High Season, Pantai Labuan Sait Dikunjungi Ribuan Wisatawan
MANGUPURA, NusaBali - Pantai Labuan Sait di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, menjadi magnet bagi ribuan wisatawan setiap harinya di masa high season.
Ombak yang terkenal di kalangan surfer dunia dan keindahan alamnya menjadi daya tarik utama pantai ini.
Manager Pengelola Pantai Labuan Sait I Wayan Wijana, mengatakan kunjungan wisatawan sejak Januari 2024 rata-rata sekitar 1.000 hingga 1.200 setiap hari. “Namun, pada masa high season, ditambah dengan adanya event surfing, angka kunjungan bisa mencapai 1.500 hingga 2.000 per hari,” ungkap Wijana, Senin (5/8) siang.
Sebagian besar pengunjung, sebut Wijana, sekitar 70 persen berasal dari mancanegara seperti dari Australia, Asia, dan Brasil, ditambah dengan surfer dunia yang juga sering mengunjungi pantai ini. Sementara sisanya, sebanyak 30 persen kunjungan dari wisawatan lokal Bali atau pun luar Bali.
“Meskipun bentangan pantai kita kecil, yang menarik di sini adalah ombaknya. Event surfing internasional juga diadakan di sini. Ombak yang ganas hanya bisa ditaklukkan oleh surfer profesional yang pemberani, itu adalah keunikan Labuan Sait, ditambah lagi dengan pasir putihnya yang sangat indah,” kata Wijana.
Selain cocok untuk surfing, lanjut Wijana, pantai ini juga menawarkan pertunjukan kecak dan pemandangan matahari terbenam yang luar biasa. Selain itu, akses masuk ke pantai dengan menuruni anak tangga dengan himpitan bebatuan tebing di sisi kiri dan kanan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para pengunjung, pihak pengelola pantai berkolaborasi dengan lifeguard, pedagang, staf surfing, dan security. Kunjungan ke pantai ini dibuka mulai pukul 07.00 hingga 19.00 Wita. Wijana menilai, pantai Labuan Sait terus menjadi destinasi favorit, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, dengan keunikan dan keindahannya.
Wijana berharap dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, perekonomian masyarakat sekitar dapat terbantu. “Kami berharap kondisi dunia tetap stabil, sehingga bisa berpengaruh pada kestabilan ekonomi dunia, terutama kestabilan kunjungan pariwisata ke Indonesia, Bali khususnya,” harap Wijana. 7 ol3
1
Komentar