Dukungan KIM Plus Belum Final, Hanura Buleleng Pilih Berkoalisi dengan PDIP
SINGARAJA, NusaBali - DPC Hanura Buleleng memutuskan untuk merapat dan mendukung Cabup-Cawabup dari PDIP di Pilkada 2024, yakni pasangan I Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna. Keputusan koalisi ini diterbitkan langsung DPP Partai Hanura.
Sebelumnya awal Juli lalu Hanura sempat mengeluarkan rekomendasi bersyarat kepada seluruh bakal calon yang mendaftarkan diri dalam proses penjaringan bakal calon. Hanya saja saat akhir Juli, rekomendasi yang diberikan kepada 4 bakal calon bupati dan 2 bakal calon wakil bupati dinyatakan gugur. Sebab dalam kurun waktu yang ditentukan tidak ada bakal calon yang dinyatakan memenuhi syarat dengan menyerahkan rekomendasi partai lain minimal dapat mengusung pasangan calon bersama Hanura.
Namun setelah itu keputusan Hanura jatuh pada pilihan berkoalisi dengan PDIP. Meskipun saat penjaringan bakal calon kepala daerah yang dibuka DPC Hanura Buleleng, tidak ada satupun kader PDI Perjuangan yang mendaftarkan diri.
Ketua DPC Hanura Buleleng, I Gede Wisnaya Wisna dihubungi, Minggu (18/8) menjelaskan keputusan dukungan partai sudah terbit sekitar 2-3 hari lalu. Instruksi dan keputusan DPP itu membuat DPC Hanura Buleleng solid dan tunduk. Pilihan Hanura untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan pun sejalan dengan keputusannya saat Pilpres.
“Sudah diperintahkan seperti itu, kami di bawah tidak bisa berbuat apa. Kami solid dengan keputusan DPP, mungkin ada komunikasi sesama DPP di pusat,” terang Wisnaya Wisna. Rekomendasi Partai Hanura pun rencananya akan diserahkan secara resmi kepada paslon PDIP Sutjidra-Supriatna. Partai Hanura bersama kadernya sebagai pengusung wajib mendukung dan memenangkan paslon. Menurut Wisnaya Wisna, paslon Sutjidra-Supriatna berpeluang besar memenangkan Pilkada Buleleng 2024 mengingat partai pengusungnya masih sangat kuat di Buleleng, baik dari jumlah kader, partai dengan kursi terbanyak di DPRD dan juga jumlah simpatisannya.
Terkait dukungannya ke PDI Perjuangan, Hanura Buleleng dengan dua kursi di DPRD Buleleng tidak mengajukan syarat apapun, termasuk posisinya di DPRD. “Murni mendukung sesuai instruksi DPP. Namun kalau bisa menang dan dalam perjalanan ada komunikasi atau tawaran ya tentu kami sambut dengan baik,” imbuh politisi asal Kelurahan Kampung Anyar, Buleleng ini.
Selain dukungan di Pilkada Buleleng Wisnaya Wisna menyambut Hanura akan bergabung dengan Fraksi PDIP di DPRD Buleleng untuk periode 2024-2029.
Dikonfirmasi terpisah Sekretaris DPC PDIP Buleleng Gede Supriatna membenarkan sejauh ini sudah mengantongi dukungan dan rekomendasi dari Partai Hanura. Tidak hanya itu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Perindo dan juga Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dukungan dari partai-partai ini dipastikan akan memperkuat amunisi PDI Perjuangan untuk memenangkan Pilkada Buleleng. Meski begitu Supriatna terus melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lainnya. Termasuk beberapa partai yang ada di gerbong KIM Plus. “Komunikasi sampai detik-detik terakhir terus kita lakukan karena keputusan politik bisa berubah menit per detik,” ucap Calon Wakil Bupati yang diusung PDIP ini.
Sementara itu Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus hingga Minggu kemarin belum menentukan arah dukungan. Meskipun anggota KIM Plus dari Partai Golkar Buleleng sudah mengeluarkan rekomendasi dan mengusung I Nyoman Sugawa Korry sebagai Cabup. Partai politik peraih kursi di DPRD Buleleng seluruhnya masih menunggu keputusan dan rekomendasi dari DPP masing-masing. Diprediksi rekomendasi dari sejumlah parpol yang tergabung di KIM Plus masih menunggu rekomendasi Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) turun dari partai-partai besar.
Ketua KIM Plus Buleleng I Gede Harja Astawa mengatakan sampai Minggu kemarin belum mendapatkan informasi terkini terkait kabar rekomendasi yang diturunkan Partai Gerindra. Harja menyebut seluruh keputusan yang akan diambil KIM Plus Buleleng sesuai dengan arahan KIM Plus Provinsi Bali. “Prinsipnya kami di kabupaten menjalankan arahan dari KIM Plus Provinsi. Apapun itu wajib kita amankan dan menangkan,” terang Harja yang segera akan dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Bali ini.
Soal pengunduran Cawabup dari Golkar I Made Sundayana, Harja menyebut keputusan itu adalah hak pribadi yang bersangkutan. Termasuk alasan pengunduran diri yang menyebut KIM tidak solid dan belum mendukung Golkar yang sudah menerbitkan rekomendasi pasangan cabup-cawabup Buleleng.
“Kita kan belum komitmen KIM Plus untuk mengusung satu paket,” tegas Ketua DPC Gerindra Buleleng ini.
Sedangkan Ketua DPC Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani juga mengungkapkan hal sama. Dia pun tidak memungkiri jika Demokrat Buleleng belum menurunkan rekomendasi dan arah dukungan paslon di Pilkada Buleleng.
“Dinamika politik sangat dinamis, bisa berubah last minute petanya. Jadi kami masih menunggu keputusan DPP,” papar Srikandi Demokrat ini.
Sedangkan Ketua DPD NasDem Buleleng I Made Jayadi Asmara menegaskan masih berjalan di gerbong KIM Plus. Hanya saja sampai saat ini masih menunggu keputusan DPP untuk arah dukungan di Pilkada Buleleng. Menurut Jayadi, NasDem menjelang pendaftaran 27-29 Agustus ini dalam status siaga menerima dan menjemput rekomendasi. “Arahan membentuk poros baru belum ada. Tidak tahu nanti di level DPP ada komunikasi lain,” terang politisi asal Desa Mayong, Kecamatan Seririt, Buleleng ini. 7 k23
Komentar