Duel Remaja SMP Berakhir Damai, Dipicu Senggolan Motor
SINGARAJA, NusaBali - Kasus perkelahian dua pelajar SMP yang terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial, berakhir damai.
Diketahui, pelajar yang terlibat perkelahian itu merupakan siswa salah satu SMP di Kecamatan Sukasada, Buleleng. Polisi memanggil kedua siswa tersebut dan orangtuanya, serta pihak sekolah dalam pertemuan mediasi.
Kapolsek Sukasada, Kompol Nyoman Adika mengatakan, pihaknya telah melakukan mediasi yang dihadiri kedua siswa yang terlibat perkelahian bersama orang tuanya masing-masing. Dari pertemuan itu diketahui bahwa perkelahian tersebut terjadi pada 5 Agustus lalu sekitar pukul 13.00 Wita di Kelurahan, Kecamatan/Sukasada.
"Kedua siswa membenarkan dan mengaku terkait video perkelahian yang viral di media sosial. Lokasi kejadian di jalan umum Bantang Banuan- Padangbulia di wilayah Subak Yeh Lawas, Lingkungan Bantang Banua, Kelurahan Sukasada," ujarnya, dikonfirmasi Jumat (9/8) siang.
Ia menyebutkan, dua orang siswa yang berkelahi tersebut masih satu sekolah. Perkelahian itu dipicu akibat salah paham. Salah satu pelaku mengaku pernah diserempet pelaku lainnya dengan sepeda motor. Sehingga menantang untuk duel sepulang sekolah. Perkelahian tersebut pun terjadi di tengah areal kebun dan disaksikan siswa lainnya.
Dengan adanya kejadian itu, aparat kepolisian meminta guru dan orangtua lebih memperhatikan anaknya. Agar mereka terhindar dari kasus kenakalan remaja yang berujung pada kriminalitas.
"Kami berharap semua pihak agar sama-sama bertanggung jawab dan mendukung terhadap dunia pendidikan. Sehingga tidak ada permasalahan yang terjadi terutama antar siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar dan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Baik kenakalan remaja, sikap dan perilaku yang menyimpang pada anak," harap dia.
Ia juga berpesan pentingnya membangun komunikasi antara orang tua dan guru, orang tua dan anak, anak dengan guru. Serta ditekankan kepada para siswa agar setiap permasalahan dikomunikasikan baik kepada guru maupun orang tua.
"Kami hanya berharap dengan komunikasi yang dilakukan tersebut bisa turut mengawasi dan mengarahkan anak-anaknya. Sehingga dapat mencegah hal-hal yang negatif seperti perkelahian maupun tindakan yang lain yang dapat merugikan semua," tandas Kompol Adika.
Sebelumnya, sebuah video perkelahian dua orang siswa SMP di Kabupaten Buleleng viral di media sosial (medsos). Aparat kepolisian serta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng sedang menelusuri kasus perkelahian tersebut.
Dalam video berdurasi sekitar 26 detik tersebut memperlihatkan dua orang siswa berseragam biru putih saling bergulat di tanah. Salah satu siwa itu lalu memukul kepala lawannya sembari mengunci lehernya. Kedua siswa tersebut lalu berhasil bangun dan kembali beradu pukul hingga kembali tersungkur ke tanah.
Mirisnya lagi, aksi duel antar siswa itu nampak disaksikan oleh sejumlah pelajar lainnya yang juga mengenakan seragam sekolah. Tak ada satupun dari mereka yang berusaha melerai. Bahkan, mereka terlihat berusaha menyemangati temannya yang sedang baku hantam dengan menyoraki mereka.7 mzk
Komentar