‘Festival Indonesia Bertutur’ Jadi Magnet Wisata Nusa Dua Bali
MANGUPURA, NusaBali - BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) menilai Festival Indonesia Bertutur 2024 menjadi magnet wisata khususnya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali karena memiliki daya tarik seni dan budaya bagi wisatawan.
“Ajang itu juga memberikan dampak positif bagi komunitas seni lokal dan industri pariwisata Bali,” kata Direktur Utama ITDC Ari Respati di Badung, Bali, seperti dilansir Antara, Rabu.
Adapun kawasan Peninsula yang berada di wilayah pengelolaan the Nusa Dua menjadi salah satu lokasi ajang dua tahun sekali tersebut, selain mengambil tempat di Ubud dan Batubulan yang diadakan pada 7-18 Agustus 2024.
Untuk lokasi di kawasan Peninsula, Nusa Dua, ajang itu mulai digelar pada 14-18 Agustus 2024.
Ia berharap ajang itu tidak hanya menambah pemahaman budaya Indonesia kepada pengunjung dan wisatawan tapi sekaligus menjadi daya tarik mengisi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di kawasan Nusa Dua.
Festival itu diharapkan menambah atraksi wisata, melengkapi daya tarik di Nusa Dua di antaranya wisata pantai, wisata air, wisata olahraga, atraksi seni budaya, wisata belanja, kuliner hingga wisata alam ombak pemecah karang atau waterblow.
Sementara itu, berdasarkan jadwal Indonesia Bertutur, sejumlah penampilan dan karya seni tampil di Peninsula di antaranya Isyana Sarasvati, pameran instalasi cahaya, pertunjukan film karya Garin Nugroho berjudul Samsara hingga penampilan hologram Chrisye yang diiringi musisi Erwin Gutawa dan sejumlah pertunjukan seni lainnya.
Wisatawan dapat menyaksikan agenda seni budaya itu gratis dan perlu melakukan registrasi melalui laman indonesiabertutur.kemdikbud.go.id.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mencatat sebanyak 900 seniman dalam dan luar negeri dari 15 negara berpartisipasi pada ajang dua tahun sekali itu.
Adapun Festival Indonesia Bertutur 2024 di Bali terinspirasi dari subak atau sistem irigasi tradisional khas Pulau Dewata yang sudah diakui Organisasi PBB bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia. 7
1
Komentar