Unud Rancang Bangun Tempat Praktik Mahasiswa di Kuta

Langkah ini diambil untuk memfasilitasi mahasiswa, sekaligus memanfaatkan lahan kosong milik negara melalui kerja sama dengan pihak ketiga.

Rektor Unud Prof Ir Ngakan Putu Gede Suardana MT PhD IPU, mengatakan pembangunan tempat praktik ini berupa hotel yang dirancang sebagai sarana dan prasarana pendidikan. “Kami sedang melakukan sosialisasi soal pembangunan hotel yang aan dibangun dengan maksud untuk sarana prasarana pendidikan. Ini bekerjasama dengan pihak ketiga. Unud diwajibkan untuk memanfaatkan aset yang kita punya agar mendatangkan income dan juga untuk memfasilitasi mahasiswa kami untuk praktek, magang, PKM, dan sebagainya,” jelasnya ditemui setelah sosialisasi penyediaan sarana penunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk tempat praktik mahasiswa Unud di Kantor Lurah Kuta, Senin (29/7) siang. 

Prof Suardana, menambahkan pembangunan hotel ini merupakan kerja sama dengan pihak ketiga. Selain mendapatkan pendapatan dari penyewaan tanah dan operasional hotel, yang terpenting adalah mahasiswa akan mendapatkan tempat praktik yang memadai. “Selama ini Unud belum memiliki laboratorium pariwisata. Biasanya kita ke hotel lain yang berbayar, kalau kita punya sendiri kan lebih baik,” ujarnya.

Pembangunan hotel ini, lanjut Suardana, telah mendapatkan izin, namun pelaksanaannya harus didahului dengan sosialisasi kepada masyarakat desa sekitar. Hal ini penting untuk memastikan pembangunan diterima dengan baik oleh komunitas lokal dan dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Terlebih, pihak penyanding menyatakan kekhawatiran atas rencana pembangunan tempat praktik mahasiswa Unud tersebut.

“Kami khawatir pembangunan tersebut akan memberikan dampak pada bangunan kami. Selain berkenaan dengan ketinggiannya, hotel 60 kamar itu juga akan dilengkapi basement. Kami was-was, itu nanti akan menyebabkan tanah di sekitarnya ikut ambles,” ujar I Gusti Ngurah Tiksena, selaku Humas Kutabex Beach Front Hotel dan The Kuta Beach Heritage Hotel Bali, yang merupakan pihak penyanding dari proyek pembangunan tempat praktik mahasiswa Unud itu. 

Meski demikian, pihaknya tetap membuka ruang komunikasi untuk mencari solusi yang terbaik. “Kami masih membuka diri untuk berkomunikasi mencari solusi terbaik. Apalagi Unud menyebut bahwa yang akan dibangun tersebut adalah lab tempat praktik mahasiswa. Kalau memang untuk kepentingan science, kami sebenarnya welcome. Hanya saja, tetap harus dipikirkan mengenai potensi dampak yang ditimbulkan,” katanya.

Tiksena berharap agar rencana pembangunan tersebut diperjelas terlebih dahulu sebelum dikerjakan. Pihak hotel berharap dialog dan komunikasi lebih lanjut dapat menemukan solusi yang memuaskan semua pihak, dengan mempertimbangkan kepentingan pendidikan dan dampak lingkungan sekitar. “Harapannya agar yang akan dibangun itu tidak lebih dari tiga lantai dan tanpa basement,” harapnya. 7 ol3