PP 18 Ketok Palu, Pastika Pun Dipuji
Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-59 Provinsi Bali di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (14/8), jadi ajang sanjungan untuk Gubernur Made Mangku Pastika.
Sidang Paripurna HUT Provinsi Bali
DENPASAR, NusaBali
Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, menutup sidang dengan lontarkan pantun yang memuji Gubernur Pastika, karena pembahasan PP Nomor 18 Tahun 2017 tentang hak keuangan dan administrasi Pimpinan Dewan sudah beres dan siap diketok palu.
Selain pujian untuk Gubernur Pastika, Sidang Paripurna Istimewa tentang Hari Jadi Provinsi Bali kemarin juga terasa istimewa, karena menggunakan Bahasa Bali Alus Singgih (Bahasa Bali alus tingkatan utama). Ketua Dewan Adi Wiryatama selaku pimpinan sidang didampingi Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry (dari Fraksi Golkar), I Gusti Bagus Alit Putra (dari Fraksi Demokrat), Jro Komang Suastika (dari Fraksi Gerindra).
Sedangkan Gubernur Pastika hadir bersama Wagub Ketut Sudikerta, Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun, dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Bali. Selain itu, hadir pula unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) seperti Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose, perwakilan Kodam IX//Udayana, dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali.
Terlihat pula dua anggota DPD RI Dapil Bali, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat dan Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, serta dua anggota DPR RI Dapil Bali yakni AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Fraksi Golkar) dan Ida Bagus Putu Sukarta (Fraksi Gerindra).
Dalam sidang kemarin, Adi Wiryatama menunjukkan kelihaiannya berdiplomasi dengan eksekutif. Dia menyebutkan, pembahasan PP 18/2017 yang sempat alot, kini sudah selesai dengan kesepakatan eksekutif-legislatif. Pembahasan PP 18/2017 ini akan diketok palu dalam sidang paripurna, Rabu (16/8) besok.
Dengan diberlakukannya PP 18/2017, maka pundi-pundi pendapatan anggota DPRD Bali praktis bertambah. Itu sebabnya, Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-59 Provinsi Bali, Senin kemarin, menjadi ajang legislatif (DPRD Bali) memuji eksekutif (Gubernur Pastika).
Pujian itu dilontarkan Adi Wiryatama melalui pantun. “Meli semat meli kise aji limang tali. Meli piring tembaga aji petang dase tali sami. Antuk semangat wanti warsa Pemprov Bali, ngiring jaga NKRI, sareng sami NKRI harga mati,” ujar Adi Wiryatama. “Buah pete alas dauh margi. Buah anggur buah duren, buah terasi. PP 18/2017 sampun memargi, Pak Gubernur keren, terimakasih,” lanjut politisi senior PDIP yang mantan Bupati Tabanan dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) ini.
Adi Wiryatama menyebutkan, HUT ke-59 Provinsi Bali (yang jatuh 14 Agustus 2017) dan HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI (jatruh 17 Agustus 2017) bukanlah momentum untuk merayakan secara meriah dengan pesta saja. Namun, lebih daripada itu, mempertahankan kemerdekaan, momentum mengisi dengan pembangunan supaya Indonesia lebih maju adalah lebih penting.
“Ngajegang kemerdekaan, wantah ngelaksanayang pikamkam pembangunan, mangdane Indonesia tenteram kertha raharja, gemah ripah loh jinawe,” tandas politisi PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini.
Sementara itu, Gubernur Pastika menyatakan HUT ke-59 Provinsi Bali dan perayaan HUT Kemerdekaan RI adalah ajang mulatsarira (evaluasi diri). Apa yang sudah menjadi capaian sebelumnya, harus lebih ditingkatkan lagi. Menurut Pastika, dasar- dasar pembangunan bekelanjutan di Bali dilaksanakan dengan mengedepankan program yang meningkatkan pertumbuhan (pro growht), pengentasan kemiskinan (pro poor), membuka lapangan kerja (pro job), menjaga kelestarian lingkungan (pro environment), serta pembangunan berlandaskan budaya dan agama Hindu (pro culture).
“Program Bali Mandara yang memiliki dasar-dasar tersebut, tidak akan berhasil tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat. Saya berharap dukungan dari DPRD Bali,” ujar Pastika dalam sambutanya di sidang paripurna kemarin.
Pastika menegaskan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, Pemprov Bali telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 4,15 persen. Ini nomor dua terbaik nasional setelah DKI Jakarta. Sedangkan indkes gini ratio (GNR) mencapai angka 0,37 persen, di mana ketimpangan pembangunan di Bali sangat kecil,. Sementara tingkat pengangguran di Bali mencapai 1,28 persen.
