Skuad Bulutangkis Kian Semangat Tatap Olimpiade Paris
PARIS, NusaBali - Pebulutangkis Indonesia, diantaranya tunggal putra Jonatan Christie dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mengaku semakin bersemangat menatap menghadapi Olimpiade Paris 2024, yang akan dimulai akhir pekan ini.
Semangat itu semakin bertambah setelah Jonatan dan kawan-kawan memasuki Perkampungan Atlet Olimpiade Paris 2024 pada Selasa (23/7) waktu Prancis.
“Saya excited tapi sedikit sedih karena harus berpisah dengan tim pendukung yang sudah menemani sekitar sembilan hari di training camp. Setiap harinya kami berlatih bareng, kumpul bareng dan makan bareng,” ungkap Jonatan, di resmi PP PBSI, Rabu (24/7).
Juara All England Open 2024 itu pun mengungkapkan sejumlah hal yang paling menarik dari Perkampungan Atlet Olimpiade. Menurutnya, yang menyenangkan dari Perkampungan Atlet karena dapat berbaur dan bertemu dengan atlet-atlet lain.
“Di (Olimpiade) Tokyo (2020), saya sempat bertemu Novak Djokovic dan pemain-pemain sepakbola yang terkenal juga. Itu hal yang tidak akan kita temukan kalau tidak berada di sana,” ujar Jonatan.
Senada dengan Jonatan, Rinov/Pitha yang akan melakoni debut Olimpiade-nya merasa bersemangat untuk masuk ke Perkampungan Atlet dan ingin menikmati setiap momen dari awal masuk.
“Di Perkampungan Atlet akan bertemu banyak atlet dari seluruh cabang olahraga. Bisa berinteraksi dengan mereka akan menyenangkan, siapa pun itu. Saya tidak sabar untuk masuk ke sana,” kata Rinov.
“Kami mau menikmati dari awal dan semua yang akan dilewati. Excited juga akan masuk ke Perkampungan Atlet,” kata Pitha.
Rinov sendiri mengaku semakin bersiap untuk pertandingan pertama. Sebab semua persiapan)berjalan dengan lancar, persiapan cukup bagus. Tinggal menunggu pertandingan
Sementara itu, skuad bulutangkis Indonesia mengaku masih mengejar penyesuaian suasana arena menyusul para atlet lain sudah menjajal Porte De La Chapelle Arena (Adidas Arena) menjelang Olimpiade Paris 2024, 27 Juli-5 Agustus.
Pemain tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting mengaku ada cukup perbedaan Porte De La Chapelle Arena, sekarang dibandingkan saat mereka turun di tempat yang sama pada French Open 2024 pada Maret lalu.
“Perubahan cuaca cukup mempengaruhi kondisi lapangan saat ini. Waktu itu saat kami ke sini, udaranya dingin sementara kali ini cukup panas. Pencahayaan juga masih diatur, belum final,” ungkap Gregoria.
“Kondisi lapangan cukup berbeda dengan French Open kemarin tapi sejauh ini masih oke. Selain itu, sekarang ada sedikit hembusan angin,” ujar Ginting.
Masih ada sekurang-kurangnya dua kali lagi tim bulutangkis Indonesia mendapat kesempatan berlatih di arena. Ini menjadi fokus bagi Gregoria dan kawan-kawan untuk terus mengejar penyesuaian.
“Nuansa lapangan juga baru, warnanya ungu dan terang di area penonton. Tapi kalau dari latihan kemarin sudah cukup baik, semoga semakin ke sini semakin enak,”kata Gregoria.
Bagi Gregoria dan Ginting, Olimpiade Paris menjadi Olimpiade keduanya setelah Tokyo 2020. Gregoria mengatakan, dia ingin lebih dewasa dan lebih rileks menghadapi pesta olahraga terakbar ini.
“Tahun ini saya sudah semakin bertambah usianya jadi harus semakin dewasa dalam menghadapi Olimpiade ini,” kata juara Kumamoto Masters 2023.
Sedangkan bagi Ginting, persiapannya lebih baik dari saat Olimpiade Tokyo 2020. Dari tim pendukung juga sudah dilengkapi. Yang sebelumnya tidak ada, sekarang jadi ada.
“Jadi semoga dari persiapan satu bulan di Jakarta dan 10 hari di training camp ini, bisa memberikan performa yang lebih baik lagi di Olimpiade Paris ini,” kata Ginting. ant
Komentar