nusabali

Warga Pemecutan Kelod Lomba Hias Balai Banjar Sambut HUT Ke-79 RI

  • www.nusabali.com-warga-pemecutan-kelod-lomba-hias-balai-banjar-sambut-hut-ke-79-ri
  • www.nusabali.com-warga-pemecutan-kelod-lomba-hias-balai-banjar-sambut-hut-ke-79-ri
  • www.nusabali.com-warga-pemecutan-kelod-lomba-hias-balai-banjar-sambut-hut-ke-79-ri

DENPASAR, NusaBali.com - Pemandangan berbeda tampak Desa Pemecutan Kelod, Denpasar, Jumat (16/8/2024). Jelang HUT Ke-79 RI, gapura dan balai banjar di sepanjang Jalan Imam Bonjol mencuri pandang pengendara dengan hiasan bernuansa Agustusan.

Bukan sekadar hiasan umbul-umbul dan bendera merah putih. Patung Garuda Pancasila, wajah proklamator, dan teknik bangunan khas tetaring juga anyaman janur dan bilah bambu terpampang di pintu masuk balai banjar.

"Sedang dilaksanakan lomba gapura dan menghias balai banjar dalam rangka menyambut HUT Ke-79 RI," ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Pemecutan Kelod Wayan Purwanatha seizin Perbekel I Wayan Tantra saat ditemui di kantor desa, Jalan Imam Bonjol Nomor 180, Denpasar, Jumat siang.

Lomba gapura dan menghias balai banjar ini diikuti 15 banjar dinas dan banjar adat di Desa Pemecutan Kelod. Peserta lomba harus menghias dengan bahan-bahan alami atau ramah lingkungan berdasarkan prinsip reduce, reuse, recycle (3R).

"Penilaiannya hari ini Jumat, mulai pukul 15.00 Wita dengan juri independen dari luar Desa Pemecutan Kelod yang direkomendasikan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar," beber Purwanatha.

Juri akan melihat keindahan, kreativitas, filosofi hiasan balai banjar, utamanya gapura. Di samping itu, akan dinilai pula kebersihan dan keasrian balai banjar dan lingkungan sekitarnya. Tahun lalu, Banjar Abiantimbul keluar sebagai juara.

Meski sudah akan dijurikan Jumat sore ini, beberapa banjar masih dalam proses memasang hiasan gapura hingga Jumat siang. Satu di antaranya adalah Banjar Samping Buni yang mendirikan gapura dengan konsep sejarah dan perayaan.

Banjar Samping Buni memanfaatkan teknik bangunan tetaring khas Bali dengan metode pasang sambung bambu. Tampak depan gapura ditampilkan patung Garuda Pancasila berukuran 3×2,5 meter berangka bambu dan kardus yang ditutup daun pisang kering.

Di bawah patung garuda, ada siluet tokoh-tokoh proklamasi di atas tampah bambu dan hari kemerdekaan berlatar merah putih. Keduanya dilukis dengan beras ketan hitam. Baik tampah bambu dan tanggal kemerdekaan dibingkai melingkar dengan anyaman janur.

"Pembuatan gapura ini kami kebut bersama pemuda dan seniman kami dalam lima hari. Di depannya ada patung Garuda Pancasila dan wajah-wajah proklamator. Tampak belakangnya ada penggambaran permainan panjat pinang yang tersambung dengan tiang gapura," jelas Kepala Dusun Samping Buni I Putu Gede Arya Yuda.

Banjar Samping Buni menghabiskan dana sekitar Rp 2 juta saja untuk keseluruhan gapura. Sedangkan, Pemerintah Desa Pemecutan Kelod menyiapkan hadiah sertifikat, piala, dan uang tunai untuk empat juara. Juara 1 dihadiahi Rp 5 juta, juara 2 mendapat Rp 4,5 juta, Rp 4 juta untuk juara 3, dan Rp 3,5 untuk juara 4.

"Lomba gapura dan menghias balai banjar di HUT Ke-79 RI ini adalah tahun kedua. Tahun lalu kami konsepkan menghias gang. Tujuannya sama yaitu kreativitas warga, patriotisme, gotong-royong, dan kebersamaan karena 34.000-an warga kami heterogen," tandas Sekdes Purwanatha. *rat

Komentar