Waduh! Pelajar Ogah Rekam KTP-El di Sekolah, Katanya Kurang Modis
MANGUPURA, NusaBali.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Badung melakukan program 'jembut bola' untuk pelayanan perekaman KTP-Elektronik. Satu di antaranya menyambangi sekolah-sekolah. Sayangnya, program ini ditolak pelajar.
Ya, Sekretaris Dinas (Sekdis) Dukcapil Badung Putu Suryawati menuturkan program perekaman KTP-El di sekolah ini kerap ditolak pelajar. Alasannya cukup menggemaskan jika didengar generasi X dan Boomers yakni karena kurang modis.
"Ketika kami melakukan perekaman KTP-El ke sekolah-sekolah, banyak (pelajar) yang menolak karena alasannya, satu masih pakai baju sekolah, dua rambutnya masih dikepang jadi tidak bisa diurai segala macam," ujar Suryawati di sela acara rapat pleno terbuka KPU Badung di Graha Pemilu Alaya Giri Nata, Denpasar, Sabtu (10/8/2024).
Komentar Suryawati ini merespons sorotan Bawaslu Badung soal kepastian hak pilih bagi pemilih pemula yakni warga yang usianya baru beranjak 17 tahun. Sedangkan, isu ketidakmerataan perekaman KTP-El berhembus lantaran ditemukan warga yang sudah berusia 20 tahun tapi belum merekam identitas kependudukan.
Sementara itu, jika dipaksakan melakukan perekaman KTP-El di sekolah-sekolah, Sekdis Suryawati mengaku rugi lantaran pelajar banyak yang tantrum karena alasan tadi. Ia menambahkan, selain Disdukcapil sudah jemput bola, masyarakat khususnya orangtua diharapkan membantu mengegolkan.
"Untuk itu, kami membuka pelayanan perekaman KTP-El di kantor kami di Puspem Badung hingga pukul 20.00 Wita selama Senin-Kamis, dan hingga pukul 17.00 Wita di hari Jumat," beber Suryawati.
Di sisi lain, KPU telah menjamin hak pilih warga yang telah memenuhi syarat jadi pemilih termasuk pemilih pemula namun belum memiliki KTP-El. Pendataan untuk pemilih dengan kondisi seperti ini dilakukan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera pada Kartu Keluarga (KK). *rat
Komentar