Wakil Presiden Ke-9 RI Hamzah Haz Wafat
JAKARTA, NusaBali - Wakil Presiden (Wapres) Ke-9 Republik Indonesia, Hamzah Haz meninggal dunia, Rabu (24/7) pagi pukul 09.30 WIB di Klinik Tegalan, Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto memimpin upacara pemakaman jenazah Hamzah Haz di pemakaman keluarga, Desa Jogjogan, Kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu kemarin.
Jenazah Hamzah Haz dimakamkan tepat di sebelah pusara mendiang istrinya Asmaniah yang ada di area Yayasan Al-Ikhlas, yakni lingkungan pendidikan berupa kampus dan SMK yang didirikan oleh Hamzah Haz. Tempat peristirahatan terakhir Wapres RI ke-9 ini terletak di sebuah pendopo kecil tak jauh dari Masjid Jami' Al-Ikhlas.
Jenazah Hamzah Haz diberangkatkan menuju makam keluarga setelah dishalatkan di masjid di depan rumah duka di kawasan Matraman, Jakarta. Sebelum diberangkatkan, jenazah juga dilakukan prosesi upacara secara militer setelah secara resmi diserahkan dari keluarga ke pemerintah. Adapun jenazah tokoh bangsa itu dibawa ke pemakaman menggunakan mobil jenazah dari Komando Garnisun Tetap (Kogartap) TNI I/Jakarta pada pukul 14.30 WIB dari rumah duka. Keluarga dan kerabat mendiang pun turut mengiringi perjalanan menuju ke lokasi pemakaman.
Seorang prajurit TNI memegang foto almarhum Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz. –ANTARA
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga mengunjungi rumah duka bersama Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2024 Gibran Rakabuming Raka, dan juga Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain Presiden Jokowi, tokoh-tokoh bangsa lainnya sudah berdatangan ke rumah duka, di antaranya Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, dan Wakil Presiden Ke-11 Budiono. Kemudian hadir pula sejumlah politisi, di antaranya Ketum PPP Mardiono, Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, hingga Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel. Sedangkan Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri berhalangan hadir dan diwakili oleh Ahmad Basarah selaku kader dari PDI Perjuangan.
"Kami keluarga ya mengikhlaskan semuanya, yang dicita-citakan bapak pun tentunya kami akan lanjuti," kata Putra Ke-4 Hamzah Haz, Nur Agus Haz di rumah duka. Nur Agus Haz, mengungkapkan bahwa ayahnya wafat tidak dalam keadaan sedang sakit karena sebelumnya sempat berkomunikasi normal dengannya. Dia menjelaskan bahwa Hamzah Haz wafat di kamar tidurnya. Menurutnya ayahnya tersebut wafat setelah terbangun dari tidur dan hendak melaksanakan shalat dhuha di pagi hari. "Malam sempat bicara sama saya, tidak ada sakit sama sekali," kata Agus Haz saat ditemui usai prosesi upacara penyerahan jenazah kepada pemerintah, Rabu kemarin.
Sejauh ini, menurutnya Hamzah Haz kerap dikontrol oleh dokter dari kepresidenan. Dia menyebut Hamzah Haz tidak memiliki penyakit berat, melainkan hanya penyakit lambung biasa. Selain itu, menurutnya sempat ada dua rencana terkait pemakaman Hamzah Haz, antara di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta atau di makam keluarga yang berada di Cisarua, Bogor. Namun akhirnya keluarga sepakat bahwa mendiang Hamzah Haz dimakamkan di Bogor. "Akhirnya kami putuskan secara personal, kita mengikuti wasiat dari bapak," kata putra ke-4 dari 12 bersaudara tersebut.
Sementara ditemui di sela-sela kegiatan penetapan investor proyek transportasi umum massal berbasis kereta di Denpasar Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengenang sosok Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz sebagai guru dalam hal politik. “Kami sangat dekat sekali, itu guru saya, senior saya yang mengajarkan dan mendidik saya menjadi politisi profesional dengan lebih mengedepankan pengetahuan yang kita miliki,” kata dia.
Suharso bercerita bahwa ilmu politik yang diajarkan almarhum Hamzah Haz dirasakan saat ia diminta membantu menjadi staf khusus pribadi dan di kepresidenan. “Sejak itulah saya bersama beliau, tetapi yang sangat berkesan adalah ketika saya diminta mendampingi beliau menghadapi Direktur IMF, saya di situ mempelajari bagaimana beliau memberikan pendapat kepada Hubert Neiss yang pendapatnya agak beda dengan pemerintah pada saat itu,” tuturnya. Dari sana, melihat ketegasan Hamzah Haz, Mantan Ketum PPP ini mempelajari bagaimana kedaulatan Indonesia yang tidak bisa diatur dalam hal keuangan. Ilmu politik dalam membangun negara yang paling banyak dipelajari Suharso Monoarfa adalah terkait APBN, di mana wakil presiden yang mendampingi Megawati Soekarnoputri itu terkenal sebagai ayah dari APBN pada zamannya.
Sebagai informasi, Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Dia mengawali karier sebagai guru pada tahun 1960. Kemudian, menjadi wartawan surat kabar Bebas di Pontianak hingga menjadi Pimpinan Umum Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat. Selain itu, Hamzah pernah menjabat sebagai Menteri Investasi pada era Presiden BJ Habibie. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI serta Menko Kesra era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Selanjutnya, Hamzah menjabat sebagai Wapres mendampingi Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada 2001 hingga 2004. Lalu, Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PPP periode 1998 hingga 2007. 7 ant
1
Komentar