Matchmaking Usaha, Upaya Meningkatkan Investasi dan Ketahanan Ekonomi Kota Denpasar
DENPASAR, NusaBali - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Denpasar menyelenggarakan Matchmaking/Temu Usaha Penanaman Modal, Rabu (24/7).
Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan investasi secara berkelanjutan.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Dinas PMPTSP Denpasar Komang Audi Brawijaya. Menurutnya, melalui matchmaking/temu usaha, Dinas PMPTSP berupaya membangun kemitraan antara pelaku usaha besar dengan UMKM. “Kami mencari solusi atas hambatan usaha dan memberikan motivasi agar pelaku usaha tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat,” ucapnya di acara yang digelar di Ruang Sewaka Mahottama, Lantai III, Graha Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar Utara. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, ditandai dengan pemukulan gong.
Matchmaking ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Ketua HIPMI I Putu Wirama, perwakilan Bank BPD Bali Cabang Gajah Mada I Gede Putu Surya Prawira, dan Sekretaris Aprindo Budiman Antonius Sinaga.
Wawali Arya Wibawa mengapresiasi terselenggaranya kegiatan yang sudah diadakan untuk keempat kalinya oleh Dinas PMPTSP Denpasar. “Kegiatan ini merupakan upaya untuk menumbuhkan peluang investasi secara berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat Kota Denpasar,” ujarnya.
Wawali Arya Wibawa juga menegaskan pentingnya inovasi dalam sektor pelayanan publik. “Pemerintah Kota Denpasar selalu berinovasi agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, akuntabel, dan berkeadilan,” imbuhnya.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal, pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi menjadi salah satu arah kebijakan penanaman modal.
“Kota Denpasar meski dengan lahan terbatas, memiliki potensi kreatif dan sumber daya manusia yang kuat sebagai pelaku usaha, yang sangat menopang pembangunan daerah dan berkontribusi dalam menumbuhkan investasi,” kata Wawali Arya Wibawa.
“Semoga para pelaku usaha dapat naik kelas ke skala usaha yang lebih besar, menembus pasar, dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Di era kompetitif dan digitalisasi ini, kita berharap pelaku usaha dapat bersaing secara positif dan memperkuat jaringan melalui iklim usaha yang kondusif, mendorong peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi di Kota Denpasar,” tandas Wawali Arya Wibawa.
Narasumber Budiman Antonius Sinaga mengemukakan, produk kategori beverage atau minuman yang siap diminum dan snack saat ini banyak diminati dengan pertumbuhan pasar sekitar 8 persen. “Penting untuk membuat produk yang menarik dari segi kualitas, kemasan, dan branding, serta menjaga kontinuitas produk. Ini yang sering menjadi kendala bagi UMKM kita, susah mempertahankan market dan berinovasi mengikuti tren,” kata Budiman.
Narasumber dari Bank BPD Bali memaparkan program dan berbagai produk Bank BPD yang siap membantu permodalan bagi pengusaha atau calon pengusaha UMKM yang memang berminat mengembangkan usahanya dengan kredit dan suku bunga yang menarik.
Hadir di acara tersebut pimpinan OPD Pemkot Denpasar serta pelaku usaha UMKM. Dalam acara ini juga menghasilkan kerjasama MoU antara beberapa UMKM yang dipilih langsung dengan pihak partner UMKM market/super market. @ cr79
Komentar