DPD AHLI Bali Syukuri Kunjungan Wisman Meningkat
DENPASAR, NusaBali - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terus meningkat pasca Pandemi Covid-19. Namun demikian sejauh di posisi teratas masih berasal dari Australia, sedang dibawahnya wisman China dan India saling ganti posisi di posisi kedua dan ketiga. Yang terbaru, untuk pada Juli lalu wisman Prancis menyodok naik ke posisi keempat, menyalip kunjungan wisman Inggris. Sedangkan Inggris sendiri turun ke posisi keenam.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, pada Juli kunjungan wisman ke Bali sebanyak 682.046. Wisman Australia menempati posisi teratas sebanyak 159.567. Di posisi kedua, yakni wisman China 49.250. Disusul wisman India 45.981 diurutan ketiga dan wisman Prancis 33.027 diurutan keempat.
Sedang pada Juni, kunjungan wisman ke Bali sebanyak 420.037 kunjungan. Wisman Australia yang berkunjung paling banyak yakni 134.971. Wisman India sebanyak 61.076 di posisi kedua. Kemudian di posisi ketiga wisman asal China sebanyak 35.514. Pada peringkat keempat wisman Inggris sebanyak 23.907.
Kalangan pelaku pariwisata Bali menyatakan dinamika kedatangan wisman ke Bali sebagai hal yang alami, menunjukkan gambaran Bali tetap sebagai salah satu tujuan wisata dunia. Meski demikian, diharapkan kedatangan wisman terus meningkat. “Astungkara pasca pandemi kunjungan terus bertambah,” ujar Ketua DPD Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) Bali Sang Putu Eka Pertama, Jumat (9/8).
Dikatakan, membaiknya jumlah kunjungan wisman, juga wisatawan domestik (wisdom) jelas menjadi keinginan banyak pihak, terutama bagi sektor pariwisata. Karena bagaimanapun, kata Eka Pertama, pariwisata jelas masih menjadi salah satu tumpuan utama dan lokomotif pertumbuhan ekonomi Bali.
Meski tidak menyebut spesifik jumlah peningkatan kunjungan wisman, lanjutnya, dari kondisi di lapangan serta keramaian suasana kepariwisataan Bali saat ini, kunjungan wisman diprediksi bertambah sekitar 15 persen dari kunjungan sebelum pandemi Covid-19. “Australia selalu menjadi yang terbanyak, karena bagi mereka Bali seperti the second home,” ujarnya.
Jarak yang dekat dengan Bali, diyakini Eka Pertama sebagai alasan mengapa wisman Australia lebih memilih Bali dibanding destinasi lain. “Karena itu, sukar bagi wisman negara lain menggeser posisi wisman Australia,” imbuhnya.
Sebelumnya data dari Dinas Pariwisata Bali menunjukkan kunjungan wisman ke Bali dalam enam tahun terakhir (2018-2023) terbanyak tahun 2019, yakni 6.275.210. Sebelumnya tahun 2018 kunjungan wisman ke 6.070.473. Sedangan paling sedikit adalah pada tahun 2021 lalu, yakni hanya 51 kunjungan wisman, itu karena tahun 2021 masih merupakan rentang waktu puncak pandemi. Tahun 2022 mulai membaik, wisman yang berkunjung ke Bali 2.155.747. Dan pada 2023, kunjungan wisman ke Bali baru mencapai 5.273.258 kunjungan.
Demikian juga kunjungan wisatawan nusantara atau domestik dalam enam tahun terakhir terbanyak pada tahun 2019, yakni 10.545.039. Sedangan tahun 2018 sebanyak 9.757.991. Tahun 2020 dan 2021, saat puncak pandemi kunjungan wisdom juga masih lumayan, masing-masing 4.596.157 dan 4.301.592. Tahun 2022 meningkat menjadi 8.052.974 dan pada 2023 sebanyak 9.877.911. 7 k17
Komentar