Gagal Dapat Pamsimas, 18 Desa Rawan Air Bersih
AMLAPURA, NusaBali - Perjuangan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pemukiman (PU dan Perkim) Karangasem melalui Kepala Bidang Cipta Karya I Ketut Prama Budarta, untuk mendapatkan kuota Pamsimas (penyediaan air minum berbasis masyarakat) tahun 2024, gagal. Padahal tahun-tahun sebelumnya selalu dapat kuota.
Dampaknya, 18 desa dari 75 desa di Karangasem masih tergolong rawan krisis air bersih. Kabid Cipta Karya I Ketut Para Budarta mengakui hal itu saat dihubungi di ruang kerjanya, Jalan Nenas Amlapura, Kamis (18/7).
“Sudah saya usulkan agar dapat bantuan di 8 titik, kenyataannya dari Kementerian PUPR, tidak menyetujui usulan itu, sehingga tahun 2024, tanpa adanya penambahan program Pamsimas,” jelas Prama Budarta.
Kata dia, agar mampu mengoptimalkan pelayanan air di 75 desa, sehingga Karangasem terlepas dari status rawan air yang masih terjadi di 18 desa. Sebenarnya, lanjut Prama Budarta, di tahun 2024, sebanyak 8 desa dapat penguatan Pamsimas, artinya kembali dapat program lanjutan Pamsimas berupa pengembangan jaringan distribusi guna mengoptimalkan pelayanan.
Delapan desa itu, di Desa Tiyingtali di Kecamatan Abang, Desa Baturinggit di Kecamatan Kubu, Desa Bebandem di Kecamatan Bebandem, Desa Antiga dan Desa Ulakan di Kecamatan Manggis, Desa Seraya di Kecamatan Karangasem, dan Desa Duda Timur, di Kecamatan Selat.
Padahal tahun 2023 Karangasem dapat bantuan Pamsimas di tujuh desa. Tercatat di Karangasem baru 27 desa dapat Pamsimas, dan telah berfungsi optimal pelayanan air bersih kepada masyarakat. Syarat mendapatkan bantuan Pamsimas, minimal di desa itu memiliki mata air dengan debit air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga desa. “Kami akan coba lagi mengusulkan di tahun 2025,” tambahnya.
Perbekel Bebandem, Kecamatan Bebandem, I Gede Partadana mengatakan, bantuan Pamsimas yang diterima telah mampu berfungsi optimal, melayani masyarakat kebutuhan air bersih. “Ada dua lokasi dapat Pamsimas di tahun 2023, di Banjar Tiyingan Kangin sumber air gunakan sumur bor, dan di Banjar Tiyingan Tengah gunakan mata air,” katan ya.7k16
Komentar