APS Buka Loker di Tengah Mogok Kerja
Diseperinaker Badung prihatian pembukaan loker ini, sebab dinilai berpotensi menimbulkan persepsi yang berbeda di kalangan pekerja yang melaksanakan mogok kerja.
MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura Supports (APS) membuka lowongan kerja (loker) baru untuk penempatan di Bandara I Gusti Ngurah Rai di tengah aksi mogok kerja Serikat Pekerja Mandiri (SPM) PT APS. Aksi mogok kerja sendiri sudah berlangsung sejak Senin (19/8) dan akan berakhir Rabu (21/8) hari ini.
Pihak perusahaan belum memberi komentar soal rekrutmen tersebut, namun Branch Manager APS Denpasar Djoko Setyo Pembudi menyampaikan pihaknya telah melakukan langkah atas kejadian mogok kerja ini. “Manajemen APS telah melakukan langkah antisipasi dan mitigasi untuk menjaga operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar berjalan dengan normal melayani pengguna bandara,” katanya dalam keterangan resmi di Denpasar, Selasa (20/8).
Dalam pengumumannya APS selaku penyedia tenaga kerja untuk Bandara Ngurah Rai membuka loker untuk posisi Aviation Aecurity dan Aviobridge, yang dominan diisi oleh pekerja yang mengikuti aksi. Tertulis bahwa rekrutmen pegawai baru ini berlangsung singkat dengan maksimal pengumpulan berkas persyaratan pada 25 Agustus 2024.
Pengumuman loker ini dibagikan APS pada hari pertama ratusan pegawai mogok kerja yaitu Senin (19/8) kemarin, di mana rencananya aksi akan berlangsung selama tiga hari.
“Dalam hal ini (aksi mogok kerja) APS telah berkoordinasi dan mengkomunikasikan dengan stakeholder terkait untuk memastikan semua layanan operasional APS di setiap pos layanan tetap berjalan normal,” ujar Djoko.
Ketua Umum Serikat Pekerja Mandiri (SPM) APS Made Dodik Satriawan yang sedang mengikuti aksi di area bandara mengatakan sangat menyayangkan tindakan perusahaan. “Kami sangat menyayangkan sikap manajemen, kami lagi berjuang, mereka malah mengeluarkan lowongan kerja (loker), sampai saat ini pihak perusahaan tidak menjawab tuntutan kami yang dikeluarkan justru lowongan kerja (loker) dan intimidasi,” kata Dodik Satriawan.
Serikat pekerja melihat rekrutmen yang berlangsung tiba-tiba dan sangat singkat ini tidak etis dilakukan di tengah perusahaan yang sedang bermasalah. Namun kondisi kepadatan pergerakan di bandara dinilai jadi penyebabnya.
Dodik mengatakan sejak kemarin pada jam-jam tertentu terjadi pergerakan penumpang yang tinggi hingga menyebabkan keterlambatan layanan, ini diakibatkan oleh berkurangnya 250 karyawan tiap shift dan digantikan oleh karyawan organik yang tidak sepenuhnya sesuai ranah kerja.
Serikat pekerja yang masih bertahan dalam gerakan ini memastikan akan tetap mogok kerja hingga besok dan lusa kembali bekerja. Adapun tuntutan mereka adalah penghapusan kata ‘project’ dari Surat Keputusan (SK) yang diterbitkan pada 1 Januari 2022 dengan nomor surat 01/RR/SPMAPS/VIII/2024. Kata ‘project’ dalam SK tersebut dianggap mengindikasikan bahwa status pekerjaan bersifat sementara, padahal dalam UU Ketenagakerjaan hanya dikenal dua istilah hubungan kerja, yaitu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, menyayangkan pengumuman loker oleh PT APS untuk posisi Aviation Security dan Aviobridge. Dia menyatakan keprihatinannya atas dirilisnya informasi loker tersebut di tengah aksi mogok kerja yang sedang berlangsung.
Menurutnya, penerbitan loker ini bisa berpotensi menimbulkan persepsi yang berbeda di kalangan pekerja yang melaksanakan mogok kerja. “Sebagai pembina ketenagakerjaan di Kabupaten Badung sebagaimana Permenaker Nomor 17 Tahun 2014, Disperinaker mengimbau PT Angkasa Pura Support untuk menahan diri dengan menunda sementara penerbitan loker tersebut, sambil menunggu momentum yang tepat dan dilaksanakan sebagaimana ketentuan yang dimuat dalam UU Nomor 13 Tahun 2003,” imbau Merthawan. 7 ant, ol3
1
Komentar