Buku Cerita Jadi ‘Pintu Masuk’ Pendidikan Seksual Anak-Anak
DENPASAR, NusaBali.com - Topik pendidikan seksual seringkali dianggap tabu dan kesulitan menemukan ‘pintu masuk’ saat memulai diskusi dengan anak. Melalui buku cerita, edukasi tentang kesehatan seksual diharapkan dapat lebih mudah menjangkau anak-anak.
Dengan mengangkat tema ‘Sexuality Education for Young Learners’, Yayasan Doa Ibu Abadi (DIA Foundation) menyelenggarakan Launching Buku Cerita Anak pada Sabtu (10/8/2024) di Denpasar.
Sebanyak lima buku dengan judul ‘Rahasia’, ‘Apa yang Boleh Difoto?’, ‘Ami Si Pemberani’, ‘Putri Malu Jangan Malu!’ dan ‘Noda Apa Ini?’ pertama kalinya diperkenalkan kepada publik setelah melalui proses yang panjang.
Pendiri DIA Foundation, Sutaningrat Puspa Dewi, menuturkan pada 2022 lalu DIA Foundation sebelumnya telah membuat modul pendidikan seksual untuk jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA. Modul tersebut kemudian menjadi buku pegangan konseptual dalam pelatihan yang menyasar guru-guru yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali serta di Kota Jambi dan Manado.
“Pada perkembangannya, DIA Foundation memandang perlu untuk memperluas edukasi dengan cara-cara yang lebih praktis, sederhana dan mampu menjangkau pendidikan seksual tidak hanya di sekolah namun juga di rumah,” ujar Puspa.
Buku cerita anak ini diyakini sebagai sarana belajar yang efektif dalam menciptakan ruang diskusi seputar pendidikan seksual antara orangtua dan anak saat di rumah ataupun antara guru dan murid-murid di kelas.
“Sebagaimana diketahui topik ini sering kali dianggap tabu dan kesulitan menemukan ‘pintu masuk’ saat memulai diskusi dengan anak,” kata Puspa yang juga merupakan seorang konsultan pendidikan.
Para penulis buku cerita ini adalah guru-guru yang aktif mengajar di sekolah negeri, swasta dan SPK (Satuan Pendidikan Kerja Sama) di Bali. Mereka adalah Ida Ayu Eva Putri Prabawanti, Ni Luh Wanda Putri Pradanti, Desak Putu Sutariani, I Made Adnyana, dan Putu Ayu Eka Arseni.
Penulis berproses dari Februari-Juli 2024 dimentori oleh Debby Lukito Goeyardi, seorang penulis buku anak dan aktivis literasi yang kerap membersamai kegiatan literasi nasional di bawah Kemdikbudristek RI.
Puspa mengatakan capaian ini tidak terlepas dari dukungan Pertamina Foundation yang menghibahkan dana melalui program Young Leader 2022 dan Super Young Leader 2023. Bersama empat rekan lainnya, Imroatun Nafiah, Ni Putu Candra Pratiwi dan Ni Luh Putu Mustika Praptiwi, ia telah menyelesaikan program dari Pertamina Foundation selama dua tahun dan berkomitmen menjadikannya program yang berkelanjutan dengan berbagai inovasi dari evaluasi kegiatan yang telah berjalan.
Puspa berharap edukasi pendidikan seksual ini mampu menjadi gerakan pencegahan pelecehan dan kekerasan seksual. Ia percaya bahwa tugas pendidikan selain mencerdaskan anak bangsa juga memastikan keselamatan mereka baik secara fisik maupun mental agar potensinya dapat berkembang secara optimal.
1
Komentar