Penyandang Disabilitas Ikuti Pelatihan Bahasa Inggris Gratis
DENPASAR, NusaBali - Sebanyak 19 penyandang disabilitas di Bali mendapat kesempatan belajar bahasa Inggris gratis selama 10 pekan di Indonesia Australia Language Foundation (IALF) Bali.
Dimulai pada Mei, program bertajuk ‘Aku Mampu Berbahasa Inggris’ bertujuan untuk menyediakan pelatihan bahasa Inggris yang berfokus pada kebutuhan dan kemampuan peserta penyandang disabilitas di Bali dalam lingkup professional business English, untuk membuka peluang pendidikan dan karier pekerjaan yang lebih luas.
Program ini merupakan kolaborasi IALF Bali dengan DNetwork Indonesia yang selama ini menjadi penghubung penyandang disabilitas dengan perusahaan yang membutuhkan pekerja.
Konsul Jenderal Australia di Bali Jo Stevens, turut menghadiri penutupan program pada Senin (22/7) di Kampus IALF Bali, Jalan Raya Sesetan, Denpasar. Konjen Jo Stevens mengatakan, dengan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para peserta, program ini berupaya menciptakan komunitas yang inklusif dan meningkatkan partisipasi tenaga kerja bagi penyandang disabilitas.
“Program ini mendukung pembangunan masyarakat di mana penyandang disabilitas dapat berpartisipasi sebagai anggota yang setara dan memiliki kendali lebih besar atas hidup mereka, mandiri secara finansial, dan memiliki standar hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Selama program ini berlangsung, para peserta menunjukkan kemajuan belajar yang signifikan dalam keterampilan berbahasa Inggris. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa kesempatan mengenyam pendidikan yang berkualitas haruslah inklusif dan dapat diakses oleh semua orang.
Wisnu Saputra selaku Project Manager DNetwork, mengapresiasi keberhasilan program ini. ‘Aku Mampu Berbahasa Inggris’ dirancang dengan pendekatan yang inklusif, meliputi kelas tatap muka, materi pembelajaran yang disesuaikan, serta dukungan dari pengajar yang berpengalaman. IALF juga menyediakan fasilitas yang ramah bagi para penyandang disabilitas demi memastikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi semua peserta.
”Terima kasih banyak pada teman-teman semuanya sudah mengikuti program 40 jam secara total. Jadi di sini kita tidak hanya belajar, tetapi kita juga membuat memori,” ucap Wisnu kepada para peserta program.
Tidak hanya peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, para peserta program juga memperoleh kepercayaan diri untuk mengejar peluang pendidikan dan karier. ”Kami sangat berharap bahwa latihan yang telah Anda lakukan telah memberikan kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa Inggris lebih banyak lagi di masa depan,” kata Wisnu.
Manajer IALF Bali Caroline Bentley berharap program-program inklusif seperti ‘Aku Mampu Berbahasa Inggris’ di masa mendatang bisa menjangkau lebih banyak teman-teman penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. “Keberhasilan program ini adalah langkah awal dalam perjalanan panjang menuju pendidikan yang inklusif,” ujarnya. 7 a
1
Komentar