18 Peselancar Siap Taklukan Ombak Pantai Padang-Padang
MANGUPURA, NusaBali - Sebanyak 18 surfer atau peselancar dari berbagai negara siap menaklukan ombak di Pantai Padang-Padang (Pantai Labuan Sait), di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, pada 1-31 Agustus. Berbeda dari sebelumnya, kompetisi kali ini melibatkan peselancar putri untuk pertama kalinya.
Presiden Direktur Rip Curl Indonesia, James Hendy menyatakan, ke-18 peselancar itu terdiri dari 12 putra dan 6 putri, yang berasal dari Hawaii, Australia, Portugal, dan Afrika Selatan.
“Ini para peselancar terbaik yang datang untuk berlomba dengan para peselancar terbaik dari Indonesia,” ujar James Hendy, dalam acara pembukaan Rip Curl Cup 2024, Sabtu (27/7).
Menurut James, beberapa nama besar seperti Noa Deane, Harry Bryant, dan Soli Bailey akan bersaing dengan bintang lokal seperti Dylan Wilcoxen, Manik Rudita, dan juara dua kali Mega Semadhi. Menurut James, tahun ini akan lebih menghibur. Dua mantan juara lainnya dan satu veteran Pipeline Master juga ikut kompetisi ini.
James juga mengatakan, tahun ini yang pertama peselancar putri ikut ambil bagian. Dia menyatakan peselancar putri di seluruh dunia telah membuktikan diri pantas di barrel besar Pantai Padang Padang.
Lebih jauh James menilai Pantai Padang-Padang terkenal dengan ombaknya yang langka dan fenomenal, yang hanya muncul beberapa kali dalam setahun. Karena itulah, event selancar di pantai ini diadakan selama satu bulan penuh. Gelombang langka itu pun dikatakan tidak terjadi setiap minggu, tetapi 3-4 kali setahun. Hal itu membuat pelaksanaan yang tepat menjadi sangat penting.
Manager Pengelola Pantai Labuan Sait, I WayanWijana mengatakan, Pantai Padang-Padang termasuk salah satu pantai yang cocok untuk surfing. Setiap bulan Agustus, kata Wijana, pihaknya bersama Rip Curl Indonesia selalu menggelar event internasional menggandeng surfer dunia.
“Yang menarik di sini kan ombaknya yang ganas, biasanya surfer internasional yang pemberani saja yang berani surfing di sini. Kemudian pasir putihnya bagus, juga view sunset luar biasa,” jelas Wayan Wijana.
Sementara salah satu peserta, Mega Semadhi menyatakan dirinya telah mempersiapkan diri dengan latihan fisik dan mental untuk berlaga di Pantai Padang-Padang. Mega, yang lahir dan besar di Desa Pecatu, menganggap Pantai Padang-Padang sebagai tempat tinggalnya.
“Menjadi suatu kebanggaan jika saya bisa menang dalam event ini,” ujar Mega Semadhi. *ol3
Komentar