Koster Sosialisasi Haluan 100 Tahun Bali Era Baru di Klungkung
SEMARAPURA, NusaBali - Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali, Wayan Koster menggelar sosialisasi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Kota Semarapura, Klungkung, Rabu (24/7).
Acara tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat di Kabupaten Klungkung, baik tokoh agama, pemuda, organisasi wanita, tokoh adat, dan lainnya.
Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, disusun berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali serta Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 yang mencakup gambaran peradaban Bali di masa lalu, pencapaian dan dinamika Bali saat ini, serta tantangan yang akan dihadapi Bali di masa depan.
Konsep ini didasarkan pada ajaran Tri Semaya dalam agama Hindu yang meliputi masa lalu (Atita), masa kini (Wartamana), dan masa depan (Anagata). Koster memaparkan latar belakang implementasi haluan pembangunan Bali, karena memiliki alam Bali yang indah, kebudayaan, sehingga menjadi tujuan wisata dunia. Dengan tiga unsur utama sebagai pendukungnya, yakni alam Bali, manusianya dan budayanya.
Sedangkan, Bali masa kini telah mengalami banyak masalah, mulai dari pencemaran air, sampah, limbah yang mengancam lingkungan, gunung dieksploitasi, alih fungsi lahan tinggi, dan lainnya. "Itulah tantangan kita bersama, agar mampu mengembalikan alam Bali, kita harus menjaga alam Bali ini," ujar politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Gubernur Bali periode 2018-2023 ini menambahkan secara sekala, Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, sudah dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 yang sudah diundangkan dan diluncurkan pada Rahina Sugian Bali, di Ardha Candra Taman Budaya Provinsi Bali, Sukra Kliwon Sungsang, Jumat (28/7/2023) lalu. Sementara itu, secara niskala melalui Pangeling-eling dan Dharma Pamiteket tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, dilampiri dengan dokumen berisi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 yang dipasupati di Pura Penataran Agung Besakih pada Saniscara Paing Langkir, Sabtu (19/8/2023).
"Dengan demikian Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 diikat secara Sekala-Niskala yang dilaksanakan berdasarkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru," ujar Koster. Koster mengungkapkan visi misi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di Pilkada serentak di Bali tahun 2024 nanti harus sejalan dengan Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru yang telah dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023.
Selain itu kemarin Koster juga menyinggung terkait keberlanjutan proyek Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di eks galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung. Tanahnya sudah selesai dibebaskan, sudah dimatangkan, sebenarnya sudah ada investasi untuk membangun zona inti budayanya. Namun, harus terjeda karena Koster jeda setahun lebih.
"Tidak gampang ini, konsep besar harus dikerjakan oleh orang yang pikirannya besar, komitmennya kuat, konsisten, punya kemampuan, punya pergaulan, tanpa itu tidak bisa. Makanya terhenti, kalau itu mau lanjut kita harus dua kali, tidak ada pilihan lain," ujar Koster. Padahal sudah ada orang yang komitmen mau investasi untuk membangun, tidak pakai uang dari APBD dan APBN. "Dari investasi kita sudah mendapatkan uang kompensasi di awal Rp 2 triliun untuk membangun zona inti PKB, supaya Bali memiliki ikon budaya baru yang berkelas dunia," ujar Koster.
Kata Koster, mengapa ini penting, karena Bali kuat budayanya dan secara historis Klungkung ini zaman Kerajaan Gelgel dulu Kebudayaan Bali mencapai masa keemasannya di zaman Raja Dalem Waturenggong. "Itulah sebabnya ada tuntunan untuk membangun PKB di sini, kalau ini dibangun tidak hanya budaya yang terjaga, akan ada destinasi wisata baru, pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ini luar biasa tak ada seindah dan seluas itu di Bali," kata Koster.
Bendesa Adat Gunaksa I Nengah Ariyanta mengatakan, kondisi proyek PKB saat ini membuat masyarakat mempertanyakan sejauh mana komitmen pemerintah untuk mewujudkan PKB ini. “Saya sudah minta masyarakat untuk bersabar karena jika nanti Pak Koster terpilih lagi pasti dilanjutkan, karena ini merupakan gagasan cemerlang beliau,” ujar Ariyanta. @ wan
1
Komentar