Helikopter Jatuh Terlilit Tali Layangan
Di Tebing Pantai Suluban, Pecatu, Kru dan Penumpang Selamat
Dari keterangan yang dirangkum Basarnas Bali awalnya helikopter tersebut lepas landas dari helipad GWK pukul 14.33 Wita untuk melakukan perjalanan wisata
MANGUPURA, NusaBali
Sebuah helikopter terjatuh di sekitar tebing Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pukul 14.33 Wita, Jumat (19/7). Dalam video amatir yang beredar di media sosial, helikopter berwarna putih bertuliskan PK-WSP, Bell 505 tersebut jatuh di antara bebatuan dengan baling-baling yang terlilit tali. Dalam video tersebut pula terdengar suara perempuan meminta tolong dengan ucapan bahasa Inggris ‘please help my husband’ (tolong suami saya).
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta membenarkan kejadian helikopter jatuh di wilayahnya. Dia menyatakan dari informasi yang diterimanya tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. “Iya, ada helikopter jatuh di wilayah kami, tetapi korban semua selamat dan dari warga sekitar juga tidak ada korban," ujar Sumerta dihubungi Jumat sore kemarin. Kasi Tramtib Kecamatan Kuta Selatan, Kadek Alit Juwita mengatakan helikopter itu jatuh di lahan milik warga di Desa Pecatu, Kuta Selatan sekitar pada pukul 15.00 Wita.
“Beberapa dugaan menyebutkan bahwa helikopter mungkin terbang terlalu rendah atau terlilit tali layangan. Meskipun begitu, kabar baiknya adalah tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Penumpang dan pilot mengalami luka-luka, warga sekitar segera memberikan pertolongan pertama sebelum tim penyelamat datang,” ungkap Alit Juwita. Warga sekitar menunjukkan respons cepat dengan menolong para korban yang terluka.
Kondisi baling-baling helikopter dalam kondisi terlilit tali layangan setelah jatuh di kawasan Suluban, Pecatu, Badung, Jumat (19/7). –ANTARA
Dari data Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah IV yang dihimpun NusaBali, penerbangan singkat ini dijadwalkan berangkat dari GWK pada pukul 06.32Z dan tiba di Uluwatu pukul 06.36Z, mengalami keadaan darurat sehingga harus melakukan pendaratan darurat.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, mengkonfirmasi insiden tersebut. “Helikopter Bell505 dengan ID PKWSP melakukan pendaratan darurat dalam penerbangan dari GWK menuju Uluwatu. Seluruh penumpang selamat dan telah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya. Helikopter tersebut mengangkut lima orang, terdiri dari satu pilot dan empat penumpang. Meskipun pendaratan darurat menimbulkan kepanikan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Seluruh penumpang dan pilot dilaporkan selamat dan segera mendapatkan perawatan medis.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, helikopter yang terjatuh di wilayah Pecatu, Kuta Selatan, Badung Bali terjadi pada Jumat (19/7) sore pukul 15.33 Wita, diduga akibat terlilit tali layangan. Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Mokhammad Khusnu dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan atas insiden tersebut.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerima laporan kecelakaan Helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT Whitesky Aviation di Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 LT (local time) akibat terlilit tali layangan," kata Khusnu. Khusnu menyampaikan bahwa helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang. "Informasi awal semua penumpang dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini Inspektur penerbangan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV sedang menuju lokasi kecelakaan.
"Pihak Whitesky Aviation juga telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian. Informasi terkini akan disampaikan lebih lanjut," tuturnya. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud akan melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif bahaya layangan melalui koordinasi dengan Penjabat (Pj) gubernur serta kepala daerah di wilayah Bali. "Agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Khusnu.
Petugas memeriksa helikopter Bell-505 yang dioperasikan PT. Whitesky Aviation setelah jatuh di kawasan Suluban, Badung, Bali, Jumat (19/7). –ANTARA
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pengumpulan data lengkap untuk evaluasi lebih lanjut. Mereka berencana untuk melakukan evaluasi dan memeriksa data secara menyeluruh, dan akan mengumumkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab serta langkah-langkah pencegahan setelah investigasi selesai. “Penyebab jatuhnya helikopter masih kami cari tahu dulu, tetapi berdasarkan dari gambar yang bereda memang terkena tali layang-layang. Kami akan coba evaluasi dulu, kami coba cek dulu data lengkapnya,” pungkasnya.
Sementara itu Basarnas Bali mengevakuasi lima orang korban dari helikopter berkode PKWSP dengan operator Bali Heli Tour yang jatuh di Suluban, Desa Pecatu, Badung. “Berdasarkan informasi awal heli membawa lima orang, termasuk pilot dan kru, seluruh korban bisa dievakuasi dalam kondisi selamat,” kata Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Jumat kemarin.
Adapun korban dari helikopter jatuh tersebut berjumlah lima orang terdiri dari empat laki-laki dan perempuan, antara lain Dedi Kurnia yang merupakan pilot Bali Heli Tour dan Oki selaku kru penerbangan. Sidakarya menyebut tiga korban lainnya adalah penumpang dengan identitas Eloira Decti Paskilah dari Indonesia, serta Russel James Harris dan Chriestope Pierre Marrot Castellat yang merupakan WNA Australia.
Setelah proses evakuasi oleh Basarnas Bali, para penumpang dibawa ke RS Siloam dengan menggunakan ambulans. Sementara untuk penyebab kecelakaan, Basarnas menunggu investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Untuk penyebab pasti belum kami ketahui, masih menunggu investigasi dari KNKT,” ucapnya.
Dari keterangan yang dirangkum Basarnas Bali awalnya helikopter tersebut lepas landas dari helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada pukul 14.33 Wita untuk melakukan perjalanan wisata. Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita dan kantor Basarnas Bali memperoleh informasi adanya heli jatuh pada pukul 15.25 Wita. Kabar mengenai pesawat jatuh di kawasan Suluban, Desa Pecatu, telah viral di media sosial. Helikopter dari operator Bali Heli Tour tersebut jatuh di antara tebing batu tinggi hingga bagian ekornya putus dan bagian depan hancur menghantam tebing.
Sementara dilansir dari kompas.com, VP Governance, Risk, and Compliance (GRC) Whitesky Aviation I Gede Bambang Narayana mengatakan berdasarkan data dari sistem flight following diketahui helikopter sempat melakukan pendaratan darurat karena terlilit tali layangan. "Telah terjadi upaya pendaratan darurat yang disebabkan terlilit tali (nylon) layangan sehingga berakibat (helikopter) rusak berat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat kemarin. Pada saat kejadian, helikopter tengah mengangkut 4 orang penumpang dan 1 pilot, terdiri dari 2 orang warga negara asing (WNA) Australia dan 2 orang warga negara Indonesia (WNI).
Dia memastikan seluruh penumpang beserta pilot helikopter dalam keadaan selamat meski mengalami luka ringan. "Semua dalam kondisi selamat namun mengalami luka-luka, serta saat ini sedang dalam pemeriksaan atau penanganan di rumah sakit setempat," ucapnya. Narayana mengungkapkan, insiden ini telah pihaknya laporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Untuk perkembangan selanjutnya menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang (KNKT)," katanya. 7 ol3, ant
1
Komentar