Pasokan Turun, Harga Cabai Makin ‘Pedas’
GIANYAR, NusaBali - Harga cabai rawit merah di warung maupun pasar semakin ‘pedas’. Harga cabai saat ini tembus Rp 100.000/Kg. Komoditas ini paling sering mengalami fluktuasi harga, terutama ketika pasokannya menurun.
Kabid Pemantau Harga Komoditas Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar Henny Sriwahju mengakui harga cabai mengalami kenaikan harga signifikan sejak sepekan. Pekan lalu, harga cabai Rp 45.000/Kg dan berangsur naik menjadi Rp 85.000/Kg. “Harga cabai di Pasar Rakyat Gianyar tertinggi Rp 85.000/Kg untuk cabai merah keriting,” jelas Henny Sriwahju, Rabu (24/7).
Di beberapa pasar desa ada masih Rp 80.000/Kg. Harga cabai di warung kelontong Rp 100.000/Kg. Henny Sriwahju menjelaskan, kondisi ini disebabkan pasokan kiriman cabai dari luar Bali menurun, khususnya pasokan dari Jawa Timur. Penurunan pasokan ini juga akibat panen cabai di Bali sudah habis dan siap menanam untuk nanti panen pada Hari Raya Galungan. “Kemungkinan petani juga bersiap menanam untuk bisa panen nanti jelang Hari Raya Galungan, secara umum pasokan ke pasar induk memang berkurang,” ujar Henny Sriwahju. Di sisi lain tidak mungkin pedagang melakukan penimbunan karena cabai rentan busuk.
Sebelumnya, Pemkab Gianyar melakukan gerakan serentak menanam cabai. Luasan cabai di Gianyar saat ini sekitar 270 hektare. Luas tanam terluas di Kecamatan Sukawati yang hampir sebagain dari luasan kabupaten. Hanya saja, tanaman cabai ini belum memasuki masa panen, baru berumur 2-3 bulan. Jafung Holtikultura Dinas Pertanian Gianyar, Kadek Yuliana menjelaskan estimasi panen di akhir bulan Agustus sampai September. “Artinya nanti panen pas di Hari Raya Galungan,” jelas Yuliana. Komoditi ini tidak ada yang gagal tanam dan panen, namun murni karena pasokan berkurang dan kebutuhan terus meningkat. 7 nvi
Komentar