Jaba Pura Batukau akan Dilengkapi Tempat Bermain Anak dan Perpustakaan
TABANAN, NusaBali - Areal Jaba Pura Batukau di Desa Wongayagede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, akan dilengkapi dengan tempat bermain anak - anak dan perpustakaan.
Fasilitas itu disediakan seiring mendukung aturan di Pura Batukau terdapat beberapa pantangan. Mulai dari kecuntakan, anak yang belum tanggal gigi dan ibu hamil maupun ibu menyusui dilarang memasuki areal pura.
Fasilitas bermain anak dan perpustakaan tersebut merupakan bantuan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mendukung program Pura Ramah Anak sebagai program prioritas.
Bendesa Adat Wongayagede, I Ketut Sucipto, menjelaskan lokasi yang disediakan menjadi tempat permainan anak dan perpustakaan ada di sisi timur parkiran. “Untuk perpustakaan anak dan sarana prasarana permainan anak akan digunakan Gudang yang ada di timur parkiran. Gudang di bawah posko kesehatan pura,” terangnya, Jumat (26/7).
Sementara perpustakaan yang nantinya berisi buku-buku keagamaan dan sejarah Pura Batukau pihaknya akan menggunakan areal wantilan di sisi barat pura. Namun konsepnya adalah perpustakaan terbuka, sehingga sekatnya menggunakan kaca yang bisa dibuka pasang atau knockdown.
Dengan disediakan areal permainan anak diharapakan pamedek yang mengajak anak dan ibu hamil tentu bisa memanfaatkan fasilitas tersebut di jaba pura. Sehingga mereka yang pantang masuk ke areal pura tidak bosan menunggu rekan atau pun saudaranya melakukan persembahyangan.
Menurut Sucipto, rencana pembuatannya pun sudah dilakukan sejak awal tahun 2024, namun karena terjadi musibah pohon tumbang di areal Pura Beji, membuat konsentrasi pihaknya untuk perbaikan di pura tersebut. “Karena ini program bagus, membuat fasilitas yang bisa dimanfaatkan terus menerus oleh pemedek dan generasi jadi harus kita lanjutkan,” jelas Sucipto.
Sedangkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tabanan, yang diwakili oleh Kepala Seksi Urusan Agama Hindu, I Nyoman Gede Kurniawan, mengatakan program tersebut hanya dua di Indonesia. “Pura Ramah Anak ini hanya dua di Indonesia, salah satunya ada di Bali, yaitu di Tabanan ini dipilih,” jelasnya.
Nyoman Kurniawan mengatakan, anggaran yang diperoleh dari Dirjen Bimas Hindu, Kemenag RI sebesar Rp 100 juta. Dengan anggaran tersebut diharapkan pada tahun ini pembuatan sarana dan prasarana pura ramah anak ini dapat rampung.
"Harapannya, ketika sarana dan prasarana tersebut sudah ada, kegiatan lainnya yang bertujuan membangun sumber daya manusia Hindu dapat dilakukan. Salah satunya adalah pelaksanaan pasraman kepada anak-anak yang ada di wilayah Desa Wongayagede," tandas Kurniawan. 7des
Komentar