nusabali

Ekspor Pakaian Masuk Eropa Bisa Bebas Pajak

Perjanjian Dagang RI-UE Kelar September

  • www.nusabali.com-ekspor-pakaian-masuk-eropa-bisa-bebas-pajak

JAKARTA, NusaBali - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menargetkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) akan selesai pada September 2024 ini. Dengan begitu berbagai ekspor produk Indonesia seperti pakaian hingga alas kaki bisa bebas pajak masuk ke Uni Eropa.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan perjanjian dagang itu menjadi langkah strategis yang dilakukan Kemendag untuk meningkatkan ekspor. Di antaranya, melalui promosi perdagangan dan diplomasi perdagangan ke berbagai negara terutama Uni Eropa.

"Kita selesaikan diplomasi perjanjian dagang terutama dengan Uni Eropa. Dengan perjanjian ini, pakaian dan alas kaki yang awalnya dikenai pajak 5-6 persen saat masuk Eropa akan menjadi 0 persen. Mudah-mudahan September ini selesai," kata Zulhas dalam keterangannya, dilansir detikcom, Kamis (1/8).

Keterangan itu disampaikan saat membuka serempak pameran internasional alas kaki Indo Leather & Footwear (ILF) 2024 dan produk kecantikan Indo Beauty Expo 2024 di JIExpo Kemayoran ditulis Kamis (1/8).

Indonesia sendiri tercatat sebagai eksportir alas kaki terbesar ke-6 dunia. Dalam catatan Kemendag, pertumbuhan ekspor Indonesia tercatat sebesar 13,13% dalam lima tahun terakhir (2019-2023). Negara tujuan ekspor utama alas kaki Indonesia adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Belgia, Belanda, dan Jepang.

Peluang pasar produk kulit dunia menunjukkan rata-rata pertumbuhan tahunan mencapai 1,63% untuk periode 2024-2029 dengan nilai pendapatan sebesar US$ 44 miliar pada 2024. Seperti produk kulit, peluang pasar alas kaki dunia secara global pada 2024-2028 diprediksi terus tumbuh positif sebesar 3,4 persen rata-rata per tahun dengan nilai US$ 412 miliar.

Zulhas mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong pelaku usaha produk kulit dan alas kaki untuk memasuki pasar internasional. Salah satu upayanya adalah mendorong produk-produk tersebut tampil di berbagai pameran di dalam dan luar negeri.

"Pameran ILF 2024 dan Indo Beauty Expo 2024 dapat membuka banyak peluang perdagangan bagi Indonesia. Pameran ini menunjukkan potensi produk-produk unggulan Indonesia kepada mitra dagang sehingga dapat mendorong peningkatan ekspor alas kaki dan produk kulit Indonesia ke pasar global," kata Zulhas.

Zulhas menilai, industri alas kaki dalam negeri memiliki tenaga kerja yang terampil dan teknologi industri yang canggih. Hal ini menjadi kelebihan Indonesia dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

"Indonesia memiliki keunggulan komparatif sumber daya manusia. Tenaga kerjanya terampil, sabar, dan tekun. Selain itu, industri alas kaki kita didukung teknologi industri yang canggih sehingga tidak kalah dengan yang lain," tambah Zulhas.

Selain itu, Zulhas juga menerangkan saat ini pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk-produk impor yang tidak sesuai ketentuan. la melihat, produk- produk Indonesia yang potensial seperti alas kaki dan produk kecantikan perlu kesempatan berkembang dan menunjukkan potensinya.

"Kami baru membentuk satgas untuk melindungi industri dalam negeri. Industri kita, salah satunya kecantikan, memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh. Beberapa waktu yang lalu, banyak industri kecantikan gulung tikar karena serbuan barang-barang dari luar. Kita atur dulu, mudah-mudahan membantu," ujar Zulhas.

Terdapat tujuh produk yang mendapat prioritas perhatian penuh dari pemerintah, yaitu produk kecantikan, alas kaki, pakaian jadi, keramik, elektronik, serta tekstil dan produk tekstil lainnya.

Ketujuh produk prioritas tersebut akan diawasi Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor untuk memastikan tidak ada industri lokal yang terciderai.

Turut hadir dalam pembukaan ini, yaitu Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani, dan CEO Krista Exhibitions Daud Salim. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yaitu Pit. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Mardyana Listyowati dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara K. Hasibuan. 7

Komentar