Kandang Ayam Terbakar, Kerugian Rp 1,4 M
Kebakaran diduga bersumber dari alat pemanas di dalam kandang. Sebanyak 12.000 ekor anakan ayam usia 10 hari ludes.
NEGARA, NusaBali
Kebakaran hebat melanda sebuah bangunan kandang ayam di Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin (29/7) pagi. Api menghanguskan seisi kandang termasuk 12.000 ekor bibit ayam. Peristiwa ini diperkirakan mengakibatkan kerugian material mencapai Rp 1,4 miliar.
Dari informasi yang dihimpun, kebakaran kandang ayam milik I Made Wastika, 50, ini terjadi pada sekitar pukul 07.00 Wita. Kandang ini berstatus dikontrakkan kepada seorang warga bernama Ni Ketut Sintawati dari Denpasar. Sebelum kejadian itu, dua orang saksi yang merupakan karyawan kandang setempat bernama I Made Waya Adnyana, 54, dan I Putu Adi Darmawan, 24, sempat bergiliran mengontrol situasi di kandang setiap 1 jam.
Saksi Adi Darmawan yang merupakan warga Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, sempat bertugas mengontrol kandang hingga pukul 00.00 Wita. Kemudian saksi Adnyana yang warga asal Banjar Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, sempat mengecek kondisi kandang hingga pukul 04.00 Wita dan dipastikan tidak ada sesuatu yang mencurigakan.
Namun sekitar pukul 07.00 Wita, kedua saksi yang sedang tidur tiba-tiba dibangunkan oleh sejumlah warga sekitar yang mengabarkan terjadi kebakaran di kandang. Saat kebakaran itu, api sudah membesar. Saksi Adnyana pun bergegas menghubungi bosnya serta Markas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Satpol PP Jembrana.
Empat unit mobil pemadam yang diterjunkan ke lokasi berhasil memadamkan api pada sekitar pukul 08.50 Wita. Namun saat berhasil dipadamkan, bangunan kandang seluas 55 meter x 8 meter dan seluruh isi di dalamnya sudah ludes terbakar. Selain menghanguskan barang-barang seperti 20 tabung gas elpiji dan 12 buah alat pemanas, sebanyak 12.000 ekor bibit ayam usia 10 hari di dalam kandang juga habis terpanggang.
Kapolsek Mendoyo Kompol I Dewa Gede Artana mengatakan, tidak ada korban jiwa manusia dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 1,4 miliar. Dari keterangan pemilik kandang, kebakaran diduga bersumber dari alat pemanas di dalam kandang. “Posisi alat pemanas tergantung di atas lantai. Diduga ada alat pemanas yang jatuh sehingga membakar sekam di lantai dan merembet,” ujar Kompol Dewa Artana.
Kompol Dewa Artana menambahkan, hasil olah TKP yang dilakukan oleh Tim Inafis Polres Jembrana juga memperkuat dugaan bahwa kebakaran berasal dari alat pemanas. Rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi menunjukkan adanya asap yang muncul di areal dalam kandang sebelah timur tangga pada pukul 04.47 Wita.
Kemudian pada pukul 06.35 Wita, terlihat api mulai menyala di dalam kandang sisi utara atau tepat di sebelah timur tangga yang juga menjadi salah satu tempat alat pemanas. “Dari hasil olah TKP, sumber api diduga dari alat pemanas di dalam kandang,” kata Kompol Dewa Artana. 7 ode
Komentar