Polda Selidiki Tanker Terbakar yang Tewaskan 5 ABK
Kapal Sudah Dievakuasi, Muatan BBM Aman
AMLAPURA, NusaBali - Polda Bali melalui Direktorat Polairud Polda Bali melakukan penyelidikan terkait terbakarnya kapal tanker Elisabet I yang menewaskan 5 ABK (Anak Buah Kapal).
Peristiwa ini terjadi di perairan Gili Tepekong, Objek Wisata Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Rabu (7/8) pukul 03.00 Wita. Penyelidikan di dalam kapal belum bisa dilakukan optimal, karena masih menunggu kamar mesin dingin.
“Kami masih menunggu agar kondisi kapal betul-betul aman, jangan sampai ada gas, agar tidak membahayakan melakukan olah TKP,” ujar Dir Polairud Polda Bali, Kombes Pol Nurodin didampingi Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta saat memberi keterangan di Kantor Depo Pertamina Manggis, Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis (8/8). Kombes Nurodin mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina dan berencana mendatangkan petugas Laboratorium Forensik (Labfor). Selain itu nantinya juga akan memeriksa petugas para ABK, mencari tahu asal mul terjadinya kebakaran dan mengungkap penyebab terjadinya kebakaran. Apalagi akibat kejadian itu menewaskan 5 orang ABK.
Kombes Nurodin mengatakan, kondisi kapal masih aman, dan hari pertama telah mampu melakukan evakuasi secara tuntas, yakni 5 korban meninggal yang jenazahnya dititipkan di RS Prof Ngoerah Denpasar dan 15 ABK yang mengalami luka bakar tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Dia berharap muatan yang ada di kapal bisa diselamatkan, selain menyelamatkan ABK. Hasil penyelidikan sementara belum banyak didapatkan dan penyelidikan terus berjalan.
Dir Polairud Polda Bali, Kombes Pol Nurodin (tengah). –IST
Sementara itu Manajer Operasional PT Arta Samudera Line, Budi Kurniawan menyatakan Kapal Tanker Elisabeth 1 yang terbakar di perairan Pulau Gili Tepekong, Karangasem, Rabu (3/8) sudah dievakuasi dekat Terminal BBM Manggis, wilayah setempat. “Kondisi kapal saat ini sudah aman dan api telah dipadamkan. Proses pendinginan di area kapal juga sudah selesai dilakukan, dan kapal telah melabuhkan jangkar di perairan sekitar 5,5 kilometer dari Terminal BBM Manggis," kata Budi Kurniawan dikutip dari keterangan tertulis di Denpasar, Kamis kemarin.
Dia menyatakan Kapal MT Elisabet Satu adalah milik PT Arta Samudera Line untuk mengangkut produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terbakar. Dalam kapal tersebut terdapat sebanyak 21 kru, dimana 16 kru selamat dengan sebagian mengalami luka ringan dan lima orang meninggal dunia. Dia menjelaskan hingga saat ini, tidak terjadi pencemaran atau kebocoran di area perairan. Begitu pula seluruh muatan BBM masih berada di kapal untuk selanjutnya akan dilakukan proses pemindahan agar distribusi BBM tetap berjalan lancar.
“Perusahaan akan bertanggung jawab penuh atas dampak dampak yang terjadi akibat insiden ini. Ucapan duka juga kami sampaikan sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarga korban yang terdampak dari insiden di kapal MT Elisabet Satu,” ujar Budi Kurniawan. PT Arta Samudra Line berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan keamanan kapal, serta memastikan seluruh prosedur operasi dipatuhi dengan ketat.
Perusahaan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan berterima kasih atas pengertian, serta dukungan semua pihak," katanya. Menurut keterangan Budi, perusahaan berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam proses penanganan insiden ini, serta kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung.
7 k16, ant
Komentar