termasuk yang telah membela Indonesia pada berbagai kejuaraan internasional," pungkas Made Nariana.dar
1
Komentar