nusabali

Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet Kembali Pimpin Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali

Perkuat LPD hingga Izin Investasi Pariwisata Libatkan Desa Adat

  • www.nusabali.com-ida-panglingsir-agung-putra-sukahet-kembali-pimpin-majelis-desa-adat-mda-provinsi-bali

Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet menyampaikan program kerja ke depan sudah dirancang dalam peta jalan Desa Adat di Bali periode 2025 hingga 2050 

GIANYAR, NusaBali
Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet kembali terpilih untuk memimpin Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali periode 2024-2029. Paruman Agung II dan Pengukuhan Bendesa Agung MDA Provinsi Bali berlangsung di Wantilan Jaba Pura Samuan Tiga, Desa Adat Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada Soma Wage Kulantir, Senin (5/8) sore. 

Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya dalam sambutannya mengatakan sangat bangga atas terselenggaranya Paruman Agung II MDA Bali dan menghasilkan keputusan strategis termasuk memilih prajuru. MDA Bali diharapkan dapat menjadi teladan, jembatan Desa Adat dengan Pemerintah Daerah dalam menjaga tradisi seni budaya kearifan lokal Bali. 

"Bangun sinergi yang kuat antara desa adat dengan pemda. Karena tantangan semakin kompleks, Pemda siap mendukung dan bekerja sama dengan MDA agar adat budaya Bali tetap lestari. Saya juga mengajak MDA di semua tingkatan, mendukung transformasi ekonomi di Bali," ujarnya. Mahendra Jaya menjelaskan bahwa Paruman Agung adalah lembaga pengambilan keputusan tertinggi dari seluruh desa adat di Bali, yang dilaksanakan dengan semangat ngrombo untuk menghasilkan keputusan strategis. “Saya sadari tugas MDA tidak ringan, namun dengan pengalaman dan semangat kerja sama kita dapat membawa lembaga ini ke arah yang lebih baik. Kolaborasi antara Pemda dan krama desa untuk menghadapi tantangan globalisasi, dengan kekuatan adat dan budaya kita siap hadapi dengan bijaksana,” tegasnya. 

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (tengah) saat menghadiri Paruman Agung II dan Pengukuhan Bendesa Agung MDA Provinsi Bali berlangsung di Wantilan Jaba Pura Samuan Tiga, Desa Adat Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada Senin (5/8) sore. –IST 

“Pemda siap mendukung dan memastikan adat istiadat budaya Bali tetap lestari dan menjadi pilar penting pembangunan. Mari bersama membantu pemerintah dalam mencegah stunting, kemiskinan ekstrem, serta membangun Ekonomi Kerthi Bali,” tambahnya. Dalam pernyataan spesifiknya, Mahendra Jaya mengajak seluruh anggota majelis, prajuru, dan krama untuk mendukung program pemerintah dalam mengatasi kemiskinan ekstrem dan stunting. 

“Kita semua prihatin, Bali yang jadi destinasi pariwisata, tempat orang healing, bersenang-senang, namun nyatanya masih ada saudara kita yang berkekurangan bahkan miskin ekstrem,” ungkapnya. “Terlebih kita orang Bali, yang saya yakin DNA-nya tidak suka melihat ketidakadilan. Mohon bantuannya untuk menuntaskan ini, jangan ada kemiskinan ekstrem dan anak stunting di Bali,” tambahnya.

Sementara Bendesa Agung terpilih, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet menyampaikan bahwa program kerja ke depan sudah dirancang dalam peta jalan Desa Adat di Bali untuk periode 2025 sampai 2050 setebal sekitar 300 halaman. 

"Peta jalan itu harus dilaksanakan menyangkut semuanya," jelasnya. Ida Sukahet juga menginginkan agar Lembaga Perkreditan Desa (LPD) benar-benar menjadi milik desa adat dan dipahami 100 persen sebagai milik desa adat. Selain itu, Ida Sukahet juga prihatin dengan kualitas Prajuru adat sekarang ini. "Di desa-desa adat semua itu kan masih lemah lemah. Oleh karena itu nanti akan ada pelatihan peningkatan kualitas SDM," jelasnya. Di samping itu, Pesamuan Agung II ini juga diharapkan agar mengembalikan kewenangan desa adat terhadap pembangunan di Bali. Terutama terkait izin pembangunan akomodasi penunjang pariwisata yang secara gampang hanya lewat online. 