Pastika juga pamer capaian program Pemprov Bali, yang meraih penghargaan nasional. Bali secara beruntun mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas audit laporan penmggunaan keuangan. Bali juga meaih nilai BB atas laporan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah (LAKIP). ”Artinya, admnistrasi tata kelola pemerintahan Provinsi Bali sudah berjalan sesuai dengan aturan dan dilaksanakan secara transparan, partisipatif, dan akuntabel,” tegas Pastika. *nat
DENPASAR, NusaBali
Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, menutup sidang dengan lontarkan pantun yang memuji Gubernur Pastika, karena pembahasan PP Nomor 18 Tahun 2017 tentang hak keuangan dan administrasi Pimpinan Dewan sudah beres dan siap diketok palu.
Selain pujian untuk Gubernur Pastika, Sidang Paripurna Istimewa tentang Hari Jadi Provinsi Bali kemarin juga terasa istimewa, karena menggunakan Bahasa Bali Alus Singgih (Bahasa Bali alus tingkatan utama). Ketua Dewan Adi Wiryatama selaku pimpinan sidang didampingi Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry (dari Fraksi Golkar), I Gusti Bagus Alit Putra (dari Fraksi Demokrat), Jro Komang Suastika (dari Fraksi Gerindra).
Sedangkan Gubernur Pastika hadir bersama Wagub Ketut Sudikerta, Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun, dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Bali. Selain itu, hadir pula unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) seperti Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose, perwakilan Kodam IX//Udayana, dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali.
Terlihat pula dua anggota DPD RI Dapil Bali, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat dan Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, serta dua anggota DPR RI Dapil Bali yakni AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Fraksi Golkar) dan Ida Bagus Putu Sukarta (Fraksi Gerindra).
Dalam sidang kemarin, Adi Wiryatama menunjukkan kelihaiannya berdiplomasi dengan eksekutif. Dia menyebutkan, pembahasan PP 18/2017 yang sempat alot, kini sudah selesai dengan kesepakatan eksekutif-legislatif. Pembahasan PP 18/2017 ini akan diketok palu dalam sidang paripurna, Rabu (16/8) besok.
Dengan diberlakukannya PP 18/2017, maka pundi-pundi pendapatan anggota DPRD Bali praktis bertambah. Itu sebabnya, Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-59 Provinsi Bali, Senin kemarin, menjadi ajang legislatif (DPRD Bali) memuji eksekutif (Gubernur Pastika).
Pujian itu dilontarkan Adi Wiryatama melalui pantun. “Meli semat meli kise aji limang tali. Meli piring tembaga aji petang dase tali sami. Antuk semangat wanti warsa Pemprov Bali, ngiring jaga NKRI, sareng sami NKRI harga mati,” ujar Adi Wiryatama. “Buah pete alas dauh margi. Buah anggur buah duren, buah terasi. PP 18/2017 sampun memargi, Pak Gubernur keren, terimakasih,” lanjut politisi senior PDIP yang mantan Bupati Tabanan dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) ini.
Adi Wiryatama menyebutkan, HUT ke-59 Provinsi Bali (yang jatuh 14 Agustus 2017) dan HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI (jatruh 17 Agustus 2017) bukanlah momentum untuk merayakan secara meriah dengan pesta saja. Namun, lebih daripada itu, mempertahankan kemerdekaan, momentum mengisi dengan pembangunan supaya Indonesia lebih maju adalah lebih penting.
“Ngajegang kemerdekaan, wantah ngelaksanayang pikamkam pembangunan, mangdane Indonesia tenteram kertha raharja, gemah ripah loh jinawe,” tandas politisi PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini.
Sementara itu, Gubernur Pastika menyatakan HUT ke-59 Provinsi Bali dan perayaan HUT Kemerdekaan RI adalah ajang mulatsarira (evaluasi diri). Apa yang sudah menjadi capaian sebelumnya, harus lebih ditingkatkan lagi. Menurut Pastika, dasar- dasar pembangunan bekelanjutan di Bali dilaksanakan dengan mengedepankan program yang meningkatkan pertumbuhan (pro growht), pengentasan kemiskinan (pro poor), membuka lapangan kerja (pro job), menjaga kelestarian lingkungan (pro environment), serta pembangunan berlandaskan budaya dan agama Hindu (pro culture).
“Program Bali Mandara yang memiliki dasar-dasar tersebut, tidak akan berhasil tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat. Saya berharap dukungan dari DPRD Bali,” ujar Pastika dalam sambutanya di sidang paripurna kemarin.
Pastika menegaskan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, Pemprov Bali telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 4,15 persen. Ini nomor dua terbaik nasional setelah DKI Jakarta. Sedangkan indkes gini ratio (GNR) mencapai angka 0,37 persen, di mana ketimpangan pembangunan di Bali sangat kecil,. Sementara tingkat pengangguran di Bali mencapai 1,28 persen.
Pastika juga pamer capaian program Pemprov Bali, yang meraih penghargaan nasional. Bali secara beruntun mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas audit laporan penmggunaan keuangan. Bali juga meaih nilai BB atas laporan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah (LAKIP). ”Artinya, admnistrasi tata kelola pemerintahan Provinsi Bali sudah berjalan sesuai dengan aturan dan dilaksanakan secara transparan, partisipatif, dan akuntabel,” tegas Pastika. *nat
Komentar