Pj Gubernur Tekankan Pembangunan SDM Bali
Peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali
DENPASAR, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali, di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Rabu (14/8).
Pj Gubernur menekankan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia Bali dalam pembangunan Bali.
Pj Gubernur Mahendra Jaya mengatakan Bali tidak memiliki kekayaan sumber daya alam seperti tambang dan minyak bumi, namun mewarisi budaya hasil cipta, rasa, dan karsa sumber daya manusia yang unggul.
“Peringatan ini juga menjadi sarana untuk menunjukkan jati diri masyarakat dan Provinsi Bali yang memiliki keunggulan kualitatif, komparatif, dan kompetitif guna memacu pembangunan di Bali,” ujar Pj Gubernur. Terkait hal tersebut, tema yang diusung dalam Peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali adalah ‘Prajahita Paramakarya’ yang mengandung makna Karya Mulia untuk Membangun Bali Maju dan Sejahtera, Nusantara Baru, Indonesia Maju.
Pj Gubernur Mahendra Jaya mengatakan pembangunan SDM unggul Bali harus dipersiapkan secara matang dan sedini mungkin. Pembangunan SDM Bali harus dimulai sejak dalam kandungan agar ketika lahir bayi dalam keadaan sehat dan tidak stunting. Dia menjelaskan, intervensi penanganan stunting dan kemiskinan harus dilakukan secara bersamaan dan berkesinambungan. Menurutnya, penyebab stunting dan kemiskinan umumnya saling beririsan, oleh sebab itu keduanya harus ditangani secara terencana, terintegrasi, dan menyeluruh dengan melakukan upaya intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
“Selain itu, kita harus terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, adil, dan setara agar dapat meningkatkan kesejahteraan, mengurangi ketidaksetaraan, meningkatkan standar kehidupan dasar, mendorong pembangunan yang inklusi dan adil,” kata Mahendra Jaya. Sejauh ini Pemprov Bali telah mengupayakan kekayaan sumber daya manusia dan kebudayaan yang dimiliki sehingga berhasil unggul dalam berbagai hal.
Pj Gubernur menyinggung Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Bali yang terus meningkat, total investasi terus meningkat, persentase penduduk miskin terus berkurang, tingkat pengangguran terbuka terus berkurang, dan Indeks Gini Ratio Bali berkurang. "Demikian juga kualitas kesehatan masyarakat Bali semakin baik, data BPS, pada tahun 2023 angka prevalensi stunting sebesar 7,2 persen, merupakan terendah di antara provinsi lain di tanah air," ujarnya.
"Kita juga mampu menjaga cakupan kepesertaan JKN 100 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali tahun 2023 mencapai 78,01, lebih tinggi dari IPM nasional sebesar 74,39," sambungnya. Atas capaian Provinsi Bali di usia saat ini, Pj Gubernur Bali mengajak seluruh masyarakat menyampaikan rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pendiri, para pejuang, dan para pemimpin Bali terdahulu yang telah mengantarkan kita ke tingkat kehidupan seperti sekarang ini.
“Rasa hormat dan penghargaan tinggi kepada pemimpin Bali terdahulu. Semoga karya nyata dan sumbangsih yang diberikan menjadi tanda mata bagi generasi saat ini dan anak cucu kita di masa yang akan datang,” tandasnya. Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur juga menyerahkan penghargaan Dharma Kusuma, Adhyasta Prajaniti, Swaka Dana Kerthi Nugraha, Bali Swacita Nugraha, dan para Pemenang Lomba yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali.
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya bersama pimpinan OPD dan peserta upacara. –IST
Usai memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali, di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya berlanjut menyampaikan pidato dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Bali untuk memperingati Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali di Ruang Sidang DPRD Bali. Di DPRD Bali, Pj Gubernur Mahendra Jaya menyoroti berbagai pencapaian signifikan yang telah diraih Bali serta tantangan yang masih harus dihadapi Bali ke depan.
Dia menekankan bahwa berbagai pencapaian pembangunan di Bali merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota/Kabupaten, serta berbagai elemen masyarakat Bali. “Provinsi Bali kini genap berusia 66 tahun. Selama kurun waktu tersebut, kita telah berhasil membangun tatanan pemerintahan yang baik dengan berbagai pencapaian prestasi,” ungkapnya.
Program-program seperti verifikasi dan validasi data masyarakat miskin, bantuan sosial, peningkatan produktivitas, dan pemberdayaan masyarakat telah membawa dampak positif yang signifikan. ‘Ngrombo’, atau gotong royong yang melibatkan berbagai pihak, menjadi strategi utama dalam mengatasi kemiskinan ekstrem dan stunting di Bali.
Pemerintah juga tengah fokus mengatasi persoalan sampah dengan menerapkan solusi multi-aspek, seperti mendorong masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah, optimalisasi penanganan sampah di TPS3R dan TPST, serta merencanakan penggunaan teknologi incinerator. “Kami ingin masyarakat Bali lebih sadar akan pentingnya memperlakukan sampah dengan baik,” ucapnya. Selain itu, kemacetan menuju dan dari destinasi wisata favorit menjadi perhatian. Pemerintah Provinsi Bali telah menugaskan perusahaan daerah untuk bekerjasama dengan Investor Club guna pembangunan dan pengembangan koridor transportasi massal berbasis kereta (Bali Urban Rail and Associated Facilities). Langkah ini diambil untuk membiayai pembangunan tanpa membebani APBN dan APBD. 7 a, cr79
Komentar