"Sekarang zamannya investasi online. Tahu-tahu izin keluar, desa adat tidak tahu. Kearifan lokal kita dihabisi. Maka itu ada permintaan agar Paruman Agung ini mengeluarkannya rekomendasi bahwa desa adat berhak memberi rekomendasi sebelum investor membangun di Bali," tegas Ketua Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia ini. Sukahet berharap Pj Gubernur Bali beserta semua Forkopimda bersama-sama mendukung ini. Paruman Agung diikuti lebih dari 1.700 orang dari Bendesa Adat se-Bali, Bendesa Alit Kecamatan, Bendesa Madya Kabupaten/Kota, Prajuru MDA Bali, PAKIS Bali, Pasikian Pecalang Bali dan Pasikian Yowana Bali.

Paruman dengan tema Penguatan dan Pemajuan Desa Adat di Bali Tahun 2025-2050, Terwujudnya Desa Adat di Bali yang Maju dan Mandiri yang juga merumuskan program kerja dan laporan pertanggungjawaban ini dibuka Sekda Bali Dewa Made Indra. Dalam acara tersebut, Ida Sukahet juga mengumumkan tokoh-tokoh Bali yang akan membantunya dalam memajukan desa adat di Bali, antara lain I Dewa Nyoman Rai Asmara Putra diberikan jabatan sebagai Penyarikan MDA Bali dan I Gusti Putu Anindya Putra selaku Petajuh MDA Bali.

Dalam sidang penetapan Ketua MDA Bali tersebut diungkap bahwa sebelum Ida Sukahet terpilih sebagai Ketua MDA Bali terdapat tiga nama lainnya yang mendaftarkan diri dalam pemilihan Ketua MDA Bali. 

Mereka, yakni Ida Bagus Widnyana yang diusulkan oleh MDA Kabupaten Badung, Anak Alit Agung Asmara diusulkan Kabupaten Gianyar dan Sudiana diusulkan oleh MDA Denpasar. Namun ketiganya tersisih lantaran tidak memenuhi syarat jumlah dukungan. Dalam hal ini, Ida Sukahet diusulkan oleh enam  Majelis Desa Adat Kabupaten, mulai dari MDA Karangasem, MDA Klungkung, MDA Tabanan, MDA Jembrana, MDA Buleleng, dan MDA Bangli. 

"Dari 4 calon, sudah mempertemukan para bakal calon kemarin di gedung MDA Bali. Dalam perjalanan, yang lolos sebagai calon panitia menetapkan hanya 1 calon yang memenuhi 3 ketentuan. Memenuhi syarat, melengkapi administrasi, dan dicalonkan sekurangnya 3 kabupaten. Karena itu hanya menetapkan 1 calon. Menetapkan Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet. Apabila hanya ada 1 calon tunggal, otomatis ditetapkan sebagai Bendesa terpilih," demikian dibacakan oleh Ketua Komisi IV MDA Bali, I Made Wena.

Sementara itu, untuk pengamanan acara kemarin hadir Kapolres Gianyar AKBP Umar didampingi Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Berata. "Pelaksanaan kegiatan sudah dimulai sejak pagi yang dihadiri pula oleh sejumlah Pejabat Pemprov Bali, Forkopimda Kabupaten Gianyar,  Pemerintahan Kecamatan Blahbatuh dan undangan lainnya," ujarnya. Dari Polres mengantisipasi hal tak diinginkan, dilakukan pengamanan sebanyak 15  personel dari Kepolisian Sektor Blahbatuh berkolaborasi dengan TNI Koramil 1616-04/Blahbatuh, Pecalang dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar. 7 nvi, a

Komentar