HUT Momentum Introspeksi dan Evaluasi Diri
HUT ke-59 Provinsi Bali, pada 14 Agustus 2017 akan disusul dengan Perayaan HUT ke-72 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2017.
HUT ke-59 Provinsi Bali dan HUT ke-72 Kemerdekaan RI
DENPASAR, NusaBali
Makna HUT adalah momen untuk introspeksi, meningkatkan kualitas diri secara personel, sementara secara kelembagaan adalah dalam upaya peningkatkan kinerja dan pengabdian untuk kesejahteraaan rakyat Bali.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama di Gedung DPRD Bali, Minggu (13/8). Adi Wiryatama mengatakan hari jadi adalah tonggak memulai segala sesuatu. Dalam perjalanan selalu ada suka dan duka. Ada tantangan yang dihadapi ke depan.
“Nah, HUT (Hari Ulang Tahun) ini bukan perayaan yang meriah dengan lomba saja kita laksanakan. Tetapi diperlukan pemaknaan mendalam, bahwa HUT itu merupakan ajang instrospeksi diri,” ujar Adi Wiryatama.
Kata dia, HUT juga mengevaluasi apa yang sudah dilakukan dan merupakan capaian secara kelembagaan yakni DPRD Bali. “Apa yang kita telah laksanakan juga ada evaluasi. Yang baik dilanjutkan, dan yang belum maksimal kita kerjakan dan sempurnakan,” ujar politisi senior PDIP Bali asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ini.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan, Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah puncak dari perjuangan panjang para pahlawan, dan seluruh masyarakat Indonesia yang berjuang dengan keringat, air mata, darah, jiwa dan raga untuk mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. “Untuk itu nilai-nilai perjuangan dan NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika harus kita jaga dan lestarikan,” ujarnya.
Lanjut dia, disisi lain masih ada hal yang harus ditangani kedepan yaitu terjadinya kesenjangan dan ketimpangan antar daerah. “Disatu sisi ada kabupaten yang kaya raya, disisi lain ada kabupaten yang sangat terbatas kemampuan anggarannya, yang disebabkan oleh tidak meratanya hasil dari kue pariwisata melalui PHR. Kedepan UU 28/2009 harus direvisi. Begitu juga Nomor 33/2004. Harus memasukkan pariwisata sebagai sumber dana bagi hasil untuk dana perimbangan untuk Bali sebagai daerah pariwisata,” kata politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Sekretaris DPD I Golkar Bali ini mengatakan, Bali dari berbagai indikator pembangunan seperti kemiskinan, pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia, pertumbuhan ekonomi, berada pada posisi terbaik secara nasional termasuk opini WTP dari BPK. “Ini berkat implementasi visi Bali Mandara yang direncanakan, diimplementasikan, dikoordinasikan dan dievaluasi dengan baik antara eksekutif dengan legislatif,” ujar Sugawa Korry. *nat
Komentar