nusabali

Merangkai ‘Bulu’ Barong

  • www.nusabali.com-merangkai-bulu-barong

GIANYAR, NusaBali - Dusun/Banjar Puaya, Desa Batuan, Sukawati, Gianyar, merupakan kampung ‘barong’. Hal itu karena Puaya merupakan salah satu kampung pembuatan barong di Bali. Antara lain Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Macan dan lainnya. Karena itu aktivitas yang berkaitan dengan pembuatan barong gampang ditemukan.

Salah satunya kegiatan merangkai ‘bulu’ barong’. “Mulai dari memetik, merendam, ngampig setelah kering baru mengikat, merangkainya,” ujar  Ni Wayan Karni, salah seorang tukang ikat bulu barong, Rabu (31/7).

Dikatakan mengikat bulu barong, merupakan salah satu pekerjaan warga. Terutama orang perempuan maupun ibu-ibu.

“Ya ini merupakan pekerjaan sampingan,” ujar Karni didampingi  Ni Ketut Suniti,  temannya.

Dari penuturan warga, pembuatan ‘bulu; barong kembali ramai, setelah pariwisata membaik pasca pandemi Covid-19.  Hal  itu karena permintaan atau pembelian barong kembali mulai ada, dari sebelumnya , sepi pada saat pandemi Covid-19.  

Barong dimaksud, baik barong duwe (sakral) maupun barong  jenis kerajinan untuk bemain anak-anak yang disebut barong mini.

“Karena itu dibutuhkan bulu, saat membuatnya,” kata Karni. Untuk diketahui bulu barong umumnya terbuat dari serat daun prasok(sebangsa pandan).  Bulu barong merupakan salah satu bagian dari ‘barong’, selain tapel (topeng) dan hiasan atau ornamen. 

“Setelah selesai kerja di rumah (rumah tangga) baru kerja ini,” tambah Suniti sambil tetap fokus dengan pekerjaan. K17.

Komentar