Laporan Keuangan Telkom Semester I 2024: Pendapatan Positif Rp 75,3 Triliun, Tumbuh 2,5% YoY
JAKARTA, NusaBali.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan konsolidasi sebesar 2,5% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp75,3 triliun pada semester pertama tahun 2024.
Pencapaian ini terutama didorong oleh bisnis Data, Internet & IT Services yang menyumbangkan pendapatan Rp45,5 triliun, naik 9,2%. EBITDA Telkom mencapai Rp37,9 triliun dengan EBITDA margin 50,3%, sedangkan laba bersih operasi tercatat sebesar Rp13,0 triliun, tumbuh 4,2% YoY dengan margin 17,3%.
Selama enam bulan pertama 2024, Telkom juga melaksanakan program Pensiun Dini, yang berdampak pada peningkatan biaya personal dalam jangka pendek. Namun, langkah ini diharapkan dapat menjadikan Telkom lebih efisien dan meningkatkan produktivitas dengan fokus pada pengembangan talenta digital.
“TelkomGroup terus menjalankan strategi transformasi 5 Bold Moves, termasuk aksi korporasi anak usaha dan program Pensiun Dini. Kami bersyukur, kinerja finansial yang positif terutama terlihat dari bisnis FMC Telkomsel dan Data Center yang dikelola oleh NeutraDC,” kata Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, Selasa (30/7/2024).
Pada segmen Mobile, Telkomsel mencatat pendapatan Rp 57,17 triliun, dengan kontribusi terbesar dari bisnis Digital Business yang mencapai Rp 39,54 triliun, tumbuh 4,9% YoY. Telkomsel mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar broadband dengan 159,9 juta pelanggan mobile dan 10,6 juta pelanggan IndiHome.
Untuk memperkuat layanan, Telkomsel mengoperasikan 265.904 BTS, termasuk 216.378 BTS 4G dan 716 BTS 5G. Lalu lintas data meningkat 11,7% YoY menjadi 9.753.659 TB.
Telkomsel juga telah menyelesaikan aksi korporasi jual dan sewa beli kembali (sales and lease back agreement) dengan PT Dhost Telekomunikasi Nusantara untuk 850 infrastruktur indoor dan penyewaan kembali sebanyak 689 indoor infrastructure, dengan nilai transaksi Rp 865 miliar.
Pada segmen Enterprise, Telkom mencatat kinerja sebesar Rp10,2 triliun, tumbuh 9,4% YoY, terutama didorong oleh layanan B2B Digital IT Services seperti High Speed Internet dan e-Payment. Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp9,2 triliun, tumbuh 13,1% YoY.
Mitratel, anak usaha di bisnis menara telekomunikasi, mencatat pendapatan Rp 4,5 triliun, tumbuh 7,8% YoY, dengan EBITDA dan laba bersih masing-masing tumbuh 10,2% dan 4,1% YoY. Sepanjang semester I 2024, Mitratel menambah 567 tower baru, sehingga total kepemilikan tower mencapai 38.581 tower dengan tenancy ratio yang meningkat menjadi 1,52x.
NeutraDC, yang menangani bisnis Data Center dan Cloud, mencatat pendapatan Rp1 triliun, tumbuh 22,0% YoY. Telkom sedang mempersiapkan tambahan kapasitas data center hingga 18 MW di Cikarang dan Batam, yang ditargetkan beroperasi akhir 2024 dan 2025.
Telkom juga memperkenalkan PT Telkom Infrastruktur Indonesia, yang akan fokus pada pengelolaan infrastruktur dan jaringan mulai 1 Agustus 2024. Inisiatif InfraCo ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi capex dan mendorong percepatan pembangunan konektivitas nasional.
Belanja modal Telkom hingga Juni 2024 mencapai Rp 11,7 triliun, difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi untuk meningkatkan pengalaman digital pelanggan, termasuk pembangunan BTS 4G dan 5G, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta pembangunan Hyperscale Data Centers di Cikarang dan Batam.
Komentar