nusabali

Padi Gogo Diuji Coba di Lahan Seluas 2 Hektare

Solusi Optimalkan Produktivitas Lahan Kering

  • www.nusabali.com-padi-gogo-diuji-coba-di-lahan-seluas-2-hektare

SINGARAJA, NusaBali - Lahan seluas 2 hektare di tiga titik disiapkan Dinas Pertanian Buleleng untuk ditanami padi gogo sebagai lahan percontohan.

Bibit padi gogo pun sudah dibagikan dan segera akan ditanam begitu lahan siap. Varietas padi gogo dipilih sebagai solusi mengoptimalkan lahan kering.

Dua hektare lahan yang siap ditanami padi gogo yakni lahan di Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan, Desa Menyali di Kecamatan Sawan dan Desa Panji di Kecamatan Sukasada. Kepala Dinas Pertanian Buleleng Gede Melandrat, Senin (29/7) kemarin mengatakan, penanaman padi gogo merupakan upaya perluasan areal tanam padi.

Jenis padi yang irit irigasi ini sangat cocok di tanam di lahan kering saat musim-musim kemarau saat ini. Selain memperluas area tanam, hasil panen padi gogo ini kedepannya diharapkan dapat menopang ketahanan pangan di Buleleng. Melandrat juga menyebut padi gogo ini bukan cara bercocok tanam baru di Buleleng. Padi gogo sudah pernah ditanam oleh masyarakat Buleleng.

“Nah sekarang kita bangkitkan kembali, pandu, dampingi berbudidaya untuk mewujudkan pangan mandiri dan ketahanan pangan. Buleleng kan banyak punya lahan kering dan tidak berproduksi maksimal, padi gogo bisa menjadi solusi persoalan itu,” kata Melandrat didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan I Gusti Ayu Maya Kurnia.

Upaya perluasan area tanam ini dipilih padi gogo karena lebih tahan kekeringan dan memiliki adaptasi tinggi di lahan marginal. Sifat padi gogo ini membuatnya tidak memerlukan irigasi khusus namun tetap dapat tumbuh dengan baik. Budidaya padi gogo juga tergolong ramah lingkungan karena meminimalisir penggunaan bahan kimia, pupuk, dan pestisida. Kelebihan lainnya, biaya produksi dan kebutuhan tenaga kerja rendah, dapat dibudidayakan dengan pola tumpang sari dan tidak memerlukan teknologi tinggi.

Sementara itu budidaya padi gogo yang semula dikembangkan di beberapa titik wilayah Buleleng terhenti diduga karena alasan produktivitas rendah. Dalam satu hektare lahan padi gogo hanya menghasilkan 2-3 ton gabah, meskipun potensi bisa dimaksimalkan menjadi 4-5 ton. Selain juga umur panen lebih panjang jika dibandingkan padi inbrida, yakni 119 hari. Bibit padi gogo juga sejauh ini harus dipesan khusus.

“Mudah-mudahan di lahan ini hasilnya bagus, sehingga nanti bisa dikembangkan di lahan-lahan kering lainnya. Perluasan tanam padi gogo tahun ini 330 hektar,” papar Melandrat. 7 k23

Komentar