nusabali

Tiga Program Inovatif Perbaikan Gizi dan ASI Eksklusif

Posyandu Kamboja 1 Buleleng Lolos Lomba Nasional

  • www.nusabali.com-tiga-program-inovatif-perbaikan-gizi-dan-asi-eksklusif

SINGARAJA, NusaBali - Posyandu Kamboja I Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, lolos lomba nasional mewakili Bali. Tiga program inovasi yang terkonsentrasi di perbaikan gizi dan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, dipresentasikan baru-baru ini pada tim penilai tingkat nasional Kementerian Kesehatan RI.

Ketua Pos KB di Posyandu Kamboja 1, Septriana Murtia, mengatakan, mengatasi puluhan KK, kader berupaya maksimal tugasnya memberikan pelayanan pada masyarakat. Tiga inovasi yang dikembangkan yakni Sadar Gizi Keluarga (Sadake), Sehatkan Ibu dan Anak dengan Kelor (Sejuk) dan Bersama Pantau Pemberian ASI Eksklusif (Bestie).

Ketiga program inovatif ini diluncurkan sekitar 2 tahun lalu. Khusus program Sadake dan Sejuk sebagai respon terhadap kasus balita dengan gizi kurang dan ibu hamil dengan kondisi kesehatan yang memprihatinkan di wilayah tersebut.  Meski tidak banyak kasus gizi balita kurang dan kondisi kesehatan ibu hamil kurang maksimal, program ini dilaksanakan untuk menjamin tidak ada persoalan gizi dan kesehatan ibu hamil di lingkungan tersebut.

“Kalau stunting sih tidak ada, yang ada anak gizi kurang awalnya dua orang, karena faktor susah makan dan sering muntah. Setelah ada pendampingan dan program inovasi ini sudah hampir tidak ada kasus gizi kurang,” kata Septriana yang dihubungi Kamis (15/8) kemarin.

Kader pun berinovasi membuat Pemberian Makanan Tanaman (PMT) yang penuh kelengkapan gizi. Bahan-bahan yang dipakai pun bersumber dari lingkungan tempat tinggal sekitar.

“Kebetulan di sekitar lingkungan kami banyak tanaman kelor yang kaya manfaat ini tumbuh dengan subur. Nah saat pemberian PMT biasanya dibuat makanan seperti nugget kelor plus lele, puding kelor dan juga jamu tradisional,” imbuh Septriana.

Sedangkan program bestie adalah inovasi untuk meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif. Setelah gencar dijalankan ada peningkatan signifikan dari 38 persen menjadi 100 persen. Kader dengan rutin melakukan kunjungan rumah dan pendampingan intensif kepada ibu-ibu yang baru melahirkan.

Saat pemaparan di tingkat nasional secara daring Selasa (13/8) lalu, Posyandu Kamboja 1 bersaing dengan 37 posyandu lainnya perwakilan dari provinsi seluruh Indonesia. Septriana menyebut tidak terlalu berharap menjadi juara. Sebab sudah lolos ke nasional saja sudah sangat bersyukur sebagai pengakuan program yang telah dilakukan selama ini.

Sementara itu Kepala Puskesmas Buleleng I, dr. I Gede Purnamawan yang menaungi Posyandu tersebut, menyampaikan rasa bangga dan senangnya atas capaian ini. Sebab posyandu yang ada di masing-masing desa apalagi seluruh Indonesia tentu persaingannya sangat ketat untuk bisa menjadi yang terbaik.

Menurut Purnamawan, keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan penuh lintas sektor. Sejak awal, Posyandu ini telah bekerjasama dengan berbagai pihak. Mulai dari Kelurahan, Lurah, tokoh adat, hingga instansi terkait di tingkat Kabupaten dan Provinsi. “Mudah-mudahan bisa menjadi yang terbaik. Tetapi dengan lolos nasional saja ini sudah bisa menjadi contoh dan motivasi untuk Posyandu lain di Buleleng untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan inovasinya,” terang Purnamawan.7 k23

Komentar