Bappeda Akan Kaji Usulan Santunan kepada Ibu Hamil
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badung akan melakukan kajian mendalam atas usulan anggota dewan yang berharap ibu hamil memperoleh santunan.
MANGUPURA, NusaBali
Selain bakal mengkaji dari sisi regulasi, usulan ini pun nantinya akan disampaikan kepada Bupati karena menyangkut kebijakan.
Kepala Bappeda Badung I Made Wira Dharmajaya, Minggu (13/8),mengemukakan, usulan ini akan disampaikan kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. “Karena berkaitan dengan masalah kebijakan, kami belum berani memberikan komentar banyak. Yang jelas kami akan sampaikan kepada pimpinan, keputusan tetap ada pada pimpinan,” tegasnya.
Menurut Wira Dharmajaya, saat ini pemerintah sangat serius melaksanakan program-program prorakyat. Santunan kepada penunggu pasien maksimal Rp 5 juta, santunan kepada pemangku Rp 1 juta, itu semua dinilai terobosan pemerintah dalam upaya meringankan beban hidup yang semakin berat.
Untuk itu pihaknya sangat mengapresiasi usulan santunan kepada ibu hamil, karena kebutuhan selama menunggu proses persalinan tidak bisa dibilang sedikit.
Seperti diketahui, muncul usulan dari anggota dewan agar ibu-ibu hamil di Badung mendapatkan santunan. Alasannya, karena saat proses melahirkan tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan, termasuk kebutuhan peralatan bayi hingga susu sang jabang bayi.
Usulan dari kalangan kegislatif ini dinilai wajar. Pasalnya, sejak awal pemerintah berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Badung. Bidang pendidikan, kesehatan, sampai orang meninggal pun sudah disiapkan santunan. Karena itu tidak ada salahnya apabila pemerintah memberikan santunan juga untuk ibu-ibu hami. Hal itu disampaikan anggota DPRD Badung dari Fraksi Gerindra I Gede Aryantha, beberapa waktu lalu
“Pemerintahkan sudah menanggung dari lahir, hidup sampai mati. Saya rasa juga sangat penting membuat program memberikan santunan saat masih di dalam kandungan,” katanya.
Menurut politisi asal Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, itu dalam menanti kelahiran sang buah hati, para orangtua juga butuh biaya besar. Mulai pembelian susu ibu hamil, vitamin, serta konsultasi dokter. “Kalau persalinan kan sudah ditanggung, tapi sebelum proses persalinan kan perlu banyak biaya,” ujarnya. Bila pasangan yang menanti kelahiran anaknya memiliki penghasilan cukup tidak masalah, bagaimana dengan yang penghasilannya pas-pasan tentu cukup memberatkan. *asa
Kepala Bappeda Badung I Made Wira Dharmajaya, Minggu (13/8),mengemukakan, usulan ini akan disampaikan kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. “Karena berkaitan dengan masalah kebijakan, kami belum berani memberikan komentar banyak. Yang jelas kami akan sampaikan kepada pimpinan, keputusan tetap ada pada pimpinan,” tegasnya.
Menurut Wira Dharmajaya, saat ini pemerintah sangat serius melaksanakan program-program prorakyat. Santunan kepada penunggu pasien maksimal Rp 5 juta, santunan kepada pemangku Rp 1 juta, itu semua dinilai terobosan pemerintah dalam upaya meringankan beban hidup yang semakin berat.
Untuk itu pihaknya sangat mengapresiasi usulan santunan kepada ibu hamil, karena kebutuhan selama menunggu proses persalinan tidak bisa dibilang sedikit.
Seperti diketahui, muncul usulan dari anggota dewan agar ibu-ibu hamil di Badung mendapatkan santunan. Alasannya, karena saat proses melahirkan tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan, termasuk kebutuhan peralatan bayi hingga susu sang jabang bayi.
Usulan dari kalangan kegislatif ini dinilai wajar. Pasalnya, sejak awal pemerintah berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Badung. Bidang pendidikan, kesehatan, sampai orang meninggal pun sudah disiapkan santunan. Karena itu tidak ada salahnya apabila pemerintah memberikan santunan juga untuk ibu-ibu hami. Hal itu disampaikan anggota DPRD Badung dari Fraksi Gerindra I Gede Aryantha, beberapa waktu lalu
“Pemerintahkan sudah menanggung dari lahir, hidup sampai mati. Saya rasa juga sangat penting membuat program memberikan santunan saat masih di dalam kandungan,” katanya.
Menurut politisi asal Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, itu dalam menanti kelahiran sang buah hati, para orangtua juga butuh biaya besar. Mulai pembelian susu ibu hamil, vitamin, serta konsultasi dokter. “Kalau persalinan kan sudah ditanggung, tapi sebelum proses persalinan kan perlu banyak biaya,” ujarnya. Bila pasangan yang menanti kelahiran anaknya memiliki penghasilan cukup tidak masalah, bagaimana dengan yang penghasilannya pas-pasan tentu cukup memberatkan. *asa
Komentar