Dukung Penuh Literasi Keuangan Sejak Dini, Bank BPD Bali Dapat Apresiasi OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Bank BPD Bali
Literasi
Edukasi
Inklusi
Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)
DENPASAR, NusaBali - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan apresiasi kepada Bank BPD Bali atas dukungan penuhnya terhadap program literasi, edukasi, dan inklusi keuangan di berbagai jenjang pendidikan.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Kristrianti Puji Rahayu, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, dalam acara Bedah Buku Literasi Keuangan yang digelar di Kota Denpasar. Acara ini melibatkan Bunda PAUD Kota Denpasar serta Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kota Denpasar.
Kristrianti menjelaskan pentingnya literasi keuangan yang dimulai sejak usia dini. “Anak-anak yang kita didik hari ini akan menjadi pelaku ekonomi di masa depan. Oleh karena itu, pemahaman tentang literasi keuangan harus dimulai dari usia dini. OJK telah mengembangkan buku serial literasi keuangan tidak hanya untuk PAUD tetapi juga untuk calon pengantin,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kristrianti juga menyebutkan bahwa buku-buku literasi keuangan ini dikembangkan selama pandemi covid-19, selain itu ada juga dalam bentuk 11 serial kartun yang dapat dicetak dan digunakan di kelas.
Sebagai usulan untuk di Bali, OJK juga menggagas ide untuk mengadopsi learning menagement sistem yang menyediakan 14 modul pembelajaran literasi keuangan bagi siswa SMA. Sistem ini dinilai efektif karena minim anggaran dan bisa diakses oleh siapa saja. Sertifikat hasil pembelajaran modul tersebut, nantinya bisa digunakan sebagai syarat kelulusan seperti yang selama ini dilakukan oleh 20 negara bagian di Amerika Serikat.
Upaya OJK lainnya, yakni menginisiasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) literasi keuangan yang saat ini menyasar 40 desa di Bali. Di Bali, sebutnya, ada 600 desa tapi pihaknya hanya memiliki 4 tim saja, maka munculah ide untuk KKN literasi keuangan yang saat ini menyasar 40 desa.
"Setiap bulan, mereka edukasi anak PAUD, pendampingan UMKM. Harapannya lebih banyak desa ikut, sehingga tidak ada desa di Bali yang tidak masuk masuk dalam kurikulum edukasi keuangan," ujarnya.
Kristianti menekankan tujuan dari serial buku literasi ini yakni pertama agar siswa mendapatkan pemahaman mengenai uang, kedua bisa membedakan keinginan dan kebutuhan bisa menabung, dan terakhir bisa berbagi.
"Anak kecil diajari menabung bisa pelit, maka itu anak-anak juga bisa diajarkan sharing dan guru-guru mendoong siswanya untuk menabung tanpa menjadi egois," pesannya.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH MH, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari Program TPKAD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) dan merupakan bentuk komitmen Bank BPD Bali dalam mendukung literasi keuangan di berbagai tingkat pendidikan.
“Kami berterima kasih kepada pendidik yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk berkontribusi dalam mencerdaskan anak-anak,” katanya.
Sudharma juga menambahkan bahwa Bank BPD Bali telah melakukan berbagai kegiatan literasi keuangan sejak tingkat PAUD hingga SMA, dan akan terus berfokus pada digitalisasi pembayaran sekolah serta peningkatan literasi keuangan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadikan Kota Denpasar sebagai kota cerdas dan kreatif,” ujarnya.
Ketua IGTKI-PGRI Kota Denpasar, Nyoman Puspitawati, berterimakasih kepada Bunda PAUD Kota Denpasar, OJK, dan Bank BPD Bali untuk terselenggaranya kegiatan literasi keuangan sejak dini. Ia berharap semakin banyak kegiatan literasi yang dilakukan secara kolaboratif untuk mewujudkan PAUD berkualitas di Kota Denpasar.
Selain Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, kegiatan juga dihadiri Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan instansi Organisasi Perangkat Daeah (OPD) terkait.@7
1
Komentar