Dari Pencak Silat, kini Totalitas untuk Dansa
Dari pencak silat dan vovinam, eks atlet andalan Bali ini mensosialisasikan olahraga dansa dan bertekad mendapatkan prestasi di level nasional.
DENPASAR, NusaBali
Ni Made Suparmi, Ketua Pengprov Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Provinsi Bali
ERA 1990 hingga 2000an, nama Ni Made Suparmi kerap menjadi langganan menjuarai berbagai even pencak silat, lokal, nasional, hingga internasional.
Bahkan di SEA Games 2011 dan 2015, Ni Made Suparmi masih bergerilya di kancah internasional sebagai pelatih cabang olahraga (cabor) vovinam.
Kini kiprah Suparmi di dunia olahraga belum juga terhenti. Mantan atlet silat nasional ini kini menahkodai Pengprov Ikatakan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Provinsi Bali.
Sebelum benar-benar menjadi orang pertama di cabor dansa yang telah resmi dipertandingkan dalam Porprov Bali XII bulan September 2015 di Buleleng beberapa bulan yang lalu, istri seorang Wakil Ketua DPRD Denpasar itu sebelum memimpin Ketua IODI Denpasar. Setelah dua tahun menjadi Ketua IODI Denpasar, tepatnya tahun 2014 dia terpilih menjadi Ketua IODI Bali. Dan, akhirnya h melepaskan jabatan IODI Denpasar, bersiap dengan beban kerja yang lebih berat.
Perempuan pekerja keras dengan berbagai pengalaman di beberapa cabor olahraga itu, menggantikan Ketua IODI sebelumnya, istri dari I Gusti Bagus Alit Putra. "Waktu pegang Denpasar dengan didukung prasarana yang minim. Sehingga kami tahu perjuangan bagaimana mengangkat prestasi dansa di tengah keterbatasan yang ada. Dan, saya akhirnya tertantang untuk memajukan olahraga dansa," ucap Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Provinsi Bali, Ni Made Suparmi, saat ditemui Sabtu (9/1).
Kenapa bisa menerima tantangan, itu juga berkat pengalaman pengetahuan yang seadanya di cabor dansa yang kini resmi dipertandingkan dalam multi event empat tahunan di PON Jabar XIX 2016. Jadi, bagi Suparmi tantangan di IODI luar biasa dimulai dari pelatih yang minim.
Namun dengan tekad yang bulat serta kekompakan pengurus baru langsung bergerak mencari bibit-bibit baru atlet lewat sosialisasi ke sekolah sekolah. Mencetak kader, sering mengadakan pelatihan dan tentunya sering mengikuti kejuaraan nasional dengan begitu menambah pengalaman atlet dan membuat atlet serta pengurus mengenal mengerti dan menyukai olahraga dansa ini.
"Kami istilahkan tidak kenal maka tidak sayang. Beruntung pengurus IODI sangat kompak, semua bekerjasama untuk membina atlet. Dan, awalnya atlet dansa bisa dihitung dengan jari, dengans semangat kami masuk ke sekolah-sekolah, jadi dalam perkembangan bibit atlet dansa kian melonjak jumlahnya. Meskipun itu dibina dengan keterbatasan pelatih," terang mantan atlet pencak silat tersebut.
Pihaknya berharap, sebagai pengurus IODI Bali, tentunya kami adalah cabor yang baru lahir agar di berikan kesempatan untuk menunjukkan prestasi sehingga olahraga dansa mampu dan menjadi sebuah cabang olah raga yang di gemari dan memiliki potensi di dalam setiap perhelatan event-event nasional.
Baik kancah nasional maupun Internasional. Dengan kondisi seperti itu, cabor dansa tidak menuntut banyak kepada KONI Bali, bahkan pihaknya hanya menerima setiap bantuan yang di berikan untuk kekurangan tentu saja pengurus yang bertanggungjawab.
Pengorbanan itu dilakukan karena pihaknya ingin mencapai prestasi makimal. Sehingga pihaknya akan lebih banyak mengikuti event-event nasional dan internasional untuk pengalaman atlet dan meningkatkan prestasi sesuai dengan perkembangan di daerah-daerah lain.
Harapannya, IODI bisa mengetahui kekuatan lawan dan bisa bersaing dengan daerah lain. Meskipun untuk SEA Games khusus cabor dansa belum dipertandingkan. 7kadek sukara
BIODATA
Nama : Ni Made Suparmi
Kelahiran : Denpasar,27 Juni 1978
Profesi : PNS di Dinas Pendapatan Kota Denpasar
Suami : I Wayan Mariyana Wandhira
Anak : 1. Ni Putu Archisya Anandari Wandhira,
2. I Made Gede Jisnu Bajashangga Wandhira
3. I Nyoman Anom Jangkar Bajaskara Wandhira
Kiprah dan Prestasi
- Pelatih Vovinam SEA Games 2011 di Indonesia, berhasil menyumbangkan 6 medali emas, 5 perak, dan 7 perunggu.
- SEA Games 2015 di Myanmar meraih 3 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.
- Prestasi tertinggi sebagai atlet pencak silat menyabet medali perak di SEA Games XX tahun 1999 di Brunei Darusalam.
1
Komentar