Bangkai Helikopter Jatuh Dievakuasi
Otban akan Temui Pj Gubernur Bahas Keselamatan Penerbangan
Evakuasi dilakukan oleh perusahaan penerbangan dengan bantuan dari TNI AU dan Brimob, sedangkan investigasi tim KNKT masih dalam proses pengumpulan data
MANGUPURA, NusaBali
Bangkai helikopter dengan kode penerbangan PK-WSP tipe BELL 505 milik PT Whitesky Aviation yang terjatuh di sekitar tebing Pantai Suluban, Desa Pecatu, Badung dievakuasi pada, Minggu (21/7) sore. Setelah proses evakuasi, Otoritas Banda (Otban) Wilayah IV direncanakan akan melakukan pertemuan dengan Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dalam waktu dekat. Pertemuan ini diadakan untuk membahas sejumlah isu penting terkait keselamatan penerbangan.
Kepala Otoritas Bandara (Kaotban) Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono mengatakan evakuasi dilakukan oleh perusahaan penerbangan dengan bantuan dari TNI AU dan Brimob. “Informasi evakuasi puing helikopter dilaksanakan hari ini (Minggu). Perusahaan penerbangan yang mengevakuasi sekaligus dibantu oleh TNI AU dan Brimob,” ujarnya dihubungi Minggu siang kemarin. Agustinus menjelaskan bahwa hasil investigasi dari Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih dalam proses pengumpulan data. Dia juga menyebutkan bahwa tim investigasi baru memeriksa kondisi fisik rongsokan helikopter yang jatuh dan dugaan sementara mengarah pada tali layang-layang yang menyangkut di rotor helikopter. Namun, faktor lain masih ditelusuri lebih lanjut.
“Hasil pemeriksaan kemarin mereka mengumpulkan data-data yang lainnya jadi masih berlangsung, saya juga belum bisa memberikan penjelasan apa pun terkait hasil investigasi yang dilakukan oleh teman-teman KNKT,” ungkapnya. Lebih lanjut diterangkan, Minggu kemarin tim KNKT tidak melanjutkan investigasi di lokasi kejadian karena proses investigasi sudah selesai dilakukan sehari sebelumnya.
“Tim dari KNKT hari ini (kemarin) tidak ada ke TKP. Jadi hanya kemarin (Jumat) saja hingga magrib, mereka sudah selesai proses investigasinya,” tambahnya. Disinggung soal black box atau kotak hitam di helikopter tersebut, Agustinus menegaskan jika helikopter yang terjatuh itu tidak dilengkapi dengan flight data recorder atau cockpit voice recorder sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga tidak ada black box yang bisa membantu dalam penyelidikan.
Setelah investigasi selesai, Agustinus berharap dapat segera bertemu dengan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya untuk membahas berbagai hal, termasuk isu permainan layang-layang dan faktor lain yang terkait dengan kejadian tersebut. Sementara, waktu pertemuan tersebut masih menunggu konfirmasi dari Pj Gubernur Bali.
“Setelah investivigasi, saya berharap saya akan bertemu dengan Pj Gubernur Bali segera. Yang dibahas pasti banyak hal, bukan hanya permainan layang-layang saja tetapi juga hal lainnya yang harus didiskusikan dengan Pj Gubernur. Dalam waktu dekat ini, planning tanggalnya kami menunggu waktu dari Pj Gubernur Bali,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira memantau kegiatan pengamanan dan investigasi. Kompol Yudistira mengingatkan personel yang melaksanakan pengamanan untuk memastikan bahwa lokasi kejadian terjamin keamanannya agar tim KNKT dapat bekerja dengan fokus dan leluasa. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengikuti arahan petugas dan tidak berkerumun di sekitar lokasi kejadian demi kelancaran proses investigasi dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kegiatan investigasi KNKT difokuskan pada pemeriksaan fisik helikopter, pengumpulan data, dan mewawancarai saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian. Diharapkan dengan investigasi ini, dapat segera diketahui penyebab pasti jatuhnya helikopter yang mengakibatkan 5 orang mengalami luka-luka,” jelasnya. Pantauan di lokasi kejadian, puing helikopter yang terjatuh itu diangkat menggunakan satu alat ekskavator dan kemudian diangkut menggunakan satu unit truk.
Sementara, Vice President Goverment Risk and Complaince (VP GRC) PT Whitesky Aviation, I Gede Bambang Narayana belum dapat dikonfirmasi terkait proses evakuasi helikopter lebih mendalam. “Masih rapat ya mba di Kaotban (kantor Otban,red),” kata dia saat dihubungi.
Terpisah Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi menekankan bahwa insiden jatuhnya helikopter di Bali pada, Jumat (19/7) pukul 15.33 Wita merupakan pembelajaran terkait pengutamaan keselamatan. "(Jatuhnya) helikopter di Bali, saya pikir menjadi pelajaran kita untuk mengutamakan keselamatan, jadi pelajaran yang mahal," kata Budi di sela Kick Off Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024 di Jakarta, Minggu kemarin.
Menhub mengatakan selain pelayanan terbaik kepada penumpang, hal yang paling utama untuk diperhatikan adalah bagaimana menciptakan suatu keselamatan. Selain itu, Menhub mengatakan bahwa governance memainkan peran penting dalam menciptakan keselamatan transportasi termasuk helikopter. "Satu sisi mereka baik melayani custumer, tapi ada hal-hal yang kurang governance, jadi saya pikir pelajaran yang mahal," ujar Menhub Budi Karya.
Budi mengharapkan ke depannya pihak perusahaan helikopter dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam memitigasi risiko serupa terkait jatuhnya pengoperasian helikopter di Bali. "Jadi yang akan datang itu menjadi kewajiban kita untuk mempersiapkan (keselamatan)," terang Menhub.
Seperti diberitakan sebelumnya sebuah helikopter terjatuh di sekitar tebing Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pukul 14.33 Wita, Jumat (19/7). Dalam video amatir yang beredar di media sosial, helikopter berwarna putih bertuliskan PK-WSP, Bell 505 tersebut jatuh di antara bebatuan dengan baling-baling yang terlilit tali. Dalam video tersebut pula terdengar suara perempuan meminta tolong dengan ucapan bahasa Inggris ‘please help my husband’ (tolong suami saya).
Dari data Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah IV yang dihimpun NusaBali, penerbangan singkat ini dijadwalkan berangkat dari GWK pada pukul 06.32Z dan tiba di Uluwatu pukul 06.36Z, mengalami keadaan darurat sehingga harus melakukan pendaratan darurat.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, mengkonfirmasi insiden tersebut. “Helikopter Bell505 dengan ID PKWSP melakukan pendaratan darurat dalam penerbangan dari GWK menuju Uluwatu. Seluruh penumpang selamat dan telah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya. Helikopter tersebut mengangkut lima orang, terdiri dari satu pilot dan empat penumpang. Meskipun pendaratan darurat menimbulkan kepanikan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Seluruh penumpang dan pilot dilaporkan selamat dan segera mendapatkan perawatan medis. 7 ol3
1
Komentar