Lulusan SMK Mendunia karena Ahli Desain Teknik
Kakak beradik, Arfian Fuadi (29) dan M Arie Kurniawan (24), memang cuma lulusan SMK. Mereka belajar desain teknik secara otodidak. Siapa sangka, kemampuan itu ternyata membuatnya mendunia.
SALATIGA, NusaBali
Mereka mengalahkan doktor dan ahli di perusahaan penerbangan dalam kompetisi. Kakak beradik itu dikenal perusahaan asing karena bakat mereka dalam design engineering (desain teknik).
Mereka bukan penyandang gelar sarjana dari universitas manapun, namun mereka adalah contoh dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berbakat. Arfi'an merupakan lulusan SMKN 7 Semarang tahun 2005 sedangkan Arie adalah lulusan SMKN 2 Salatiga tahun 2005.
"Memang tertariknya dan passion-nya di situ (design engineering)," kata Arfi'an di rumahnya, Canden, Tingkir, Salatiga, Senin (4/1) seperti dilansir detik.
Kini mereka bisa mendisain berbagai jenis benda bahkan komponen mesin jet yang membuat nama mereka dan perusahaan desainnya yaitu DTECH-ENGINEERING melejit. Tapi capaiannya itu tidak diperoleh instan, tetap dengan usaha keras. Arfi'an tidak segan membagi kisahnya.
Sejak lulus SMK, Arfi'an bertekad mendalami minatnya di dunia desain. Ia bekerja dan menabung untuk bisa mengikuti bangku kuliah. Bangku kuliah di universitas swasta di Semarang, hanya dinikmati sampai dua semester saja. Hal itu tidak lepas dari kondisi ekonomi keluarganya.
Arfi'an terus berjuang dengan bekerja hingga bisa membeli seperangkat komputer. Bersama adiknya, tahun 2009 mereka mendirikan DTECH-ENGINEERING. Mereka mencari order lewat situs outsourcing.
Order pertama pun datang dari Jerman untuk membuat alat ukur. Saat itu proyek alat tersebut rahasia dan terdiri dari beberapa komponen. Mereka diberi kesempatan membuat salah satu komponen.
"Responsnya pemesan senang, kami juga dapat bonus. Waktu itu 10 dollar AS dan karena senang mereka memberi bonus menjadi 15 dollar AS. Waktu itu pengerjaan 2 minggu," kata anak sulung pasangan Arumi dan Achmad Sya'roni itu.
Sejak saat itu order terus berdatangan dan mereka mulai membuat berbagai macam desain. Kini, DTECH-ENGINEERING sudah memiliki kantor dan beranggotakan 7 orang, 6 diantaranya lulusan SMK. Puluhan order desain dari berbagai negara bisa dilakoni setiap bulan.
Berbagai pekerjaan kasar pernah dilakoni Arfian demi mendalami desain teknik yang kini jadi ladang penghidupannya.
Pada tahun 2013, kenang Arfian, perusahaan besar General Electric (GE) asal Amerika mengadakan kompetisi Global Challenge untuk membuat desain bracket jet. "Ada yang ikut hampir 700 orang dari berbagai negara. Adik saya, Arie ikut mengirimkan," ujar Arfian.
Desain Arfian dan Arie ternyata diminati. Mereka menang dengan menyisihkan peserta lainnya termasuk seorang doktor Swedia yang berpengalaman di Swedish Air Force dan lulusaan Oxford University yang bekerja di perusahaan Airbus.
"Si Arie ikut, kita bisa desain paling ringan dan kuat, bahan dari titanium. Mungkin ide kita waktu itu paling bagus," katanya rendah hati. 7
Komentar