Mandala Chain, Ekosistem Blockchain asal Bali Terbang ke Silicon Valley untuk Startup World Cup 2024
DENPASAR, NusaBali.com - Bali berhasil mengirim putra-putri terbaik di bidang teknologi blockchain ke Silicon Valley, California, Amerika Serikat untuk berkompetisi di grand final Startup World Cup 2024 pada Oktober mendatang.
Baliola, perusahaan rintisan yang diinkubasi Badan Kreatif (Bkraf) Denpasar dikirim mewakili Bali dan Indonesia setelah menjuarai Startup World Cup (SWC) 2024 Regional Bali, Juli lalu di Living World, Denpasar. Baliola akan bersaing dengan wakil ratusan regional lainnya dari berbagai negara.
"Salah satu startup kami akan berangkat ke Silicon Valley, AS bulan Oktober ini untuk berkompetisi di sana," ujar Ketua Pelaksana Harian Bkraf Denpasar I Putu 'Lengkong' Yuliartha ketika ditemui di sela Bali Blockchain Summit 2024 di Dharmanegara Alaya (DNA), Denpasar, Selasa (20/8/2024).
Baliola sendiri adalah satu dari beberapa perusahaan rintisan yang diinkubasi Bkraf Denpasar yang kini tengah menggalakkan pengembangan teknologi Web3 seperti blockchain. Perusahaan rintisan yang didirikan I Putu Gede Rahman Desyanta ini juga memotori Bali Blockchain Center di DNA.
Perusahaan rintisan di bidang Web3 yang dibangun putra-putri daerah ini mengembangkan ekosistem blockchain bernama Mandala Chain. Pada SWC 2024 Regional Bali, Juli lalu, inovasi Mandala Chain ini berhasil mencuri perhatian dewan juri dan keluar sebagai pemenang.
"Mandala Chain adalah teknologi blockchain yang kami kembangkan untuk membantu pemerintah, untuk mulai memasuki dunia blockchain," ungkap Anta, sapaan Pendiri dan CEO PT Baliola Adi Mahaduta I Putu Gede Rahman Desyanta, ditemui di sela Bali Blockchain Summit 2024.
Setelah memukau SWC 2024 Regional Bali, inovasi ini akan diterangkan kepada dewan juri Grand Final SWC 2024 di AS. Soal kans, Anta cukup optimis dengan inovasi Mandala Chain ini, terlebih penerapan teknologi blockchain juga masih terbilang baru meski di dunia barat sekalipun.
Baliola bakal terbang ke pusat pengembangan dan pembiayaan teknologi dunia itu bersama tim dengan 30-an anggota. Baliola tidak sendiri dari tanah air, perusahaan rintisan Crustea Tech Aquaculture pemenang SWC 2024 Regional Malang juga akan membawa nama Indonesia ke Silicon Valley. *rat
"Salah satu startup kami akan berangkat ke Silicon Valley, AS bulan Oktober ini untuk berkompetisi di sana," ujar Ketua Pelaksana Harian Bkraf Denpasar I Putu 'Lengkong' Yuliartha ketika ditemui di sela Bali Blockchain Summit 2024 di Dharmanegara Alaya (DNA), Denpasar, Selasa (20/8/2024).
Baliola sendiri adalah satu dari beberapa perusahaan rintisan yang diinkubasi Bkraf Denpasar yang kini tengah menggalakkan pengembangan teknologi Web3 seperti blockchain. Perusahaan rintisan yang didirikan I Putu Gede Rahman Desyanta ini juga memotori Bali Blockchain Center di DNA.
Perusahaan rintisan di bidang Web3 yang dibangun putra-putri daerah ini mengembangkan ekosistem blockchain bernama Mandala Chain. Pada SWC 2024 Regional Bali, Juli lalu, inovasi Mandala Chain ini berhasil mencuri perhatian dewan juri dan keluar sebagai pemenang.
"Mandala Chain adalah teknologi blockchain yang kami kembangkan untuk membantu pemerintah, untuk mulai memasuki dunia blockchain," ungkap Anta, sapaan Pendiri dan CEO PT Baliola Adi Mahaduta I Putu Gede Rahman Desyanta, ditemui di sela Bali Blockchain Summit 2024.
Setelah memukau SWC 2024 Regional Bali, inovasi ini akan diterangkan kepada dewan juri Grand Final SWC 2024 di AS. Soal kans, Anta cukup optimis dengan inovasi Mandala Chain ini, terlebih penerapan teknologi blockchain juga masih terbilang baru meski di dunia barat sekalipun.
Baliola bakal terbang ke pusat pengembangan dan pembiayaan teknologi dunia itu bersama tim dengan 30-an anggota. Baliola tidak sendiri dari tanah air, perusahaan rintisan Crustea Tech Aquaculture pemenang SWC 2024 Regional Malang juga akan membawa nama Indonesia ke Silicon Valley. *rat
1
Komentar