Sarkofagus ‘Mengening’ dari Zaman Prasejarah

Tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV mendatangi lokasi penemuan sarkofagus pada, Selasa (20/8) untuk menghimpun data-data terkait benda yang diduga berasal dari zaman prasejarah tersebut.

Tim BPK Wilayah XV, Wayan Gede Yadnya mengatakan pihaknya melakukan pengukuran, pendokumentasian, dan pemotretan sarkofagus tersebut. Hasil analisa sementara, dua buah sarkofagus itu diduga merupakan peninggalan masa prasejarah. Hal itu disimpulkan dari ukuran sarkofagus yang cenderung kecil dan berbeda dengan sarkofagus pada umumnya. 

“Sarkofagus ini kami duga tinggalan manusia dari zaman prasejarah. Menjelang masuk era Bali kuno. Sarkofagus ini sangat kecil, berbeda dari yang ditemukan pada umumnya. Yang ini, dugaan kami mungkin dari tradisi jaman prasejarah megalitikum,” jelasnya. Ia menjelaskan lagi, sarkofagus merupakan sistem penguburan manusia pada masa silam. Jasad manusia pada saat itu disemayamkan di tempat yang terbuat dari batu dan diletakkan di atas tanah. Sebelum pada akhirnya terkubur di bawah tanah. 

“Temuan sarkofagus terkait sistem penguburan manusia pada masa itu. Biasanya pada umumnya yang dikuburkan pada peti batu adalah tokoh-tokoh yang dihormati atau disegani,” beber Yadnya. Sehingga, tak ayal jika temuan sarkofagus itu biasanya juga dibarengi dengan temuan tulang manusia yang dikubur di dalamnya. “Sarkofagus pertama ditemukan lengkap dengan tutupnya. Yang kedua ditemukan serpihan tulang manusia. dan mangkok kecil material keramik, dan besi lancip,” ungkap dia.

Pihak BPK Wilayah XV masih akan meneliti lebih lanjut terkait temuan sarkofagus tersebut. Hal itu untuk memastikan detail-detail lain. Dua buah sarkofagus itu juga rencananya akan dikonservasi untuk dilestarikan.

Sebelumnya, penemuan dua buah sarkofagus atau peti mayat kuno menghebohkan warga di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Sarkofagus berisi tulang kerangka manusia itu ditemukan saat warga menggali tanah di areal Pura Kembulan, Desa Adat Tegal di Desa Mengening. 

Bendesa Adat Tegal Desa Mengening, Kadek Astawan Wijaya mengatakan dua sarkofagus itu ditemukan pada, Minggu (18/8) siang. Awalnya krama desa adat sedang menggali tanah untuk memperbaiki tembok panyengker pura. Sekitar pukul 11.00 Wita, salah satu warga menemukan sarkofagus pertama. Sarkofagus itu ditemukan terkubur di dalam tanah sekitar 10 centimeter. Lokasinya tepat di sebelah barat Gedong Palinggih. Benda itu terbuat dari padatan batu dengan ukuran dimensi sekitar 45 centimeter x 30 centimeter. Saat warga membuka, ditemukan tulang belulang manusia di dalamnya. 7 mzk