Penemuan Sarkofagus di Areal Pura Kembulan Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng
Di Dalamnya Ada Kerangka Manusia, Guci hingga Senjata Logam
Perkiraan awal sarkofagus itu dari zaman setelah zaman batu dilihat dari temuan guci hingga senjata tajam dari logam, kemungkinan saat itu sudah zaman besi
SINGARAJA, NusaBali
Penemuan dua buah sarkofagus atau peti mayat kuno menghebohkan warga di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Sarkofagus berisi tulang kerangka manusia itu ditemukan saat warga menggali tanah di areal Pura Kembulan, Desa Adat Tegal di Desa Mengening. Benda itu kini telah diamankan untuk diteliti lebih lanjut.
Bendesa Adat Tegal Desa Mengening, Kadek Astawan Wijaya mengatakan dua sarkofagus itu ditemukan pada, Minggu (18/8) siang. Awalnya krama desa adat sedang menggali tanah untuk memperbaiki tembok panyengker pura. Sekitar pukul 11.00 Wita, salah satu warga menemukan sarkofagus pertama. Sarkofagus itu ditemukan terkubur di dalam tanah sekitar 10 centimeter. Lokasinya tepat di sebelah barat Gedong Palinggih. Benda itu terbuat dari padatan batu dengan ukuran dimensi sekitar 45 centimeter x 30 centimeter. Saat warga membuka, ditemukan tulang belulang manusia di dalamnya.
Sementara sarkofagus kedua ditemukan di hari yang sama sekitar pukul 13.00 Wita. Peti kedua ini bentuknya berbeda dari sarkofagus yang ditemukan pertama. Namun ukurannya tak jauh berbeda. Di dalam peti tersebut juga ditemukan tulang belulang manusia.
“(Sarkofagus) yang kedua tidak berbentuk peti hanya berbentuk batu. Ukurannya hampir sama dan ada kerangka di dalamnya. Ada juga guci dan besi dua, mungkin di dalamnya ada bendara,” ujar Wijaya, dikonfirmasi Senin (19/8) siang. Ia mengatakan, dua sarkofagus tersebut kini telah disimpan di areal pura. Pihak Desa Adat berencana akan mengupacarai benda itu. Namun, sebelum melakukan upacara pihak desa akan lebih dahulu meminta petunjuk orang pintar untuk mengetahui upacara apa yang akan dilakukan.
“Sudah dibahas di paruman dan tentunya kami akan menggelar upacara. Namun kami akan menanyakan ke orang pintar, biar tidak salah melakukan upacara. Karena jro mangku juga tidak berani memutuskan ini. Tulangnya nanti pasti akan dikuburkan lagi, setelah ada hasil penelitian, kami pasti akan rembug kembali,” kata dia.
Adapun Pura Kembulan yang menjadi lokasi penemuan dua sarkofagus itu, merupakan Pura Kahyangan Desa. Pura itu disungsung oleh 600 kepala keluarga (KK). Perbaikan pura disebut, dilakukan untuk mengubah pura yang sebelumnya miring ke posisi datar. Wijaya menyebut, sebelumnya di desanya juga sempat ditemukan sarkofagus. Dari cerita yang ia dengar dari tetuanya, sarkofagus sebelumnya ditemukan di sebuah kebun milik warga. Di lokasi penemuan itu, saat ini disebut sudah dibangun sebuah palinggih.
Sementara penemuan dua sarkofagus baru ini telah dilaporkan pihak desa ke Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng. Saat ini, kedua sarkofagus itu pun tengah dilakukan penelitian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Buleleng, Nyoman Widarma mengatakan, dari pemantauan yang dilakukan pihaknya sarkofagus tersebut berasal dari zaman setelah zaman batu. Hal itu, karena di dalamnya ditemukan benda-benda, seperti senjata tajam yang terbuat dari logam.
Meski demikian, ia belum berani memastikan sarkofagus tersebut digunakan untuk orang dewasa atau anak-anak. Jika melihat dari ukurannya dengan panjang 45 centimeter, disebut lebih kecil dari pada bayi. Namun, di dalam sarkofagus itu ditemukan tulang belulang seperti orang dewasa.
“Kalau perkiraan kami dari zaman setelah zaman batu. Karena selain sarkofagus dari batu ditemukan juga guci dari logam dan benda lain seperti senjata tajam dari logam. Berarti sudah zaman besi. Tetapi tepatnya nanti akan diteliti dari Balai Pelestari Kebudayaan wilayah XV yang memiliki SDM dan kompetensi melaksanakan penelitian. Penelitian akan dilakukan besok (hari ini),” jelas dia. 7 mzk
1
Komentar