Diputusi Pacar, Tenggak Racun Hama
Saat ditemukan korban menangis meraung-raung dan meminta air. Selain di sekitar korban ditemukan bekas racun dan muntahan korban.
Pemuda asal Kintamani Kritis di RS Sanglah
BANGLI, NusaBali
Diduga patah hati gara-gara diputusi pacar, Kadek Primadinata,22, pemuda asal Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Bangli nekat menenggak racun hama tanaman (gramoxone). Dampaknya pun serius. Kadek Primadinata kritis, sehingga harus dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Tindakan bermotif ulah pati (bunuh diri) ini dilakukan korban di Toko Obat Kasih Tani Amerta di Jalan Umum Sekardadi, Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Bangli, tempatnya bekerja, Sabtu (9/1) pukul 10.30 Wita.
Informasi di lapangan menyebutkan kejadian itu bermula dari kecurigaan saksi, Ni Ketut Resnyam,38, ketika mendapat telepon dari korban. Dari telpon terdengar suara tangisan korban. Setelah itu telepon langsung ditutup. Karenanya Ni Ketut Resnyam yang merupakan bibi korban langsung bergegas ke toko.
Kekhawatirannya terbukti, tiba di depan toko dia mendengar suara tangisan, sedangkan keadaan toko terkunci dari dalam. Resnyam juga bertemu dengan I Nengah Sawir,35, warga setempat di depan toko. Sawir sendiri datang ke toko karena mendengar suara tangisan keras. Sebelumnya Sawir berada di tegalan tidak jauh dari toko Kasih Tani Amerta.
Resnyam dan Sawir akhirnya sepakat mendobrak pintu toko. Begitu pintu toko terbuka, keduanya mendapatkan Kadek Primadinata tergeletak di lantai dalam kondisi telanjang, merasa kepanasan. Dia menangis meraung-raung dan meminta air. Selain di sekitar korban ditemukan bekas racun dan muntahan dari korban. Karena kondisi korban diyakini sudah parah, Resnyam dibantu Sawir dan warga lain segera membawanya ke ke RSUD Bangli.
Hanya sebentar di sana, korban langsung dirujuk ke RSUP Sanglah di Denpasar, karena kondisinya kritis. Percobaan bunuh diri tersebut langsung ditangani Polsek Kintamani. Dipimpin Kanitreskrim AKP I Dewa Gede Oka, 6 orang personel reskrim mendatangi lokasi/TKP pukul 12.15. Polisi kemudian melakukan olah TKP, meminta keterangan warga sekitar dan saksi-saksi.
Selain itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti (BB), diantaranya sisa racun, muntahan korban, dan pakaian korban. “Dari olah TKP tersebut, tidak ada tanda-tanda kekerasan,“ ujar Kanitreskrim Polsek Kintamani, AKP Dewa Gede Oka seizin Kapolsek Kintamani Kompol Dewa Gede Mahaputra. Dugaan sementara, korban sengaja melakukan upaya bunuh diri dengan menenggak racun berdasarkan analisa pada alat komunikasi (HP) korban. Besar kemungkinan korban mengalami patah hati karena ada persoalan dengan pacarnya. “Kami masih upayakan kontak dengan pacarnya,” tambah AKP Dewa Gede Oka.
Sementara pantauan di RSUP Sanglah, kemarin korban tengah dirawat intensif di ruang interna (penyakit dalam) IGD RSUP Sanglah. Informasi yang dihimpun, diduga korban nekat menenggak racun lantaran masalah jalinan asmaranya yang kandas alias diputusin sang pacar.
"Tadi setelah menjalani perawatan di rumah sakit, tiba-tiba dia (korban) tadi bilang diputusin pacar. Sebelumnya memang sempat cerita katanya punya pacar tapi kami tidak tahu kalau mereka ada masalah," kata ayah korban yang tak mau menyebutkan nama ini. Saat kejadian korban sedang berjualan (menjaga toko) obat-obat pertanian. Entah apa yang merasuki pikiran korban, akhirnya nekat meminum racun hama tersebut. "Kejadiannya sekitar pukul 10.00 Wita di gudang tempat jualan. Tadi sempat dilarikan ke RS di Bangli lalu dirujuk ke sini (RSUP Sanglah)," ujarnya, panik. Akibat kejadian tersebut, keluarga mengaku shock apalagi korban selama ini dikenal sosok pendiam dan jarang bergaul dengan teman-temannya. 7 k17, i
1
Komentar