Jelang Akhir Jabatan, Anggota DPRD Bali Ngelawar
Sambut Pujawali Pura Praja Udiana DPRD Bali
DENPASAR, NusaBali - Serangkaian dengan Pujawali Pura Praja Udiana DPRD Bali yang jatuh pada Purnama Kasa, Saniscara Wage Prangbakat, Sabtu (20/7), pimpinan, anggota, staf hingga awak media yang sehari-hari meliput di DPRD Bali ngelawar atau mebat bersama di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Jumat (19/7).
Dalam acara penuh keakraban dan kebersamaan ini juga hadir Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra serta ASN dan seluruh non-ASN di Sekretariat DPRD Provinsi Bali. Para politisi yang biasanya berdebat di meja sidang DPRD ini tampil kompak dalam acara mebat tanpa memandang warna. Mereka seolah menjeda sejenak urusan politik.
Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama mengatakan kegiatan mebat bersama anggota dewan digagas untuk simakrama dan menjaga rasa persaudaraan di lingkungan kerja. Acara ini juga menjadi sangat spesial karena juga menjadi ajang perpisahan, karena anggota DPRD Bali saat ini (periode 2019-2024) akan memasuki masa purna tugas alias masa jabatannya berakhir.
"Ada 17 orang anggota yang baru nanti (periode 2024-2029), kami harapkan dapat berkoordinasi dengan teman-teman yang lama. Apapun partainya, kalau sudah di DPRD Bali ini, maka sebagai wakil rakyat," ujar Adi Wiryatama di sela-sela acara Ngelawar atau Mebat Bersama. Terkait dengan regulasi yang harus dilanjutkan, Adi Wiryatama mengatakan ke depannya tidak akan bermasalah karena mayoritas dari 55 anggota DPRD Bali periode 2024-2029 tersebut merupakan anggota DPRD Bali periode sebelumnya.
"Sebagian besar masih muka-muka lama, jadi tidak ada masalah. Mereka sudah tahu asal-usul dari regulasi yang harus dilanjutkan," ucap pria yang terpilih sebagai anggota DPR RI itu. “Jadi ini adalah kebersamaan kita di DPRD Bali setiap tahun rutin kita melakukan tradisi ini supaya gotong royong tidak hilang. Dengan Ngelawar ini supaya kebersamaan tidak hilang dan menjadi ajang silaturahmi berbagai komponen untuk bersama-sama membangun Bali,” tegas Adi Wiryatama ditemui di sela-sela acara, Jumat kemarin.
Para anggota legislatif yang sebelumnya biasa debat panas di meja sidang dewan, kali ini menjeda sejenak ketegangan politik untuk menjalin silaturahmi dan menguatkan rasa kebersamaan dalam membangun Bali. “Kami mohon maaf kepada masyarakat Bali jika dalam lima tahun ini ada kesalahan yang kami perbuat,” kata politisi senior PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini.
Adi Wiryatama juga menekankan bahwa untuk membangun Bali diperlukan kerja sama dan sinkronisasi yang kuat antar lembaga pemerintah. “eksekutif tidak dapat membangun sendiri, eksekutif membangun fisiknya, legislatif membangun perangkat lunaknya, sedangkan wartawan menyebarluaskan apa yang kami lakukan kepada masyarakat, dan juga sebagai kontrol sosial agar seiring dan seimbang,” ucap Mantan Bupati Tabanan dua periode ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry, menambahkan acara Ngelawar Bersama merupakan cerminan rasa kekeluargaan, meskipun berasal dari partai yang berbeda-beda. “Filosofi lawar itu menggaungkan bahan yang berbeda-beda untuk dihidangkan dan dinikmati bersama, jika disantap satu-satu tentu tidak akan berasa tetapi jika bersama tentu akan menghasilkan kombinasi yang luar biasa. Sama seperti DPRD, walaupun berbeda warna tetapi tetap bersatu mengawal aspirasi masyarakat,” tegas Ketua DPD I Golkar Bali ini. Sugawa Korry juga menegaskan bahwa kebersamaan ini merupakan salah satu momen, dimana selama lima tahun bertugas mengemban amanah rakyat yang segera akan berakhir.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa menambahkan Ngelawar juga merupakan salah satu tradisi adat Bali yang harus dilestarikan. Terlebih ini menjadi kesempatan terakhir bagi sejumlah anggota DPRD Bali yang akan purnatugas. Para pimpinan dan anggota DPRD Bali selesai memasak lawar dan sejumlah kuliner khas Bali itu, dilanjutkan dengan acara makan bersama para pegawai DPRD Bali dan awak media. Acara ramah tamah ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra. 7 cr79
Komentar