Kasus Perampasan Senjata Anggota Brimob Masih Gelap
Dir Reskrimum Polda Bali, Kombes Sang Made Mahendra Jaya, pastikan sketsa dan wajah pelaku penganiayaan dan perampoasan senjata milik anggota Brimob, Brigadir IB Suda Suwarna, yang sempat beredar melalui media sosial, tidak benar alias hoax.
DENPASAR, NusaBali
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus perampasan senjata laras panjang jenis SS1P1 di Hotel Ayana Resort, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (8/8) siang.
Penegasan ini disampaikan Kombes Mahendra Jaya didampingi Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaja, dalam keterangan persnya di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Jumat (11/8). Mahendra Jaya menyatakan, selain memeriksa saksi-saksi, pihaknya juga masih mendalami keterangan korban Brigadir IB Suda Suwarna.
Mahendra Jaya menegaskan, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan wajah pelaku perampasan senjata anggota Brimob dan berapa jumlah mereka. Sebab, selain korban Brigadir IB Suda, tidak ada saksi-saksi yang melihat langsung kejadian di areal parkir dekat pos jaga Hotel Ayana Resort, Selasa siang pukul 11.00 Wita itu.
Begitu juga dengan rekaman CCTV (kamera pengawas) di sekitar lokasi, menurut Mahendra Jaya, tidak menunjukkan secara jelas kejadian tersebut. Mahendra Jaya pun membantah tegas terkait sketsa dan foto pelaku mirip WNA asal belahan Timur Tengah, yang tersebar melalui media sosial. “Kami belum buat sektsa wajah yang diduga pelaku. Kami juga tidak tahu, mengapa bisa beredar wajah wisatawan asing yang disebut-sebut pelaku,” katanuya heran.
Mahendra Jaya pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan jangan percaya begitu saja informasi yang tidak jelas. “Jangan sampai orang tak bersalah ditangkap, lantaran wajahnya mirip dengan foto atau gambar yang disebut-sebut pelaku. Kami pastikan, wajah dan ciri-ciri pelaku belum diketahui. Foto yang beredar di medsos itu adalah hoax,” tegas Mahendra Jaya.
Menurut Mahendra Jaya, hingga saat ini ketrangan korban Brigadir IB Suda masih berubah-ubah. Korban yang ditemukan pingsan dalam kondisi luka lecet di pelipis pasca senjatanya dirampas, pun sudah menjalani psikotes untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.
“Kami belum tahu apakah korban berbohong atau tidak, karena kon-disinya sampai saat ini belum stabil,” tandas Mahendra Jaya. Terkait hasil uji Labfor sampel muntahan korban Brigadir IB Suda yang ditemukan di lokasi, kata Mahendra Jaya, dipastikan tidak mengandung racun atau sejenisnya.
Keterangan Kombes Mahendra Jaya ini praktis membantah dugaan jika korban Brigadir IB Suda sempat diracun, sebelum ditemukan tak sadarkan diri di parkir dekat pos jaga Hotel Ayana Resort. “Saat kejadian, korban sendirian di lokasi, kemudian mengaku senjatanya hilang. Kami masih fokus melakukan penyelidikan saat kejadian,” tegas Mahendra Jaya.
Paparan hampir senada juga disampaikan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaya. Menurut Kombes Hengky, keterangan korban Brigadir IB Suda masih berubah-ubah. “Misalnya, korban pernah menyampaikan (pelaku) tiga orang. Kita cek CCTV dan saksi-saksi. Benar peristiwa itu terjadi atau tidak, itu yang kita selidiki," katanya.
Tiadanya saksi saat kejadian, kata Hengky, juga menjadi kendala penyidik dalam mengungkap identitas pelaku. Sejumlah saksi yang telah diperiksa mengaku tidak melihat langsung peristiwa perampasan senjata tersebut. "Yang menolong yakni saksi security (Mardika Yana, Red) menemukan korban sudah duduk dan mulai siuman sendiri.” *rez
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus perampasan senjata laras panjang jenis SS1P1 di Hotel Ayana Resort, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (8/8) siang.
Penegasan ini disampaikan Kombes Mahendra Jaya didampingi Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaja, dalam keterangan persnya di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Jumat (11/8). Mahendra Jaya menyatakan, selain memeriksa saksi-saksi, pihaknya juga masih mendalami keterangan korban Brigadir IB Suda Suwarna.
Mahendra Jaya menegaskan, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan wajah pelaku perampasan senjata anggota Brimob dan berapa jumlah mereka. Sebab, selain korban Brigadir IB Suda, tidak ada saksi-saksi yang melihat langsung kejadian di areal parkir dekat pos jaga Hotel Ayana Resort, Selasa siang pukul 11.00 Wita itu.
Begitu juga dengan rekaman CCTV (kamera pengawas) di sekitar lokasi, menurut Mahendra Jaya, tidak menunjukkan secara jelas kejadian tersebut. Mahendra Jaya pun membantah tegas terkait sketsa dan foto pelaku mirip WNA asal belahan Timur Tengah, yang tersebar melalui media sosial. “Kami belum buat sektsa wajah yang diduga pelaku. Kami juga tidak tahu, mengapa bisa beredar wajah wisatawan asing yang disebut-sebut pelaku,” katanuya heran.
Mahendra Jaya pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan jangan percaya begitu saja informasi yang tidak jelas. “Jangan sampai orang tak bersalah ditangkap, lantaran wajahnya mirip dengan foto atau gambar yang disebut-sebut pelaku. Kami pastikan, wajah dan ciri-ciri pelaku belum diketahui. Foto yang beredar di medsos itu adalah hoax,” tegas Mahendra Jaya.
Menurut Mahendra Jaya, hingga saat ini ketrangan korban Brigadir IB Suda masih berubah-ubah. Korban yang ditemukan pingsan dalam kondisi luka lecet di pelipis pasca senjatanya dirampas, pun sudah menjalani psikotes untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.
“Kami belum tahu apakah korban berbohong atau tidak, karena kon-disinya sampai saat ini belum stabil,” tandas Mahendra Jaya. Terkait hasil uji Labfor sampel muntahan korban Brigadir IB Suda yang ditemukan di lokasi, kata Mahendra Jaya, dipastikan tidak mengandung racun atau sejenisnya.
Keterangan Kombes Mahendra Jaya ini praktis membantah dugaan jika korban Brigadir IB Suda sempat diracun, sebelum ditemukan tak sadarkan diri di parkir dekat pos jaga Hotel Ayana Resort. “Saat kejadian, korban sendirian di lokasi, kemudian mengaku senjatanya hilang. Kami masih fokus melakukan penyelidikan saat kejadian,” tegas Mahendra Jaya.
Paparan hampir senada juga disampaikan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaya. Menurut Kombes Hengky, keterangan korban Brigadir IB Suda masih berubah-ubah. “Misalnya, korban pernah menyampaikan (pelaku) tiga orang. Kita cek CCTV dan saksi-saksi. Benar peristiwa itu terjadi atau tidak, itu yang kita selidiki," katanya.
Tiadanya saksi saat kejadian, kata Hengky, juga menjadi kendala penyidik dalam mengungkap identitas pelaku. Sejumlah saksi yang telah diperiksa mengaku tidak melihat langsung peristiwa perampasan senjata tersebut. "Yang menolong yakni saksi security (Mardika Yana, Red) menemukan korban sudah duduk dan mulai siuman sendiri.” *rez
Komentar