Festival Seni Bali Jani 2024 Digabung Digifest dan Pameran Pembangunan
GIANYAR, NusaBali.com - Festival Seni Bali Jani (FSBJ) VI Tahun 2024 akan digelar pada 14-22 Agustus ini di Taman Budaya Bali (Art Centre), Denpasar.
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali memberikan format berbeda untuk FSBJ tahun ini dari segi penyelenggaraan. Di mana, FSBJ akan digabung dengan dua gelaran lain besutan Pemprov Bali yaitu Bali Digital Festival (Digifest) dan Pameran Pembangunan Provinsi Bali.
"Ketiga gelaran Pemprov Bali ini kami gabung penyelenggaraannya di hari yang sama. Biar efektif waktunya, itu dilaksanakan Agustus," ujar Kepala Disbud Bali I Gede Arya Sugiartha ketika ditemui di sela Festival Niti Raja Sasana, Sastra Saraswati Sewana, Senin (22/7/2024) di Taman Baca Ubud, Gianyar.
Dengan format ini, gelaran FSBJ VI 2024 ini berbeda dengan gelaran FSBJ tahun lalu yang dibuka tepat di malam penutupan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar.
Arya Sugiartha mengakui bahwa format baru ini didorong faktor massa. Selama lima tahun penyelenggaraan, FSBJ mengalami kesulitan menggaet pengunjung. Ajang unjuk gigi seniman muda dan seni kontemporer Pulau Dewata ini belum sepopuler PKB.
"Selama ini kami evaluasi FSBJ, penonton (pengunjung) itu masih perlu kami garap banget. Kalau digabung dengan Digifest itu penontonnya banyak, tapi materinya berbeda," ungkap Arya Sugiartha.
Dengan tiga festival bergabung, harapannya, pengunjung mendapat pengalaman berbeda dengan materi acara yang variatif dari teknologi digital, kesenian kontemporer, dan capaian pembangunan Pulau Dewata. Sehingga, FSBJ bisa kecipratan penonton dari festival yang massanya lebih besar.
Ketika berbicara FSBJ saja, Arya Sugiartha tidak menargetkan jumlah pengunjung. Namun, dengan format baru ini, jumlah pengunjung diharapkan bisa mendekati PKB XLVI tahun ini jika PKB digelar selama sepekan. Kunjungan harian PKB tahun ini sebanyak 56.011 orang.
Selain digabung dengan dua festival lain, FSBJ tahun ini, kata Arya, skalanya lebih kecil dan fokus menguatkan partisipasi seniman, budayawan, dan sastrawan lokal Bali. Berbeda dengan FSBJ sebelum-sebelumnya yang ikut diramaikan insan seni nasional. *rat
"Ketiga gelaran Pemprov Bali ini kami gabung penyelenggaraannya di hari yang sama. Biar efektif waktunya, itu dilaksanakan Agustus," ujar Kepala Disbud Bali I Gede Arya Sugiartha ketika ditemui di sela Festival Niti Raja Sasana, Sastra Saraswati Sewana, Senin (22/7/2024) di Taman Baca Ubud, Gianyar.
Dengan format ini, gelaran FSBJ VI 2024 ini berbeda dengan gelaran FSBJ tahun lalu yang dibuka tepat di malam penutupan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar.
Arya Sugiartha mengakui bahwa format baru ini didorong faktor massa. Selama lima tahun penyelenggaraan, FSBJ mengalami kesulitan menggaet pengunjung. Ajang unjuk gigi seniman muda dan seni kontemporer Pulau Dewata ini belum sepopuler PKB.
"Selama ini kami evaluasi FSBJ, penonton (pengunjung) itu masih perlu kami garap banget. Kalau digabung dengan Digifest itu penontonnya banyak, tapi materinya berbeda," ungkap Arya Sugiartha.
Dengan tiga festival bergabung, harapannya, pengunjung mendapat pengalaman berbeda dengan materi acara yang variatif dari teknologi digital, kesenian kontemporer, dan capaian pembangunan Pulau Dewata. Sehingga, FSBJ bisa kecipratan penonton dari festival yang massanya lebih besar.
Ketika berbicara FSBJ saja, Arya Sugiartha tidak menargetkan jumlah pengunjung. Namun, dengan format baru ini, jumlah pengunjung diharapkan bisa mendekati PKB XLVI tahun ini jika PKB digelar selama sepekan. Kunjungan harian PKB tahun ini sebanyak 56.011 orang.
Selain digabung dengan dua festival lain, FSBJ tahun ini, kata Arya, skalanya lebih kecil dan fokus menguatkan partisipasi seniman, budayawan, dan sastrawan lokal Bali. Berbeda dengan FSBJ sebelum-sebelumnya yang ikut diramaikan insan seni nasional. *rat
Komentar