nusabali

Pj Gubernur Bahas Insiden Heli Jatuh dengan Ketua KNKT

  • www.nusabali.com-pj-gubernur-bahas-insiden-heli-jatuh-dengan-ketua-knkt

DENPASAR, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, bertemu dengan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Minggu (4/8).

Pertemuan ini di antaranya membahas insiden jatuhnya helikopter yang diduga akibat tali layang-layang dan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa. 

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Agustinus Budi Hartono, Direktur Navigasi Penerbangan Syamsu Rizal, Direktur Angkutan Udara Putu Eka Cahyadi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta, Kasatpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi, serta perwakilan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali.

Pj Gubernur Mahendra Jaya menegaskan pentingnya keselamatan penerbangan dan keselamatan jiwa tanpa mengabaikan budaya layang-layang yang menjadi bagian dari budaya Bali. Dia menekankan bahwa helikopter wisata dan layang-layang dapat beroperasi dengan aman jika ada pengawasan ketat terhadap area bermain layang-layang di sekitar rute helikopter.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Layang-layang yang terdiri dari berbagai instansi seperti Satpol PP Bali, Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Bali, Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, dan lainnya. Satgas ini bertujuan untuk mensosialisasikan peraturan penerbangan layang-layang kepada masyarakat dan melakukan penertiban terhadap layang-layang yang terbang di zona larangan atau setinggi helikopter.

"Kita perlu memperkuat sinergi dan komunikasi antarpemangku kepentingan. Bersama-sama kita sosialisasikan peraturan yang ada dan akibat yang bisa terjadi jika peraturan tidak diindahkan. Kita harus konsisten menegakkan aturan untuk memastikan wisata helikopter berjalan aman dan layang-layang tetap lestari. Tidak ada pelarangan penerbangan layang-layang, hanya pengaturannya sesuai peraturan yang ada," kata Mahendra Jaya.

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menambahkan bahwa insiden jatuhnya helikopter di kawasan Pecatu, Kuta Selatan, mendapat perhatian serius dari KNKT dan menjadi isu nasional serta internasional. KNKT telah berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk mencegah kejadian serupa dan menyoroti pentingnya sinergi dalam mensosialisasikan bahaya penerbangan layang-layang di zona rawan, terutama dekat bandara.

"Semua pemangku kepentingan harus terlibat dalam sosialisasi aturan kepada masyarakat. Kami juga telah mengevaluasi operator penerbangan. Perda yang ada harus disosialisasikan dan implementasinya ditegakkan," kata Soerjanto. Untuk diketahui, sebuah helikopter terjatuh di sekitar tebing Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pukul 14.33 Wita, Jumat (19/7) lalu. Dalam video amatir yang beredar di media sosial, helikopter berwarna putih bertuliskan PK-WSP, Bell 505 tersebut jatuh di antara bebatuan dengan baling-baling yang terlilit tali. 

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, helikopter yang terjatuh di wilayah Pecatu, Kuta Selatan, Badung Bali terjadi pada Jumat (19/7) sore pukul 15.33 Wita, diduga akibat terlilit tali layangan. Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Mokhammad Khusnu dikonfirmasi di Jakarta mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan atas insiden tersebut.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerima laporan kecelakaan Helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT Whitesky Aviation di Suluban, Pecatu, Kuta Selatan, Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 LT (local time) akibat terlilit tali layangan," kata Khusnu. Khusnu menyampaikan bahwa helikopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan empat penumpang. "Informasi awal semua penumpang dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut," ujarnya. 7 a 

Komentar